sama...dah lama ga nonton extravaganza...selain leluconnya garing...para 
pelawaknya juga garing khususnya liat tora n mieke..

tukul juga dah lama ga nonton lagi...garing juga tuh...

btw ngomongin garing jd inget kerupuk ;p






"Suryana, Yana (yasu) [Contractor]" <[EMAIL PROTECTED]> 
07/11/2007 02:46 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
<balita-anda@balita-anda.com>
cc
<[EMAIL PROTECTED]>
Subject
RE: [balita-anda] intermezo: protes thd acara EXTRAVAGANZA di Trans TV






Kebetulan member BA di sini ada yang kerja di TRANS TV.
Secara dah lama gak nonton Extravaganza yang lama2 ngebosenin dan tambah 
garing. 

-----Original Message-----
From: deska rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 11, 2007 2:19 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] intermezo: protes thd acara EXTRAVAGANZA di Trans 
TV

dear mom n dad

ini saya dapat dari milis sebelah juga.
ada yang bisa share bagi yang nonton?

--- In TaManBinTaNG@ yahoogroups. com, Titiana Adinda  <titianaadinda@ 
...> wrote:
 >
 > Protes thd acara EXTRAVAGANZA - TRANS TV  >  >  >  > Tadi malam 
(Senin,9 Juli 2007) aku tidak sengaja menonton acara  Extravaganza di 
TRANS TV.Alangkah kaget dan kecewanya ketika menonton  acara komedi 
ini?Kenapa?
 >
 > Karena di salah satu sesi acara komedi tersebut ditayangkan sesi parodi 
dari acara “Fenomena” yang diplesetkan menjadi acara 
“Fenomenor” yang dibawakan oleh Aming.
 >
 > Kata2 pengantar dari Aming sebagai presenter acara Fenomenor itu 
sungguh mengecewakan dan keterlaluan, “Fenomenor” sedang membahas 
tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
 >
 > Aming berkomentar “Kekerasan Dalam Rumah tangga tidak selalu membawa 
kesengsaraan bagi korban tetapi juga dampak kesenangan bagi  korban” 
lalu ditayangkanlah gambar bagaimana sebuah keluarga yang  terdiri dari 
ayah,ibu dan satu orang putranya laki-laki di pukul  kepalanya oleh sang 
ayah dengan sebuah tongkat kayu dan batu bata  merah dan tentu saja ibu 
dan anak tersebut pingsan.Tapi sang ayah  malah tertawa dan bilang 
keduanya telah berhasil lulus dan naik  tingkat sehingga berhak atas sabuk 
kuning karateka.
 >
 > Aduh ya ampun aku kaget banget menontonnya jelas-jelas hal itu  sebuah 
kesalahan.Karena budaya kekerasan tidak boleh dipublikasikan  apalagi 
kekerasan dalam rumah tangga.Dan Trans-TV juga tidak bijak  tetap 
menanyangkan acara tersebut seolah-olah Kekerasan Dalam Rumah  Tangga 
adalah persoalan sepele yang bisa dijadikan parodi untuk  ditertawakan 
bersama.
 >
 > Apakah tim kreatif Extravagansa tidak peka terhadap perasaan  perempuan 
korban yang pernah mengalami peristiwa tersebut?Kemana sih  kecerdasan tim 
kreatif Extravagansa ditempatkan? Sehingga dengan  teganya memparodikan 
kesengsaraan dan penderitaan perempuan dan anak  korban kekerasan?Itu sama 
sekali tidak lucu bagiku.Kekerasan Dalam  Rumah Tangga bukan seharusnya 
dijadikan bahan lelucon bagi acara  parodi sekalipun.
 >
 > Siapa bilang kalau menjadi Korban Kekerasan mendapatkan 
kesenangan.Tidak ada sama sekali!!!.Semuanya hanya akan membawa dampak 
luka fisik dan luka bathin serta efek trauma yg besar bagi para  perempuan 
dan anak korban kekerasan.
 >
 > Melihat masih banyaknya jurnalis (khususnya jurnalis TV) yang bias 
gender dan tidak memperhatikan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan 
aku menghimbau:
 >
 > 1. Kepada Pimpinan TRANS TV untuk
 mengevaluasi tim kreatif acara Extravaganza dan mawas diri terhadap 
tayangan-tayangan mereka yang bias gender dan tidak memperhatikan  hak-hak 
perempuan dan anak korban kekerasan.Hal ini juga berlaku  kepada TV-TV 
lainnya di Indonesia.
 > 2. Meminta sikap Komisi Penyiaran
 Indonesia agar lebih proaktif menegur bahkan memberhentikan 
tayangan-tayangan TV yang bias gender dan tidak berpihak kepada  perempuan 
dan anak korban kekerasan.
 > 3. Meminta kepada Lembaga Pendidikan
 Tinggi Jurnalisme/Penyiara n, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia,AJI 
(Aliansi Jurnalistik Independen) untuk lebih giat lagi  menyelenggarakan 
pelatihan tentang gender,kekerasan terhadap perempuan  termasuk didalamnya 
kepentingan perempuan dan anak korban kekerasan.
 >
 > Demikianlah surat protes ini aku buat.Karena rasa keprihatinanku  yang 
mendalam terhadap mutu penyiaran TV indonesia yang masih sangat  bias 
gender dan bermuatan kekerasan terhadap perempuan.Apalah artinya  surat 
protes ini yang datangnya hanya dari seorang penonton TV saja  tanpa 
kesadaran dan dukungan anda semua,pemirsa TV.
 >
 > Dan untuk yang terhormat mas Satrio Arismunandar tolong sampaikan surat 
protes aku ini kepada teman sejawat anda yaitu para anggota Tim  Kreatif 
Extravaganza- Trans TV.Dan mohon surat ini dimasukkan kedalam  milis 
internal Trans-TV.Terima kasih banyak mas untuk bantuan dan 
pertolongannya. Terima kasih.
 >
 >
 > Jakarta,10 Juli 2007
 > Salam hangat,
 >
 >
 > Titiana Adinda (Dinda)
0815-1609391

Dear All,
 
 Kalo teman2 semua setuju dgn protesku ini dan berniat membantu  segeralah 
sms Pak Ishadi SK,Direktur Trans TV di no HPnya:
 08161887900. Aku dapat nomor itu dari temanku.Biar Pak Ishadi tahu 
kelakuan bawahannya kaya gimana...
 
 Ok jgn lupa sms ya...Makasih ya…
 
 Salam hangat,
 
 

 
 
 
---------------------------------
No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for 
Mobile. Get started.


Kirim email ke