Yah.. bapak, sinetron Indonesia gitu loh..
berapa % sih yang bisa dinalar?? kebanyakan nonton pasti jadi pusing/gemes
sendiri, ngeliat begitu banyaknya kejanggalan n keanehan..
Sinetron kita itu persis ama dunia peradilan kita;  banyak banget yang susah
di nalar, contoh :
di PN n PT di hukum berat, di MA bebas lenggang kangkung..or sebaliknya; Si
jaksa nuntut berat banget, pak hakim nya vonis bebas..Pokoknya di Indonesia
ini the name of the game is (only) money..
Jadi kalo masalah hak asuh anak ya..tergantung money tadi..
Trenyuh ndenger ada orang bertahun-tahun salah dipenjara..cuma gara-gara
nama buronannya sama ama dia (kasus di Selayar, Sulsel) atau banyak maling
ayam yang kelupaan nggak dimaju2 in  di persidangan, jadi ndekem di penjara
bertahun-tahun, padahal setelah maju sidang vonisnya cuma 2
bulan..(kasus-kasus kayak gini nggak usah dibandingin ama kasus
koruptor/penyelundup kakap kita yang lagi santai-santai ya..)
Ya gitu deh.. Indonesia tanah air beta!!!!




Pada tanggal 03/04/07, Bunda_Salwaa <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

On 4/3/07, Erik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Zainal Arifin wrote:
> Kalau tidak, apakah sinetron ini jadi membuat rancu hukum di indonesia?
> >
> [snip]
>
> IANAL. Sepengetahuan saya peraturan mengenai hak pengasuhan
> (custody) anak itu prioritasnya untuk orang tua biologis. [cut]
>
> Hal seperti ini tidak cuman terjadi di Indonesia, kayaknya. Coba
> Mas Zainal baca artikel berikut:
>
> Can a sperm donor be forced to pay child support?
> 13-Mar-2007
>
> "In most cases, courts will overlook the adults' agreements or
> despicable conduct in the interest of providing for the children."
>
> [kira2: "Dalam banyak kasus, pengadilan akan mengabaikan
> perjanjian antar kedua orang-tua atau perbuatan kurang baik dari
> keduanya, demi kepentingan si anak"]
>
> http://www.straightdope.com/mailbag/mspermdonor.htm


he he, pada lupa ya? ini kan Indonesia, yg katanya negara berbasis hukum,
tapi hukum da nsmua aparatnya bak penjahat di mata awam[sambil tetap
menghormati pihak2 yang brusaha skuat tenaga menegakkan hukum. Bravo!].
back to Wulan, ku kira, itu hanya pilihan sutradara ma penulis skenario.
berdasar info mas Erik, posisi Wulan bukan-lah spt Zarima misalnya. Yg
sudah
terpenjara dan ada kasus narkoba [entah benar/tidaknya].
secara ekonomis, fisik dan kejiwaan, Wulan tidak urang suatu apa.
oia, satu lagi, hukum patrial di Indonesia, yg cenderung
melebihkan/mensuperiorkan lelaki dia atas perempuan, betapapun
perempuan-lah
yg hamil dan melahirkan.
kompleksitas itu-lah, yg banyak memisahkan anak dari ibu kandungnya dan
membuat banyak istri, mendiamkan suaminya yg lemah di banyak hal [hiks],
serta sulit mengabil keputusan menjadi single parent.

kurang-lebihnya, cmiiw.
--
feel complicated? be with me..
http://myidol88.blogspot.com

Kirim email ke