monggo dibaca..

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "Alida Susanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

fyi,
Bagus deeh ... baca bentar aja yaah ....

Hebat ya dr.Utami Roesli ....


---------- Forwarded message ----------
From: Maya Rosmayawati
Date: 7 Mei 2007 14:42
Subject: [sehat] Tentang ELO dan ASI Eks..
To: [EMAIL PROTECTED]

Dear SPs,

Just want to share.. smoga bermanfaat...

Regards,
Maya (Mama Audrey & Davin)


Koran Tempo, Minggu 8 Mei 2007
TAMU

Dr. Utami Roesli, SpA, MBA, CIMI, IBLCC, Dokter Anak Aktivis ASI :
Selama Ini Kita Menzalimi Bayi

Perempuan berkemeja merah menyala itu berjalan tergesa. Jas dokternya melambai
mengimbangi langkahnya menuju ruang praktek di kamar nomor 25. Rabu pagi pekan
silam itu, ruang tunggu Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Sint Carolus sudah 
dipenuhi
pasien. Sesekali terdengar celoteh dan tangis para bocah yang pagi itu hendak 
berobat
kepada sang dokter.
Pagi Utami Roesli, dokter spesialis anak yang sepuluh tahun belakangan giat
mengkampanyekan pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi, dibuka dengan
kesibukan luar biasa. Ia harus melayani pasien kecil dan orang tua mereka, 
menerima
tamu¯untuk kepentingan medis atau wawancara¯dan tugas lain sebagai Ketua Sentra
Laktasi Indonesia. Setelah itu, cucu sastrawan besar Marah Roesli ini bergerak 
layaknya
putaran jarum jam.

Dalam sepekan, harinya dhabiskan di luar Jakarta. "Paling sering ke daerah untuk
memberi penyuluhan tentang ASI." Ia juga acap terbang ke macanegara untuk 
bertemu
dengan koleganya sesama penggerak ASI.

Setahun belakangan, kesibukannya kian bertambah dengan munculnya banyak temuan
baru tentang pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir. Dengan energi yang 
seolah
tiada habis, ia terbang kian-kemari mengmpulkan bukti empiris, menghubungi para
koleganya di berbagai negara, dan mengusung temuan-temuan itu kepada masyarakat.
"Macam-macam sambutannya."
Salah satu temuan yang kini tengah giat dikampanyekan para dokter di Eropa dan
Amerika adalah mengenalkan ASI kepada bayi di menit pertama kelahirannya. 
Inisiasi
dini, begitu para ahli menyebutnya. Temuan ini mementahkan teori puluhan tahun
bahwa bayi tidak mampu dan tidak butuh menyusu pada menit-menit awal 
kelahirannya.
Utami yakin, jika inisiasi dini didukung oleh semua tenaga kesehatan, kematian 
21 ribu
bayi sebelum usia 28 hari di Indonesia tak akan terjadi.

Setelah menyapa para pasiennya, yang sudah menunggu, penulis buku laris tentang
terapi pijat bayi ini menerima Budi Saiful Hadi, Nurdin Kalim, Angela Dewi, 
serta
fotografer Yosep Arkian dari Tempo di ruang prakteknya yang dipenuhi poster 
tentang
kampanye ASI. Diselingi dering telpon di mejanya dan dari dua telepon 
selulernya serta
pertanyaan suster yang membantunya, kakak kandung musisi Harry Roesli ini 
berksah
panjang tentang inisiasi dini dan perjuangannya "melawan" pemberian susu formula
kepada bayi dibawah usia 6 bulan. Nada suaranya bersemangat. Dengan ramah dan 
acap
diselingi tawa, ia menjawab setiap pertanyaan. Berikut ini petikannya.

Bagaimana ceritanya temuan inisiasi dini ini ?
           Ceritanya, sekelompok scientist dari Inggris yang tergabung dalam 
Departement
for International Development melakukan penelitian terhadap 10.946 bayi sejak 
2004.
Pada 30 Maret 2006, mereka menemukan bahwa bayi normal yang langsung diletakkan
di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri 
ke
payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan
menemukan puting susu ibunya dan menyusu.

Refleks saja seperti mamalia?
           Betul! Kenapa kalau kita melhat hewan mamalia langsung menyusu ke 
ibunya
ketika lahir tidak aneh, tapi kalau terjadi pada manusia merasa aneh? Karena
ketidaktahuan kita tentang ASI, itu mengganggu proses kehidupan. Sebab, begitu 
lahir,
langsung dipisahkan dengan ibunya. Selama ini kita kan sudah menzalimi bayi. 
Kalau
seekor anak macan, ketika lahir tidak mendapatkan sumber kehidupannya, dia akan
mati.

