loh, bukan nya sdh keluar buku ke 5 nya ? sy jg sdh baca 1 - 4, semua nya cukup menambah wawasan mengenai majapahit n gajahmada dan intrik2nya.. di buku ke 4 itulah sebab musabab - mengapa sampai saat ini, tdk ada jalan yg bernama : gajahmada / hayamwuruk di jawa barat (bandung) hihihi..
Hengky "The world is a dangerous place to live - not because of the people who are evil but because of the people who don't do anything about it" -Albert Einstein- ----- Original Message ----- From: "Arlita Soedjito" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Monday, March 12, 2007 11:32 AM Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan: Total semua ada 4 judul lagi mbak Intan, ada semua di rumah. Yg bagus Cuma yg pertama aja, no. 2 biasa bgt, no. 3 agak bagus (ada Adityawarman disitu) no. 4 gak menarik babar blas. *hmmjadipenginpunyaanakcekasihnamaPradnyaParamitha* Regards, Lita -----Original Message----- From: intan dima [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 12, 2007 10:45 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] to jeng intan: whahahaha iya mbak aku juag bulan lalu kelar baca gadjahmada "antara takhta dan angkara" abis itu kapok dah baca 2 judul gadjahmada lainnya mending baca lainnya ajah..... gak istimewa isinya.... cum amayan deh jadi tau siapa itu sekar kedaton ekkekekeke ----- Original Message ----- From: "Arlita Soedjito" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Monday, March 12, 2007 10:33 AM Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan: Lumayan sih secara belum selesai bacanya jadi masih penasaran, maklum bisanya baca kalo para monsters udah tidur. Padahal itu buku gak bisa dibaca ama tiduran krn berat bgt. Kemarin2 lagi seneng baca seri : Gajah Mada novel ringan karya LKH tapi baca ini sering diketawain org ktr katanya "kaya anak SD mau ujian pelajaran sejarah" :p Regards, Lita -----Original Message----- From: intan dima [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 12, 2007 9:20 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] to jeng intan: berapa halaman mbak? jeng noni, abis les miserables..... musashi :(( tebelnya dah kayak kamus, gak ada yg ngalahin ...... lha ini baca miserables aja sehari cuma dapet 4 lembar... baru 70% kelar.... to kill amockingbird belum kesentuh juga historian, ntar dulu dahhhhhhhhhhhhhhhh seru ya mbak lita? ----- Original Message ----- From: "Arlita Soedjito" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Monday, March 12, 2007 9:10 AM Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan: The Historian: aku udah punya sedang dlm proses menyelesaikannya , cuapeeeek bow bawanya berat bgt sih. Regards, Lita -----Original Message----- From: Noni MT [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 12, 2007 7:10 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] to jeng intan: *********************** No virus was detected in the attachment no filename No virus was detected in the attachment no filename Your mail has been scanned by InterScan. ***********-*********** Jeng intan, napa imelmu bouncing ya? ini nih... bacaan berikut setelah tamat les miserable :-) The Historian, Dirancang sebagai Bestseller ------------------------------------------- >> Anwar Holid Sang Sejarawan Judul asli: The Historian Penulis: Elizabeth Kostova Penerjemah: Andang H. Soetopo Penerbit: GPU, Januari 2007 Tebal: 768 halaman, 23 cm BESTSELLER kelas dunia apa lagi yang siap diterbitkan dalam edisi Indonesia? Pada Mei 2006 lalu, di milis [EMAIL PROTECTED], Anastasia Mustika, editor GPU, mengonfirmasikan bahwa pihaknya akan menerbitkan The Historian, novel perdana karya Elizabeth Kostova. "Sebenarnya, jauh sebelum novel tersebut terbit, sekitar pertengahan 2004, kami sudah menerima manuskrip novel itu