Hhhm, jadi inget raissa yang nyoret2 TV di rumah pake crayon.
Gak dimarahin sih, apalgi dipukul n dikurung gitu. Cuman dibilangin aja,
Nanti klo TVnya rusak, nggak dibeliin lagi.
(padahal TV mah dicoret2 pake crayon kagak bakal rusak ya).
rgrd
----- Original Message -----
From: "Magdalena Pohan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "balita anda" <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Wednesday, July 18, 2007 4:21 PM
Subject: [balita-anda] "HARGAKU LEBIH MAHAL DARI MOBILMU"
"HARGAKU LEBIH MAHAL DARI MOBILMU"
By : Fifi P.Jubilea (Direktur Jakarta Islamic School)
Jika anak adam telah meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga macam :
yaitu sedekah jariah ( yang tahan lama ), ilmu yang bermanfaat dan anak
sholeh ( berakhlak baik ) yang mendoakan kedua orang tuanya. ( HR.
Muslim )
Kisah ini berdasarkan kisah nyata, yang diangkat dari sebuah berita
harian dari negeri jiran. Alkisah adalah seorang anak, sebutlah namanya
Ita, anak perempuan yang lucu, dan bertubuh kecil serta mulai menyukai
memegang pensil , usianya baru empat tahun dan ayah ibunya bekerja,
sehingga orangtuanya berinisiatif mengambil seorang pengasuh untuk Ita.
Kegemarannya memegang pencil membuatnya sibuk mencoret apa saja yang
dijumpainya, seluruh dinding kamarnya penuh dengan coretan2 yang dengan
bangga ditunjukannya pada siapa saja yang melongok kamarnya.
Suatu hari, ayah Ita membeli mobil baru, dan karena masih mendapat jatah
jemputan dari kantor, maka mobil baru disimpan di garasi, dan terbetiklah
dalam pikiran Ita kecil , untuk menjadikan mobil ayah sebagi objek gambar
lucuku, pikirnya ," ayah pasti suka " bila mobil barunya ada gambar rumah
dan bola. Lalu asyiklah Ita menggariskan semua yang ada dalam benaknya
diatas mobil baru ayah.
Ketika pukul 5, petang ayah pulang, dengan wajah berpupur bedak dan mata
bersinar, Ita masih menggengam kuat pensilnya dan menarik lengan ayahnya
dan berkata " Ayah, ayo lihat gambar Ita, Ita baik kan sudah buat mobil
ayah bertambah indah..?" Bergegas ayah Ita keluar dan betapa
terperanjatnya ayah Ita melihat hasil karya anaknya, dan berteriak
memanggil istrinya, pengasuh , dan dihadapan mereka, maka ayah memukul
berkali2 tangan Ita sekuatnya, dan malam itu Ita mendapat hukuman dikurung
dikamar, tanpa peluk cium bunda seperti biasanya. Malam itu, Ita menangis,
hatinya sepi, hasil karyanya dibuang tanpa arti, Ita kecil menangis terus
tanpa henti, lama dirasakan tangan yang sakit dan juga badan yang panas
semakin menguasai dirinya, dan panas tinggi menyelimuti dirinya sampai
berhari2 , karena tangannya mengalami infeksi,lalu orangtua Ita membawa
Ita ke rumah sakit,setelah pengasuhnya memberi obat penahan panas yang
juga tidak kunjung menyembuhkannya, dan dokter memvonis Ita
untuk dioperasi sebelah tangannya.
Dalam rangkulan bunda, Ita menyodorkan tangan kirinya yang tak sakit dan
menyerahkan pensil kesayangannya kepada ayahnya yang menangis ditepi
ranjang anaknya. " Ayah, ma'afkan Ita, ayah.simpankan pensil Ita, Ita
tidak mau dipotong tangannya, Ita janji tidak akan menggambar dimobil ayah
lagi.Tapi tolong bilang dokter ayah,.. tangan Ita jangan diambil, mengapa
dokter marah karena Ita menggambar di mobil ayah ?"
Mataku merebak,membayangkan Ita kecil yang polos harus kehilangan
tangannya, yang mungkin saja, kalau sudah dewasa nanti tangan itulah yang
akan tengadah memberi doa pada ibu bapaknya, dan batinku teringat mengenai
bekal yang dibawa seseorang bila dijemput ajal, dimana semua harta tidak
dibawa, termasuk rumah dan mobil kita, kecuali sepotong mutiara yang
bernama 'amal jariyah- dengan wujud do'a anak yang soleh. " dan seharusnya
Ita kecilpun boleh berkata " HARGAKU .. LEBIH MAHAL DARI MOBILMU ", karena
do'aku dapat membawamu kesurga , tetapi tidak begitu ..dengan mobilmu.
---------------------------------
Luggage? GPS? Comic books?
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]