Ini ya mbak....semoga membantu ;-)

Mimisan (Epistaksis) 
6/29/2007
Epidemiologi
Epistaksis atau perdarahan hidung dilaporkan timbul pada 60% populasi
umum. Puncak kejadian dari epistaksis didapatkan berupa dua puncak
(bimodal) yaitu pada usia <10 tahun dan >50 tahun.

Anatomi hidung
Hidung terdiri dari hidung bagian luar atau piramid hidung dan rongga
hidung. Piramid hidung terdiri dari :
*       pangkal hidung (bridge) 
*       dorsum nasi (dorsum=punggung) 
*       puncak hidung 
*       ala nasi (alae=sayap) 
*       kolumela 
*       lubang hidung (nares anterior) 
 
 

Gambar 1. bagian luar hidung terdiri dari tulang (bone), tulang rawan
(kartilago)     Gambar 2. bagian dalam hidung

Perdarahan hidung
Rongga hidung mendapat aliran darah dari cabang arteri maksilaris
(maksila=rahang atas) interna yaitu arteri palatina
(palatina=langit-langit) mayor dan arteri sfenopalatina. Bagian depan
hidung mendapat perdarahan dari arteri fasialis (fasial=muka). Bagian
depan septum terdapat anastomosis (gabungan) dari cabang-cabang arteri
sfenopalatina, arteri  etmoid anterior, arteri labialis superior dan
arteri palatina mayor yang disebut sebagai pleksus kiesselbach (little's
area)
 

Gambar 3. pleksus kiesselbach/litte's area

Fisiologi hidung
Fungsi hidung adalah untuk :
1.      jalan napas 
2.      alat pengatur kondisi udara (mengatur suhu dan kelembaban udara)

3.      penyaring udara 
4.      sebagai indra penghidu (penciuman) 
5.      untuk resonansi udara 
6.      membantu proses bicara 
7.      refleks nasal 
Epistaksis dibagi menjadi 2 yaitu anterior (depan) dan posterior
(belakang). Kasus epistaksis anterior terutama berasal dari bagian depan
hidung dengan asal perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach.
Epistaksis posterior umumnya berasal dari rongga hidung posterior
melalui cabang a.sfenopalatina.  
Epistaksis anterior menunjukkan gejala klinik yang jelas berupa
perdarahan dari lubang hidung. Epistaksis posterior seringkali
menunjukkan gejala yang tidak terlalu jelas seperti mual, muntah darah,
batuk darah, anemia dan biasanya epistaksis posterior melibatkan
pembuluh darah besar sehingga perdarahan lebih hebat.
Epistaksis (mimisan) pada anak-anak umumnya berasal dari little's
area/pleksus kiesselbach (gambar 3) yang berada pada dinding depan dari
septum hidung.  
Dua faktor yang paling penting dari epistaksis pada anak-anak adalah :
*       Trauma minor : mengorek hidung, menggaruk, bersin, batuk atau
mengedan 
*       Mukosa hidung yang rapuh : terdapat infeksi saluran napas atas,
pengeringan mukosa, penggunaan steroid inhalasi melalui hidung 
Penyebab epistaksis lainnya adalah adanya benda asing di dalam rongga
hidung, polip hidung, kelainan darah, kelainan pembuluh darah dan tumor
pada daerah nasofaring.

Riwayat yang perlu diperhatikan
Epistaksis berulang atau seringkali terjadi epistaksis
*       Riwayat sebelumnya dimana seringkali berdarah setelah tindakan
bedah (cabut gigi, sirkumsisi-sunat) 
*       Riwayat keluarga dengan perdarahan, epistaksis berulang,
menstruasi berlebihan 
*       Penggunaan obat-obatan, contoh obat semprot hidung, obat-obatan
hidung, NSAIDS (non steroidal anti inflammatory drugs)   
Pada anak-anak umumnya terjadi epistaksis anterior karena itu dibahas
tatalaksana mengenai epistaksis anterior.

Tatalaksana Epistaksis anterior
Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC
A : airway : pastikan jalan napas tidak tersumbat/bebas, posisikan duduk
menunduk
B : breathing: pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau
keluarkan darah yang mengalir ke belakang tenggorokan
C : circulation : pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi
darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila
terdapat gangguan sirkulasi
1.      posisikan pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah
menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah penyumbatan jalan
napas 
2.      hentikan perdarahan 
*       tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit 
*       tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk 
*       jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa
faktor pencetus epistaksis dan hindari 
3.      jika perdarahan berlanjut : 
*       dapat akibat penekanan yang kurang kuat 
*       bawa ke fasilitas yang lengkap dimana dapat diidentifikasi
lokasi perdarahan 
*       dapat diberikan vasokonstriktor (adrenalin 1:10.000,
oxymetazolin-semprot hidung) ke daerah perdarahan 
*       apabila masih belum teratasi dapat dilakukan kauterisasi
elektrik/kimia (perak nitrat) atau pemasangan tampon hidung 
 
Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang
ditetesi oleh obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia
(lidocain atau pantocain 2%) dan salap antibiotik/vaselin atau
menggunakan kassa yang ditetesi dengan obat vasokonstriktor dan
anastesia dan salap antibiotik/vaselin.
 

Gambar 4. tampon anterior hidung dengan kassa
Apabila terdapat keadaan dimana terjadi tampat perdarahan yang multipel,
perembesan darah yang luas/difus maka diperlukan pemeriksaan profil
darah tepi lengkap, protrombin time (PT), activated partial
thromboplastin time (aPTT), golongan darah dan crossmatching.

Pencegahan selanjutnya
Tidak melakukan nose blowing dan nose picking selama satu minggu
1.      apabila terpasang tampon hidung jangan lupa untuk kontrol dalam
waktu 48 jam berikutnya untuk pelepasan tampon hidung dan tatalaksana
selanjutnya. 

Keluaran
Epistaksis merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Sembilan
puluh persen dari epistaksis dapat berhenti sendiri dan juga dapat
diatasi di gawat darurat. Dengan tatalkasana yang aoptimal
keluaran/outcome dari epistaksis umumnya baik.

Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul :
*       sinusitis 
*       septal hematom (bekuan darah pada sekat hidung) 
*       deformitas (kelainan bentuk) hidung 
*       aspirasi (masuknya cairan ke saluran napas bawah) 
*       kerusakan jaringan hidung 
*       infeksi 

Daftar istilah 
Dari kamus kedokteran Dorland ed.26 :
1.      arteri : pembuluh darah yang menjauhi jantung 
2.      dorsal : menyatakan posisi lebih ke permukaan belakang 
3.      vasokontriktor : pengecilan kaliber pembuluh darah; khususnya
arteriol (arteri kecil) yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke
suatu bagian tubuh

-----Original Message-----
From: Puji Rahayu [mailto:tprah...@indovision.tv] 
Sent: Tuesday, March 10, 2009 5:30 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] kenapa bisa mimisan

 
> 
> -----Original Message-----
> From: Puji Rahayu [mailto:tprah...@indovision.tv] 
> Sent: Tuesday, March 10, 2009 13:38
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: [balita-anda] kenapa bisa mimisan
> 
> Dear All
> 
> Mohon bantuannya jika ada yang punya artikel atau mengetahui penyebab
> mimisan dong. Penyebab , bahaya dan penangulangannya sekalian.
> 
> Terima kasih
> Puji
> 
> 
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
> 
> 


--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com


--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com

Kirim email ke