           Ini berlawanan dengan paradigma yang sudah kita kenal selama ini?
           Ya. Biasanya, di keluarga kita, pada waktu lahir, tali pusar 
dipotong, kemudian
dipisahkan dari ibunya untuk ditmbang, dicap, dibersihkan, baru kemudian
dikembalikan lagi kepada ibunya.
           Seharusnya, begitu bayi lahir, ketika sudah kering langsung 
diletakkan di perut
ibunya. Pada usia 20 menit, tak mudah memang bagi dia untuk merangkak, tapi 
ternyata
secara refleks itu bisa.
           Biarkan di dada ibu menimal setengah jam. Sampai dia minum sendiri. 
Kalau
belum juga minum, biarkan dia mencari sendiri sampai satu jam. Nggak gampang, 
tapi
dia berhasil akhirnya. Insting dan dibimbing oleh smell.

           Bukankah pada umumnya bayi yang baru lahir tidak butuh menyusu dan 
pada
jam-jam awal ASI memang belum keluar?
           Keluar atau tidaknya air susu ibunya pada waktu itu bukan masalah. 
Tapi berikan
kesempatan bagi dia untuk mulai menyusu sendiri.

           Ini temuan yang benar-benar baru?
           Tidak juga. Sebenarnya pada tahun 1990 sudah ada penelitian tentang 
ini, tapi
tidak terdengar gaungnya. Sampai ada ahli yang meneliti dan sudah dicba di 
negara-
negara Skandinavia. Lalu saya diberi kesempatan membuat model dengan bayi
Indonesia. Kami menggunakan bayi di Bantul, Yogyakarta, ang dibantu 
kelahirannya oleh
bidan yang sederhana. Dan ternyata telah kami buktikan itu.

           Bagaimana penerimaan bidan di Sint Carolus?
           Pada awalnya tidak begitu mudah, tapi kebetulan kami diberi 
kepercayaan oleh
UNICEF untuk melatih 600 kader. Saya bahkan sudah melakukan kepada cucu sayayang
pertama. Pada saat itu pula saya menyaksikan seorang ayah yang mengumandangkan
azan di dada ibunya. Aduh, rasanya takjub...
           ( Utami kemudian menunjukkan potongan gambar video di laptop 
ASUS-nya. Di
video itu, Raffa sang cucu yang baru lahir, dalam keadaaan telanjang merangkak 
dengan
susah payah hingga menemukan puting sang ibu dan mulai menyusui).

           Bayinya tidak kedinginan, ya?
           Dada ibu yang melahirkan 1 derajat lebih panas daripada dada ibu-ibu 
yang tidak
melahirkan. Kalau bayi kedinginan, dia akan otomatis neik 2 derajat Celsius. 
Tapi kalau
si bayi kepanasan, turun 1 derajat Celsius. Jadi, jauh lebih bagus daripada 
tabung yang
biasa dipergunakan untuk meyimpan bayi pada saat lahir.

           Anda juga akan menerapkan inisiasi dini pada bayi Tiara?
           Jika Tiara tidak keberatan, saya juga ingin melakukan hal yang sama. 
Nanti
rencananya video Tiara ini akan dibawa ke daerah. Supaya orang-orang desa bisa
melihat, oh...orang kota juga menyusui bayinya.
           (Tiara Lestari, yang berprofesi sebagai model, adalah menantu kedua 
Utami
Roesli. Ia tengah menanti kelahiran bayi pertamanya).

Apa sih manfaat utamanya jika inisiasi ini diterapkan?
Begini, bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, akan lebih besar kemungkinan
berhasil menyusu eksklusif hingga usia 6 bulan. Jumlahnya bisa mencapai 59 
persen.
Tapi masih sedikit orang yang berbicara. Baru ada gongnya pada 2006 itu.

Sudah dipublikasikan disini?
           Secara luas belum. Saya ini apalah, tidak mungkin menguasai 
seluruhnya. Tapi
setidaknya di kalangan komunitas Sentra Laktasi Indonesia sudah dikenalkan soal 
itu
sampai ke daerah tempat saya memberi pelatihan. Kami gencarkan pada pekan ASI
Dunia, 1-7 Agustus nanti. Di Banda Aceh, saya sounding melalu agama, melalui Al-
Qur'an. Sebab, lebih efektif, meski tetap saja kalah oleh promosi-promosi susu 
formula.