via email. Isinya menarik dan bagus," demikian papar Anas ketika dihubungi via email. "Waktu kami mengajukan tawaran di Frankfurt International Book Fair, Oktober 2005, pihak Little, Brown langsung menerima." Di Amerika Serikat novel tersebut diterbitkan Little, Brown and Company pada 14 Juni 2005, didukung publisitas besar-besaran. Hasilnya, novel itu hadir dalam daftar New York Times Bestseller selama musim panas dan gugur 2005. "Tentu butuh usaha keras untuk membunuh bestseller yang melesat seperti debut Kostova ini," demikian komentar Publishers Weekly atas kesuksesan tersebut. The Historian dicetak pertama kali sebanyak 325.000 kopi. Rencana promosi dan pemasaran besar-besaran, termasuk tur penjualan sebelum penerbitan, dan tur ke sepuluh kota di AS, membuat novel ini menjelma jadi bacaan wajib musim panas 2005 lalu. Penerbit mengalokasikan US$500.000 (kira-kira 4 milyar rupiah) untuk kampanye praterbit. Resensi di Publishers Weekly mendapat bintang; Book Sense pada 2006 menobatkan novel ini sebagai Book of the Year untuk kategori Fiksi Dewasa. Ada saat ketika publisitas memang berhasil. Meski karya "bukan siapa-siapa" novel itu berhasil bertahan selama empat bulan di daftar bestseller Publishers Weekly; pada 23 Juni 2005 untuk pertama kalinya berhasil masuk ke daftar 150 bestseller Amerika Serikat, mencapai puncak di urutan ke-2. Uang panjer sebesar 2 juta dolar AS yang diterima Kostova makin membesarkan reputasi The Historian, memecahkan rekor US$1.5 juta yang sebelumnya dipegang Malcolm Gladwell ketika menulis The Tipping Point---sebuah bestseller nonfiksi. Begitu laris di pasar dan ramai dibicarakan kritik, Sony membeli hak pembuatan film sebesar US$1.5 juta, ditangani produser Douglas Wick dan penulis skenario David Magee. SEJAK awal, The Historian memang heboh. Karen Holt dalam esai di Publishers Weekly 11/7/2005, menyebut novel ini satu-satunya yang layak mendapat 'Best Promoted' dan salah satu peraih 'Most Hyped Debuts.' Laura Miller, kritik dan editor Salon.com, di antara resensinya menulis, "Bagi pembaca berpengalaman, novel itu bagai anggur Bordeaux yang sangat berkelas dibandingkan karya Dan Brown yang mirip Diet Coke mengandung kafein berlebihan." Morgan Ploutz, peresensi di Horror Channel.com mengaku, 'Sebagai novel debut, ini karya yang menakjubkan, sebuah adikarya. Aku hanya berharap bahwa Kostova mempertahankan cara yang sudah berhasil ini karena aku akan pasti membaca buku dia selanjutnya tanpa ragu.' Dengan komentar seperti itu apa novel pertama Kostova ini masih punya sisi meragukan? Karena keberhasilan The Historian seakan semata-mata didorong oleh gencarnya strategi pemasaran, sejumlah pihak meragukan kemampuan Kostova dan kualitas novelnya. Mereka dengan mudah membanding-bandingkan novel dengan keberhasilan The Da Vinci Code (Dan Brown). Tuduhan ini mudah dipatahkan bila pembaca tahu sedikit lebih dalam fakta proses penulisan The Historian. Kostova memulai proyek novel ini sejak 1995, dan lebih lagi, dia mendapat Hopwood Award untuk Novel-in-Progress (novel dalam proses) ketika sedang menyelesaikan novel ini. "Saya menganggap bahwa diri saya penulis sastra," aku Kostova. "Saya mengerjakan buku ini dalam waktu lama, dengan cara yang sangat sastrawi dan pribadi." Penulis favorit Kostova adalah A. S. Byatt, pengarang kontemporer Inggris yang melambung berkat Possession, pemenang Booker Prize tahun 1990 yang juga merupakan bestseller di Inggris dan banyak negara berbahasa Inggris lain, dan akhirnya sukses diadaptasi sebagai film. Seperti The Historian, Possession juga penuh oleh riset sejarah (sastra) dan kisah detektif. Sudah sering terjadi ternyata novel yang ditulis dengan kualitas sastra ternyata juga mampu memikat jutaan pembaca. Keberhasilan The Historian agaknya