Dear Bu Vinty,

ah si ibu bisa aja:D
saya udah ikutin milis balita anda ini sejak istri baru hamil
tapi cuman 1 or 2 kali reply
trus ya skarang ini deh akhirnya curhat ama minta saran
istri gak masak kok di rumah tapi klo soal bebenah
nah iya itu mungkin
soale hari pertama setelah lahir
malemnya keluarga dari istri datang semua ngumpul rame2
trus hari kedua giliran temen2 kantor istri datang ampe siang
sorenya keluarga saya yang datang
jadi ya gitu deh kamar di klinik jadi berantakan
en istri emang wataknya gak bisa liat berantakan dikit langung pengen rapihin
(disatu sisi bagus tapi kadang berlebihan..waks curcol)
jadi emang kurang kali yah waktu buat baby sedot2 puting mama nya:(
wah baru nyadar juga saya
izin utk print email nya juga ya bu:)
hehe

thanks
eka surya


On 1/7/10, vinty novitasari <vinty_nov...@yahoo.com> wrote:
> Dear Pak Eka,
>
>  babynya beruntung bener nih punya bapak seperti pak Eka, support ASI
>  Kalau dari cerita bapak di bawah ini sih, menurut saya nih,  kayanya emang 
> mamanya stress pak. Mungkin kecapean atau gak ada yang bantuin bebenah dan 
> masak nih di rumah. Jalan satu satunya ya jangan mikirin hal - hal lain 
> diluar tugas utama menyusui. Jangan kan yang baru mulai menyusui, waktu anak 
> pertama, ASI saya yang sudah lancar aja, bisa stop gara gara stress 
> "digangguin" sama ibu mertua yang semangat pingin ngasih sufor. Untung suami 
> cepat sadar, dan kami balik lagi ke rumah sendiri, syukurlah ASI saya bisa 
> keluar lagi.
>  Intinya sih mamanya jangan nyerah dong, jangan sampai dalam hati terbersit 
> keinginan buat pake sufor aja dan jangan dengerin omongan orang lain yang 
> pesimis. Pasti bisa kok. Curahkan kasih sayang ke istri pak, dengerin 
> keluhannya, pijit pijit, beliin film baru, CD lagu baru, game baru, beliin 
> makanan bergizi kesukaan nya, temenin jalan-jalan ke taman deket rumah, pagi 
> pagi suruh minum susu, kacang hijau, kalau bayinya nangis, angkatin kasih ke 
> mamanya. jumlah ASI jangan di targetin. pokoknya bayi nangis biar tengah 
> malem, angkat, sumpel sama ASI, nangis lagi, sumpel lagi. Lama lama juga 
> ASInya bakal produksi. Tapi emang cuapeeeeee pak....he...he...he....
>
>  Temen saya ada yang gagal kasih asi sama anak pertama, dia nyesel bener, 
> soalnya anaknya suka sakit sakitan. Dengan dukungan suami dan tekad bulat, 
> anak keduanya sukses ASI ekslusif plus ngumpulin asi perahan buat dibawa 
> pulang kantor.
>
>  salam sukses pak
>
>  mama yasmin and bimo
>
>
>  --- Pada Kam, 7/1/10, Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com> menulis:
>
>
>  Dari: Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com>
>  Judul: Re: [balita-anda][Artikel] Asi
>  Kepada: balita-anda@balita-anda.com
>  Tanggal: Kamis, 7 Januari, 2010, 1:15 AM
>
>
>
>  Hi pak Eka,
>
>  Selamat jadi ayah baru ya, pak :)
>
>  Sekadar posting info 'fresh from the oven' dari websitenya _Kompas_ hari ini
>  tentang pertanyaan bapak, sekaligus mengamini apa yang sudah di-shared moms
>  lainnya di thread ini ya.
>
>  Anyway, titip salam untuk sang ibu baru ... jangan patah semangat untuk
>  menyusui baby nya.  Coba mulai hari ini usahakan lagi si kecil untuk
>  'nempel' terus dulu dengan mamanya. Biarkan si kecil belajar ketrampilan
>  menghisap sekaligus menstimulasi payudara mamanya.
>
>  Coba hibur istrinya agar jangan terlalu stress, kasih jeda waktu special
>  untuk ibu dan baby belajar sama-sama kegiatan laktasi, tanpa perlu dibebani
>  target, 'ASI sudah keluar nggak, sih?'
>
>  Sekarang masih di RS, pak?  Kalau iya, minta salah satu suster/midwive nya
>  untuk training laktasi (seharusnya sudah cukup umum di berbagai RS, training
>  sejenis ini dilakukan untuk semua ibu setelah proses persalinan).
>
>  Kalau memang sudah di rumah, setiap kali ada waktu, tetap dampingi istri
>  untuk 'pelajaran baru' menyusui ini ya, pak :)
>
>  cheers,
>  Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi
>
>  ------------------------------
>
>  
> http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/07/12204060/Mengapa.ASI.Tak.Langsung.Keluar
>
>
>
>  Mengapa ASI Tak Langsung Keluar?
>
>  Kamis, 7 Januari 2010 | 12:20 WIB
>
>
>
>  *KOMPAS.com - *Rasanya sudah banyak ibu yang paham bahwa air susu ibu alias
>  ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi. Kebahagiaan dan kebanggaan
>  tidak terkira dirasakan ibu jika berhasil menyusui bayinya, terutama pada
>  anak pertama.
>
>  Namun bagi sebagian ibu memberi ASI ternyata tak sesederhana yang
>  dibayangkan. Tidak semua ibu beruntung ASI-nya langsung keluar setelah
>  melahirkan. Bahkan, pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak seringkali
>  ASI baru keluar dua hingga tiga hari pasca persalinan. Dalam masa itu,
>  terpaksa bayi diberi susu formula karena khawatir bayi kelaparan.
>
>  "ASI yang tak langsung keluar setelah melahirkan adalah hal yang wajar.
>  Karena itu ibu harus memancing, misalnya dengan melakukan pemijatan,
>  membersihkan puting, serta sering-sering menyusui bayi meski ASI belum
>  keluar," kata dr.Tejowati Putri dari Jakarta Breastfeeding Center (JBFC).
>
>  Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Obstetricia and
>  Gynacologica Scandinavica baru-baru ini menyebutkan tingginya kadar hormon
>  testosteron selama kehamilan bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian ASI..
>
>
>  Menurut dokter Putri, pada sebagian ibu mungkin saja terjadi kesulitan
>  pengeluaran ASI, namun ia menyatakan lebih banyak ibu yang terpengaruh mitos
>  sehingga tak yakin bisa memberikan ASI.  "Banyak sedikitnya ASI yang
>  diproduksi ibu sangat tergantung dari kondisi emosi dan motivasi ibu,"
>  katanya.
>
>  Menyusui sebenarnya adalah suatu proses yang terjadi secara alami. Jadi,
>  jarang sekali ada ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meski
>  begitu, menyusui juga perlu dipelajari, terutama oleh ibu yang baru pertama
>  kali memiliki anak agar tahu cara menyusui yang benar.
>
>  Kualitas dan kuantitas produksi ASI juga perlu dijaga agar perkembangan
>  fisik dan mental bayi bisa optimal. Caranya, antara lain dengan mengonsumsi
>  makanan bergizi, minum cukup cairan, cukup istirahat dan sering menyusui,
>  serta memijat payudara.
>
>  Peluang memberikan ASI pada hari-hari awal kehidupan bayi juga bisa
>  ditingkatkan dengan proses inisiasi menyusu dini. Pada proses ini bayi
>  dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri. Ibu dapat merangsang bayi dengan
>  sentuhan lembut. Jika perlu, ibu boleh mendekatkan bayi pada puting.
>
>  Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya
>  oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim berkontraksi sehingga
>  membantu pengeluaran plaenta dan mengurangi perdarahan pada ibu. Sentuhan
>  itu juga merangsang hormon lain yang membuat ibu jadi tenang, relaks dan
>  mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.
>
>  .........
>
>  2010/1/7 Eka Surya <ekasu...@gmail.com>
>
>  > sori jawab ngeborong
>  >
>  > @Ibu Susanna Oktavia, thanks buat selamatnya.
>  > emangnya waktu pengalaman Ibu setelah berapa hari baru keluar ASInya?
>  >
>  > @Ibu Dewi, massage sudah juga kok, massage sendiri sih
>  > susternya gak bantu nunjukin cara massage tuh kmaren:(
>  > cuman bantu cara pegangin puting doang biar gak nutupin hidung baby
>  >
>  > @Ibu Rika, abis istrinya yang gak tega:(
>  > soalnya baby nya rewel/nangis2 trus dari semalem,
>  > mesti digendong terus biar agak anteng
>  > sudah ditempelin ke puting trus kok
>  > awal2nya dia masih mau ngenyot trus anteng
>  > trus lama2 dia sedot sebentar tapi gak dilanjutin trus nangis deh baby nya
>  > istri ampe sedih en nangis gara asi blum keluar2 juga
>  > apa mungkin gara2 ini (stres) gini jadi malah menghambat ASI?
>  > trus puncaknya ya tadi pagi, istri udah gak tega, ampe mohon2 ke saya
>  > biar dikasih sufor:(
>  >
>  >
>  >
>  > <deleted>
>  >
>
>
>
>
>       
> ___________________________________________________________________________
>  Nama baru untuk Anda!
>  Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
> @rocketmail.
>  Cepat sebelum diambil orang lain!
>  http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

--------------------------------------------------------------
Info Balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com

Kirim email ke