           Sudah mengantisipasi penolakan dari kalangan medis dan orang tua 
mengingat
ini merubah paradigma?
           Terus terang saja, ini bukan ide saya. The world has been done this. 
Cuma, saya
yang pertama menerima informasi ini. Sangat disayangkan jika orang tidak banyak 
tahu
soal ini. Indonesia sebenarnya tidak sendiri. Dari 190 negara di dunia, hanya 
33 negara
yang tahu inisiasi menyusui dini yang benar. Di dunia, dalam setahun 4 juta 
(bayi) yang
meninggal. Andaikata semua tenaga kesehatan atau penolong bayi memberi 
kesempatan
menyusui dini, 1 juta bayi di dunia ini terselamatkan.

           Apakah ini juga berlaku bagi bayi yang tidak normal?
           Berapa persen sib bayi yang lahir dengan berat rendah? Itu 
presentasenya kecil.
Kenapa kita tidak mengkonsentrasikan diri pada jumlah yang besar saja ? Pada 
bayi yang
(lahir) caesar pun bisa dilakukan. Tapi memang teorinya 50 persen yang akan 
berhasil,
hanya ibunya harus percaya diri. Dan sang ayah juga harus tahu.

           Berarti harus ada posisi tawar yang kuat pada orang tua untuk 
meminta tenaga
kesehatan melakukan inisiasi dini pada bayi?
           Kalau s ibu sudah tersadarkan dan meminta itu, si bidan pasti akan 
mencari tahu
bagaimana sih inisiasi menyusui dini yang benar? Di Indonesia, disangkanya 
inisiasi dini
menyusui seperti ini : setelah dibersihkan dan dibedong lalu diberikan kepada 
ibunya.
Saya pun masih melakukannya sebelum satu tahun lalu.

           Obat bius tidak terpengaruh?
           Kenapa bicara itu, prematur, kenapa tidak bicara yang lebih besar? 
Dan dengan
ini pun kita meng-encorage- jangan ada obat-obatan.

           Paradigma yang "biasa" itu kan sudah lama, berarti ada kesalahan 
dong selama
ini?
           Sebenarnya, masalahnya who owned sekarang, proses penyadaran para 
ahli
kebidanan dan penolong kelahiran bayi, karena dokter anak pada saat kelahiran 
itu
jarang dipanggil. Tapi kenapa nggak kita yang sadar  duluan? Tapi alhamdulillah,
beberapa waktu yang lalu saya berbicara di Tangerang dengan para bidan. Mereka 
betul-
betul terpukau karena ketidaktahuan, jadi tidak benar-benar karena kesengajaan
kesalahan. Karena informasi yang belum sampai saja. Kita nggak  pernah terpikir 
bahwa
bayi berumur 20 menit bisa menyusu sendiri.

           Ini perang terang-terangan terhadap susu formula? Kan sekarang masih 
terjadi
rumah sakit memberi susu formula di hari-hari pertama kelahiran bayi karena ASI 
yang
belum keluar dan bayi yang tidak bisa meyusui?
           Tidak hanya di Indonesia, di Amerika saja kuat promosi susu formula. 
Karena
mereka orang kaya, siapa tidak mau? Tapi itu karena mereka tidak tahu. Pernah 
seorang
bidan sampai menangis mengetahui ini. Dia mengembailkan susu formula. Ini yang 
kita
inginkan. Selain kesehatan, yang ingin kami kerjakan adalah knocking nurani.

           Selama ini kesannya kan sudah memasyarakat, telanjur pakai susu 
formula?
           Tidak ada telanjur, karena itu kita harus mencoba agar tidak 
telanjur. Di
Skandinavia, Kanada, Finlandia, dan Swiss, tidak ada cuti  ibu atau ayah 
melahirkan, tapi
justru mereka cuti orang tua. Selama 12 bulan, 80 persen gajinya dipakai untuk 
itu.
Syaratnya  cuma dua, ibu harus empat bulan pertama, ayah dua bulannya, enam 
bulan
emudian tergantung. Kalau gaji ibu lebih besar, ibu bekerja, dan ayahnya yang 
di rumah.

           Di Indonesia susah mewujudkan hal seperti itu...
           Saya tidak memikirkan itu, tapi kalau anak-anak kalian, cucu kalian 
tidak
dilengkapi ASI, mau jadi apa ? Mereka jauh lebih kaya, dukungan terhadap ilmu 
begitu
besar, sekarang anak-anak itu akan memiliki EQ yang lebih besar daripada 
anak-anak
kita. Spiritualitas yang lebi tinggi. Lalu daya saing anak Indonesia apa kalau 
tidak dikasih
ASI? Dua puluh lima tahun lagi, kita habis, sekarang saja sudah kalah oleh 
malaysia.
Sebab, orang barat sekarang mulai menyusui. Dukungan ayah itu begitu besar, 
meski hal
itu baru mereka sadari November 2003, dengan mendirikan Global Initiative Father
Support : satu kelompok para ayah. Padahal di kita (umat Islam) ada Al-Qur'an 
yang
sudah meyatakan pentingnya hal itu ( Al-Baqarah ayat 233). Ketika anak 
dilahirkan,
harus ada musyawarah. Dengan demikian, kegagalan menyusui aalah kegagalan
ayahnya. Begitu pula dengan kebrhasilannya.