sesuai dengan pendapat Henry Kisor, editor buku Chicago Sun-Times, tentang formula novel sukses zaman sekarang. Menurut dia, novel bisa sukses berkat kombinasi luar biasa antara strategi pemasaran yang cerdas dan kualitas sastra yang sungguh-sungguh. ELIZABETH JOHNSON KOSTOVA lahir di New London, Connecticut pada 4 Agustus 1964, lulusan Universitas Yale, meraih gelar master seni murni dari Universitas Michigan, tempat yang juga memberinya Hopwood Award. Yang awal-awal memantik dia menulis tentang legenda itu adalah cerita yang dituturkan ayahnya sendiri, seorang profesor, ketika mereka sedang dalam perjalanan ke Eropa. Legenda Dracula awalnya nyaris identik dengan Bram Stoker---penulis novel Dracula (1897)---meski di setiap zaman senantiasa muncul penulis, seniman, film, musisi, yang terus mengeksplorasi tema ini. Pencerita (narator) dalam The Historian tanpa nama, membuat para pembaca penasaran apa kisah itu entah benar atau hanya fantasi, sebab memadukan tokoh tiran nyata (Vlad Tepes dari Wallachia alias Vlad the Impaler), sejarah, pertentangan agama, termasuk novel Stoker. Kostova sengaja melakukan itu sebagai bagian dari eksperimen sastra. Meski dampak penerbitan The Historian mengejutkan, Kostova rupanya enggan terpenjara oleh keberhasilan itu. Dia mengaku aneh dengan sukses itu, tiba-tiba dikenal oleh jutaan orang sebagai "penulis Dracula", entah sampai kapan. "Meski memang terpesona oleh legenda Dracula, mengejutkan juga menyaksikan nama saya sekarang terkait dengan Dracula." Kini Kostova sedang mengerjakan novel kedua, yang dimulai sejak musim panas 2005. "Novel berikut saya sangat berbeda, bukan Gotik, bukan pula respons terhadap The Historian. Sekarang saya ingin mempelajari sesuatu yang amat berbeda." Sementara itu, meski belum punya rencana mempromosikan The Historian, GPU tampak optimistik mengharapkan novel ini. Prosesnya sedang dalam tahap penerjemahan. Untuk mengantisipasi pasar, GPU pertama-tama akan mencetak 5000 kopi. "Tapi mungkin saja akan ada koreksi (lebih tinggi) menjelang saat naik cetak nanti," begitu kata Anastasia.[] NB: Versi sangat singkat artikel ini dimuat Matabaca Maret 2007, setelah edisi bulan sebelumnya besar-besar diulas persis ketika The Historian terbit. Aku sendiri belum tamat baca The Historian karena berbagai halangan, terutama disela oleh buku-buku lebih tipis yang ada di hadapanku, termasuk jeda ke Jogja. Sejauh ini aku kira-kira sudah menghabiskan setengah buku itu, dan terus menyesal kenapa kesulitan mendapat waktu panjang untuk duduk tenang membacanya. Yang aku rasakan, penggarapan buku ini---terutama penerjemah dan penyunting---tentu tangguh; mereka menangani buku tebal ini dengan baik. Aku nikmat membaca buku ini, lancar meraba-raba hendak ke mana Kostova perlahan-lahan membawa pembaca ke alam horor, mengarungi berbagai kota Eropa, terutama yang masih asing, 'sejarah', dan berbagai aspek abad pertengahan. Yang membuat aku sedikit khawatir ialah bahwa setting novel ini terjadi pada 2008 dan mundur ke belakang, kira-kira tahun 1970-an. Ini membuat aku sedikit bertanya-tanya, barangkali ada banyak kejadian di dunia ini yang luput dari pemberitaan, bahwa ada sebuah kerajaan lain di dunia ini terus bergerak dan mencari-cari peluang untuk mempertahankan eksistensi. Kontak: Jalan Kapten Abdul Hamid, Panorama II No. 26 B Bandung 40141 | Tel: 022. 2037348 | HP 08156140621 Never underestimate people. They do desire the cut of truth. Jangan meremehkan orang. Mereka sungguh ingin kebenaran sejati. C Natalie Goldberg ---------------------------------------------------------- Esai, resensi, artikel, dan lebih banyak tulisan. Kunjungi dan dukung blog sederhana ini: http://halamanganjil.blogspot.com . -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]