Hi Abinya Amil,

Saya coba re-post artikel tentang issue menyusui vs. KB alami ya pak.  Siapa
tahu jadi tambahan info.
Info ini hanya sebagian kutipan, lengkapnya bisa di-search langsung di
link-nya.  Intinya, menyusui eksklusif bisa 'dijadikan' salah satu metode KB
alami tetapi dengan syarat2 terterntu.

Di artikel itu juga dipaparkan semacam grafik yang menunjukkan variasi  data
kembalinya masa menstruasi setelah melahirkan. Ternyata memang kelompok
terbesar adalah ibu2 yang kembali haid setelah bayinya berusia 12-24 bulan
(sekitar 48%).
Saya sendiri termasuk kategori dengan presentasi terkecil (7%), kembali
mengalami haid waktu bayi2 saya berusia 3-3.5 bulan ... [dan sangat-sangat
bersyukur walau harus 'kerja extra keras' untuk stok ASI perah karena saya
bekerja di luar rumah, ke-tiga 'krucils' saya bisa menyusui secara eksklusif
:)]

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta
----------

http://www.kellymom.com/bf/normal/fertility.html*
*

BREASTFEEDING AND FERTILITY *
By Kelly Bonyata, BS, IBCLC (www.kellymom.com)*

(translated by Sylvia Radjawane)


....... (quot.)

Banyak ibu yang memperoleh informasi yang bertentangan tentang 'menyusui'
dan 'kesuburan', diantaranya:

Mitos 1:
Menyusui bukan metode yang dipercaya untuk mencegah kehamilan

Mitos 2:
Menyusui akan mencegah kehamilan, tidak bergantung pada seberapa sering
frekuensi menyusuinya  atau apakah ibu belum atau sudah mendapatkan haid
kembali.

Menyusui secara eksklusif telah terbukti sebagai salah satu cara mencegah
kehamilan yang sangat baik, tapi ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi,
sehingga metode ini dapat digunakan secara efektif.

Metode menyusui eksklusif ternyata 98-99.5% efektif dalam mencegah
kehamilan, selama memenuhi kondisi-kondisi di bawah ini:
- Bayi Anda berumur kurang dari 6 bulan
- Anda belum mendapatkan haid kembali
- Bayi diberi ASI secara rutin  (siang dan malam), hanya diberi ASI saja
(atau dengan sebagian kecil makanan pendamping ASI lainnya)

......

HOW CAN I MAXIMIZE MY NATURAL PERIOD OF INFERTILITY?
Kapan kembalinya 'masa subur' ibu setelah melahirkan sangat bervariasi dan
bersifat personal, juga bergantung pada pola menyusui bayi dan seberapa
sensitif  tubuh ibu terhadap hormon-hormon yang terlibat dalam kegiatan
laktasinya.

- Frekuensi menyusui dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk menyusui setiap
24 jam adalah faktor terpenting pada kembalinya masa subur ibu : seorang ibu
cenderung mengalami kembali masa suburnya jika frekuensi menyusui baby
dan/atau lama waktu menyusui bayi mulai berkurang, apalagi jika perubahan
itu berlangsung mendadak.
- Di beberapa populasi masyarakat, riset menunjukkan bahwa menyusui di waktu
malam memperlambat kembalinya masa subur sang ibu
- Suatu studi menunjukkan bahwa para ibu yang dipisahkan dari bayi mereka
(tetapi memerah ASI nya untuk seluruh kebutuhan anaknya), memiliki resiko
untuk hamil lebih tinggi (5.2%) selama 6 bulan pertama
- Pengenalan makanan padat juga dapat menjadi faktor kembalinya masa subur
ibu.  Sejak bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat (jika ibu belum
mengalami siklus haid lagi), periode alami 'ketidaksuburan' dapat
diperpanjang dengan cara:
* dahulukan dengan menyusui sebelum  makanan padat diberikan,
* mulai mengenalkan makanan padat secara bertahap,
* aktivitas menyusui tetap tidak dibatasi.

Anda dapat mengalami KB alami yang efektifitasnya lebih tinggi, yaitu dengan
mempraktekkan 'ecological breastfeeding':
- selalu berdekatan dengan bayi Anda
- menyusui secara rutin (siang dan malam)
- menyusui untuk menenangkan bayi Anda
- menyusui dengan posisi berbaring (waktu istirahat siang atau tidur malam)
- tidak menggunakan botol atau 'dot'

Jika Anda mempraktekkan 'ecological breastfeeding':
- Peluang kehamilan secara praktis : 0% selama 3 bulan pertama, < 2% antara
3-6 bulan, dan sekitar 6% setelah 6 bulan (dengan asumsi ibu belum mengalami
masa haid kembali)
- Waktu rata-rata untuk ibu mengalami kembali periode haidnya adalah 14.6
bulan
- Para ibu yang siklus haidnya kembali lebih cepat cenderung 'tidak subur'
di masa siklus- siklus pertamanya.
- Para ibu yang siklus haidnya kembali lebih lambat cenderung mengalami masa
subur sebelum haid pertamanya.

(Source: Natural Child Spacing and Breastfeeding by Jen O'Quinn )

Page last modified: 05/09/2007
Written: 06/19/01

----------

On Thu, Feb 19, 2009 at 11:49 AM, Novri andy <costcontrolle...@yahoo.com>wrote:

> Dear Ibu-Ibu
> Yang saya hormati
>
> Istri saya adalah FTM jadi dia menyusui secara alami. Dari penjelasan Ibu
> bahwa itu adalah KB alami artinya saya dan istri tidak perlu ber KB secara
> medis (suntik, pil dsb) benarkah Bu ? Lalu apakah ini efetif ketika
> "berhubungan" untuk menghindari terjadinya kehamilan ?
>
> Atas penjelasannya saya ucapkan banyak terimkasih.
>
> Salam
> Abinya Amil
>
>
> <deleted>
>
>

Kirim email ke