           Efek secara medis lainnya?
           Anak-anak yang menyusu kepada ibu itu tidak hanya lebih sehat, lebih 
pandai,
tapi lebih saleh dan salehah. Karena adanya RNA dan DNA (pembawa sifat) yang
diberikan ibu. Maka sekarang ini, karena tahu urgensinya, orang yang mengadopsi 
anak
mengejar supaya bisa menyusui juga.

           Kembali ke susu formula, bagaimana dengan anak usia 1 tahun yang 
justru tidak
mau dikasih susu formula?
           Itu justru bukan masalah. Pernah melihat nggak anak macan yang sudah
mencicipi segaa macam kembali menyusu? Tidak. Anak sapi saja kalau sudah besar 
tidak
mau menyusu kepada induknya. Kok, malah (susunya) dipakai untuk anak manusia?

           Bukankah minum susu seumur hidup selama ini digembar-gemborkan?
           Manusia juga mempunyai taraf umur tertentu untuk mendapatkan susu.
Masalahnya, kita terprogram dengan empat sehat lima sempurna. Susu sumber
protein.Padahal, anak di atas 3 tahun tidak perlu minum susu. Bukan tidak 
boleh. Karena
bisa dari tahu, tempe, ikan, telur, dan keju. Mendingan  dikasih tahu, juga 
lebih murah.
Nggak  ada pengaruhnya sama sekali. Bahkan pada mamalia di atas 3 tahun, enzim
untuk menyerap protein dari susu sedikit. Kita telah di brain-minded  oleh 
pabrik susu,
entah sejak kapan.

           Selama ini sukarnya pemberian ASI kan karena ibu harus kembali 
bekerja?
           Itu bukan masalah besar juga. Di Cina, seorang ibu insinyur begitu 
aktif sehingga
harus sering ke luar kota. Tapi dia menyimpan di lemari es ASI perasannya. 
Sebab, ASI
itu memenuhi keseimbangan supply and demmand. Dikeluarkan 1.000 mililiter, ya,
berproduksi lagi 1.000 ml.

           Lalu kalau ASI berhenti sama sekali kenapa ?
           ASI sangat berpengaruh pada pikiran. Ketika si Ibu merasa ASI-nya 
sedikit, yang
keluar sedikit. Ataupun pada saat berhenti. Disitu peran ayah. Di saat pikiran 
ibu
terganggu, ayah berperan.

           Tapi permasalahan fasilitas agar bisa menyusu ?
           Itu sekarang yang jadi masalah, kantor-kantor harus menyiapkan. Harus
didorong agar kantor-kantor mempunyai fasilitas itu.

           Bagaimana dengan dukungan pemerintah ?
           Pemerintah itu hanya banyak omong, bahkan katanya ada yang bilang 
akan
dibuat undang-undang. Tapi kok sekarang diam lagi? Tapi sudahlah, biarkan mereka
melakukan apa yang bisa dilakukan.

           Bagaimana dengan upaya Ibu sendiri ?
           Saya tahun ini alhamdulillah sudah diberi kesempatan luar biasa. Di 
UNICEF, Care.
Bahkan bersyukur bisa mengajar kader-kader. Sampai begitu berkesan.

           Capek nggak,Bu ?
           Kalau lillahita'ala,  tdak ada kata capek. Saya kadang ketika bangun 
pagi bingung,
saya ada di mana, ya? Tapi itulah, saya ini di depan Tuhan mungkin ibarat ikut 
MLM
(multilevel marketing). Kaki-kaki saya sudah banyak dan itu menambah poin buat 
saya.

           Kalau dilihat-lihat, Anda ini seperti melawan arus ya? Sama seperti 
adik Anda...
           (Utami tertawa berderai) ya, kita semua melawan arus. Tapi, dari 
semua saudara
saya, cuma Harry itulah yang jadi seniman, sisanya dokter seperti saya. Jadi 
nyentrik-nya
sudah disedot dia semua.




Disclaimer
This message (and any associated files) is intended only for the use of the 
individual or
entity to which it is addressed and may
contain information that is confidential, subject to copyright or constitutes a 
trade
secret. If you are not the intended recipient
you are hereby notified that any dissemination, copying or distribution of this 
message,
or files associated with this message,
is strictly prohibited (PT Datascrip). If you have received this message in 
error, please
notify us immediately by replying to the message and deleting it from your 
computer.




[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke