Mbak,,,,, Semua itu kita kembalikan pada diri sendiri,,,,,, biarpun dia sekolah nya di tempat yang terbagus,, ter favorit dan ter ter yang laennya,,,,, tapi klo emang udah dasar dari diri pribadi nya kayak gitu ya,,, harus giman lagi,,,,, makanya dari awal kita bekali anak kita dengan ilmu2 ato apalah yang laennya yang bisa membuat dia untuk berpikir disaat dia akan melakukan sesuatu,,,,, dan klo menurut saya soal curhatnya temen mbak itu,,,,, yang perlu di tingkatkan itu bukan murid ato masalah sekolahnya,,,, tapi masalah Human nya,,,,( gurunya,,, ) kenapa juga dia lakukan hal seperti itu,,,,, klo saya yang jadi guru,,,,, akan saya biarkan murid2 ku dapat nilai jelek,,,, dengan tujuan biar dia introspeksi diri dan belajar yang giat untuk mendapatkan nilai yang bagus,,,,,
*Guruyanganeh* -----Original Message----- From: Devi Wijayanti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, September 01, 2007 11:17 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita? Mbak... apa di Jogja menjamin pendidikan anak kita bisa bagus??? Suami saya orang jogja, dan kakak2nya mengirimkan anakkya sekolah/kuliah di jogja..... Apa mereka jadi anak pintar dan mendapatkan prestasi di sekolah?? Yg didapat adalah 2 kali masuk bui karena kejaring operasi narkoba!! Akhirnya skr ditarik kembali dr Jogja (padahal uang masuk kuliahnya besar bgt), sekarang ngurusin usaha bapaknya dirumah dan hidup mereka lebih 'sehat' dibanding waktu tinggal di jogja. Bukan karena kotanya kali........perhatian dr ortu yang nomor satu untuk menentukan koalitas anak2 kita. Saya akan mikir berkali2 kalo hrs ngelepas anak walo demi alasan pendidikan. Kecuali untuk di asramakan (spt SMU Taruna nusantara, Akabri dlsb) walo itupun ga menjamin anak kita bakal jadi orang sukses. Sorry sekedar share aja......... -----Original Message----- From: Ani Puswatiningsih [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, 1 September 2007 11:48 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita? Ini curhatnya teman SMA ku. Kira-kira 17 tahun yang lalu, kami satu SMA di Yogya. Kini dia menjadi seorang guru sebuah SMA di Bogor. Meskipun tidak semua sekolahan seperti yang di curhatkan, aku jadi khawatir, apakah memang sudah sedemikian bobroknya dunia pendidikan kita??? Aku pingin bagi uneg-uneg sama temen2 : Ingat gak, waktu kita SMA dulu kalo mau ulangan kita belajar mati-matian itupun hasilnya kadang masih jelek, apalagi kalo mau ujian (waktu itu namanya EBTANAS,) beban kita sangat berat karena perjuangan kita akan menentukan nasib kita. Aku inget banget nilai kimiaku do re mi, NEM juga ada merahnya ... artinya semua itu adalah murni hasil usaha sendiri. Sekarang aku jadi guru SMA .... sedih jika melihat mental mereka saat ini, "mental instan" ditambah sistem pendidikan yang kacau pelaksanaannya. Tapi ini bukan di Yogya lho, mudah2 an SMA kita tetap memiliki komitmen tinggi pada pendidikan dengan sistem yang benar. Adanya UAN/UN ... menambah panjang rentetan kebobrokan pendidikan. Jika teman2 pernah mendengar "komunitas air mata guru di Medan " yang membeberkan kebobrokan/kecurangan UN, itu beneran, di daerah lain juga banyak. Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. Waktu ujian ..jawaban dikasih sama gurunya, bisa pagi-pagi buta atau melalui SMS. Yang lebih parah guru memperbaiki jawaban muridnya setelah usai ujian (itu semua gratis gak bayar .. demi "nama baik" sekolah), gak heran jika anak yang biasanya guoblok bisa dapat nilai ujian matematika 9 !!! (Padahal di SMA kita aja sing matematikane 9 pasti pinter). Aku prihatin banget ...makanya aku ingetin ke temen2 hati hati memilih lembaga pendidikan untuk anak2 nya, sampeyan harus selektif, bagi yang diluar Yogya kalo perlu dikirim ke Yogya (mudah2 an pendidikan di YK masih bener).Jangan sampai kulaitas anak kita lebih rendah dari kita, gara-gara sistem pendidikannya. Belum lagi masalah pergaulan ....ya ampun ... anak SMA yang pacaran sekarang ini sudah banyak yang gak punya malu mempertontonkan kemesraan di depan umum. Kenapa bisa parah begini ya ... mungkinkah karena agama hanya jadi rutinitas saja? Itulah realita yang aku hadapi disekitarku ... Karena ngeri melihat situasi seperti ini, akhirnya aku mengambil keputusan mengirim anakku yang umur 12 tahun sekolah di Pondok Gontor (mudah2 an pilihanku ini gak salah), dengan harapan ilmu dan akhlaknya terjaga. Gimana temen2 punya pengalaman dengan sistem pendidikan disekitar anda ??? tolong bagi infonya demi terjaganya generasi penerus kita. Thanks. Wassalam. Ana ______________________________________________________________________ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email ______________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and privileged. If received in error, please contact Thiess and delete all copies. You may not rely on advice and documents received by email unless confirmed by a signed Thiess letter. This restriction on reliance will not apply to the extent that the above email communication is between parties to a contract and is authorised under that contract. Before opening or using attachments, check them for viruses and defects. Thiess' liability is limited to resupplying any affected attachments. -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]