On 4/3/07, Erik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Zainal Arifin wrote:
Kalau tidak, apakah sinetron ini jadi membuat rancu hukum di indonesia?
>
[snip]

IANAL. Sepengetahuan saya peraturan mengenai hak pengasuhan
(custody) anak itu prioritasnya untuk orang tua biologis. [cut]

Hal seperti ini tidak cuman terjadi di Indonesia, kayaknya. Coba
Mas Zainal baca artikel berikut:

Can a sperm donor be forced to pay child support?
13-Mar-2007

"In most cases, courts will overlook the adults' agreements or
despicable conduct in the interest of providing for the children."

[kira2: "Dalam banyak kasus, pengadilan akan mengabaikan
perjanjian antar kedua orang-tua atau perbuatan kurang baik dari
keduanya, demi kepentingan si anak"]

http://www.straightdope.com/mailbag/mspermdonor.htm


he he, pada lupa ya? ini kan Indonesia, yg katanya negara berbasis hukum,
tapi hukum da nsmua aparatnya bak penjahat di mata awam[sambil tetap
menghormati pihak2 yang brusaha skuat tenaga menegakkan hukum. Bravo!].
back to Wulan, ku kira, itu hanya pilihan sutradara ma penulis skenario.
berdasar info mas Erik, posisi Wulan bukan-lah spt Zarima misalnya. Yg sudah
terpenjara dan ada kasus narkoba [entah benar/tidaknya].
secara ekonomis, fisik dan kejiwaan, Wulan tidak urang suatu apa.
oia, satu lagi, hukum patrial di Indonesia, yg cenderung
melebihkan/mensuperiorkan lelaki dia atas perempuan, betapapun perempuan-lah
yg hamil dan melahirkan.
kompleksitas itu-lah, yg banyak memisahkan anak dari ibu kandungnya dan
membuat banyak istri, mendiamkan suaminya yg lemah di banyak hal [hiks],
serta sulit mengabil keputusan menjadi single parent.

kurang-lebihnya, cmiiw.
--
feel complicated? be with me..
http://myidol88.blogspot.com

Kirim email ke