Hi mbak Ade, he..he.. nah, kalau begini jelas kira2 gambaran makanannya si kecil deh, mbak. Hmm... seperti e-mail saya sebelumnya, kalau memang si kecil nggak ada masalah dengan variasi makanan, berarti ada faktor lain yang perlu 'diulik' kenapa sekarang dia jadi rajin 'ngemut' (kalau nggak salah sudah sebulanan seperti ini ya, mbak?)
Yang mungkin bisa jadi tambahan masukan: - Saat ini peralihan dari 'bubur saring' ke 'bubur tim' kan, ya? Coba observe apa memang si kecil perlu waktu untuk adaptasi dengan tekstur 'baru' ini? Di lain pihak, biarpun belum punya gigi, babies tetap bisa 'mengunyah' makanan yang agak kasar teksturnya dengan gusinya. - Sudah dicoba untuk bubur timnya tidak dibuat campur dengan sayur dan lauk pauknya? Mis. semua bahan dibuat dan di-tim, tapi disajikan terpisah dari buburnya dan disuapi sambil diseling dengan kuahnya. Nggak lama lagi usia 10-11 bulan, coba sedikiit dengan menu nasi tim lembek dan variasi sayur/lauk yang lain. - Gimana responnya, kalau lihat mbak atau orang dewasa lain makan? Coba mungkin dengan makan barengan, kasih dia sendok dan piring makan sendiri, isi menunya sendiri ... sama2 makan deh ... walau memang untuk yang beginian, lantai, mainan, baju dan 'bip' si kecil juga ikutan 'makan' alias messy :) Tapi nggak sedikit baby yang excited banget dengan cara seperti ini untuk habisin makanannya. - Sudah pernah dicoba, makan di restoran/rumah makan di luar rumah with family, bawa menunya sendiri dan coba amati aktifitas meal-timenya? Gimana respon makannya kalau ada di lingkungan 'lain' selain di rumah? - Gimana dengan interaksi dengan 'penyuap makan' si kecil ? Cukup telaten kah suster/asisten di rumah suapin makanan buat si kecil. Contohnya : kalau di rumah ada saya, jangan harap anak2 saya mau makan 'lahap' disuapi oleh siapa pun di rumah. Harus disuapin mamanya :) So, mungkin memang bukan 'menu' yang jadi masalahnya, mungkin bisa lebih fokus ke suasana makan, takaran makan, atau jadwal makannya. Bisa juga dicoba dulu masukan yang sudah di-shared moms lainnya sambil dimodifikasi sesuai kondisi si kecil. Semoga fase 'ngemut' si kecil cepat teratasi, ya mbak. Sometimes, in this situation, calm, relaxed and patient are often all that's required :) maaf kalau belum juga membantu, ya mbak. Sylvia - Jovan & Rena's mum with 31-week-'bump' On 10/29/07, ade ismayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Mbak Sylvia, > > Anak saya dah makan apapun.. semua sayur dan daging, dia bisa makan > semua sebelum yang mulai muutt ini... semua buatan sendiri dan sudah mulai > dibuat bubur tim dan bukan bubur saring lagi.. > > anak saya ngakk terlalu suka ngemil... di kasih biskuit or keju.. cuma > di makan sedikit.. lalu dibuat mainan... > > gitu loh... > > > <deleted> ------------------------- Sylvia Radjawane <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Hi mbak Ade, > > Gimana dengan menu makanannya si kecil, mbak? Saya baca dari awal e-mail > mbak Ade, belum jelas apa saat ini masih menu bubur/tim saring untuk baby > atau sudah mulai diperkenalkan tekstur agak lebih kasar (mis. nasi tim > lembek dan variasi makanan lainnya). > > Kalau memang menu dan teksturnya masih serupa dengan menu waktu dia usia > 6-7 > bulan, mungkin sudah mulai saatnya diperkenalkan dengan tekstur dan > variasi > baru. Si kecil mungkin bosan dengan menunya dan salah satu cara > 'protes'nya > dengan 'makan diemut' :) Kalau lagi 'ogah' nasi tim lembek, variasikan > dengan sumber karbohidrat lainnya, mis. macaroni, roti, kentang, pasta, > jagung, dll. > > Kalau memang tekstur dan jenis/variasi makanan nggak jadi masalahnya, > mungkin mbak bisa coba 'taktik' baru. Observe lagi, waktu saat mealtime > (makan berat), perut si kecil nggak lagi kekenyangan (karena baru aja > minum > susu atau camilan lainnya). Nggak apa2 untuk geser waktu makan sejenak, > sampai rasa laparnya muncul. Rasa lapar kan diatur dari pusatnya di otak > saat gula darah turun dalam kadar tertentu, nah ... mungkin dengan > modifikasi sedikit jadwal makannya, ketemu deh waktu makan yang tepat pas > si > kecil memang sedang lapar :) > > <deleted>