Dear Pak Eka,
 
babynya beruntung bener nih punya bapak seperti pak Eka, support ASI 
Kalau dari cerita bapak di bawah ini sih, menurut saya nih,  kayanya emang 
mamanya stress pak. Mungkin kecapean atau gak ada yang bantuin bebenah dan 
masak nih di rumah. Jalan satu satunya ya jangan mikirin hal - hal lain diluar 
tugas utama menyusui. Jangan kan yang baru mulai menyusui, waktu anak 
pertama, ASI saya yang sudah lancar aja, bisa stop gara gara 
stress "digangguin" sama ibu mertua yang semangat pingin ngasih sufor. Untung 
suami cepat sadar, dan kami balik lagi ke rumah sendiri, syukurlah ASI saya 
bisa keluar lagi.
Intinya sih mamanya jangan nyerah dong, jangan sampai dalam hati terbersit 
keinginan buat pake sufor aja dan jangan dengerin omongan orang lain yang 
pesimis. Pasti bisa kok. Curahkan kasih sayang ke istri pak, dengerin 
keluhannya, pijit pijit, beliin film baru, CD lagu baru, game baru, beliin 
makanan bergizi kesukaan nya, temenin jalan-jalan ke taman deket rumah, pagi 
pagi suruh minum susu, kacang hijau, kalau bayinya nangis, angkatin kasih ke 
mamanya. jumlah ASI jangan di targetin. pokoknya bayi nangis biar tengah malem, 
angkat, sumpel sama ASI, nangis lagi, sumpel lagi. Lama lama juga ASInya bakal 
produksi. Tapi emang cuapeeeeee pak....he...he...he....
 
Temen saya ada yang gagal kasih asi sama anak pertama, dia nyesel bener, 
soalnya anaknya suka sakit sakitan. Dengan dukungan suami dan tekad bulat, anak 
keduanya sukses ASI ekslusif plus ngumpulin asi perahan buat dibawa pulang 
kantor.
 
salam sukses pak
 
mama yasmin and bimo


--- Pada Kam, 7/1/10, Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com> menulis:


Dari: Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com>
Judul: Re: [balita-anda][Artikel] Asi
Kepada: balita-anda@balita-anda.com
Tanggal: Kamis, 7 Januari, 2010, 1:15 AM


Hi pak Eka,

Selamat jadi ayah baru ya, pak :)

Sekadar posting info 'fresh from the oven' dari websitenya _Kompas_ hari ini
tentang pertanyaan bapak, sekaligus mengamini apa yang sudah di-shared moms
lainnya di thread ini ya.

Anyway, titip salam untuk sang ibu baru ... jangan patah semangat untuk
menyusui baby nya.  Coba mulai hari ini usahakan lagi si kecil untuk
'nempel' terus dulu dengan mamanya. Biarkan si kecil belajar ketrampilan
menghisap sekaligus menstimulasi payudara mamanya.

Coba hibur istrinya agar jangan terlalu stress, kasih jeda waktu special
untuk ibu dan baby belajar sama-sama kegiatan laktasi, tanpa perlu dibebani
target, 'ASI sudah keluar nggak, sih?'

Sekarang masih di RS, pak?  Kalau iya, minta salah satu suster/midwive nya
untuk training laktasi (seharusnya sudah cukup umum di berbagai RS, training
sejenis ini dilakukan untuk semua ibu setelah proses persalinan).

Kalau memang sudah di rumah, setiap kali ada waktu, tetap dampingi istri
untuk 'pelajaran baru' menyusui ini ya, pak :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

------------------------------

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/07/12204060/Mengapa.ASI.Tak.Langsung.Keluar



Mengapa ASI Tak Langsung Keluar?

Kamis, 7 Januari 2010 | 12:20 WIB



*KOMPAS.com - *Rasanya sudah banyak ibu yang paham bahwa air susu ibu alias
ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi. Kebahagiaan dan kebanggaan
tidak terkira dirasakan ibu jika berhasil menyusui bayinya, terutama pada
anak pertama.

Namun bagi sebagian ibu memberi ASI ternyata tak sesederhana yang
dibayangkan. Tidak semua ibu beruntung ASI-nya langsung keluar setelah
melahirkan. Bahkan, pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak seringkali
ASI baru keluar dua hingga tiga hari pasca persalinan. Dalam masa itu,
terpaksa bayi diberi susu formula karena khawatir bayi kelaparan.

"ASI yang tak langsung keluar setelah melahirkan adalah hal yang wajar.
Karena itu ibu harus memancing, misalnya dengan melakukan pemijatan,
membersihkan puting, serta sering-sering menyusui bayi meski ASI belum
keluar," kata dr.Tejowati Putri dari Jakarta Breastfeeding Center (JBFC).

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Obstetricia and
Gynacologica Scandinavica baru-baru ini menyebutkan tingginya kadar hormon
testosteron selama kehamilan bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian ASI..


Menurut dokter Putri, pada sebagian ibu mungkin saja terjadi kesulitan
pengeluaran ASI, namun ia menyatakan lebih banyak ibu yang terpengaruh mitos
sehingga tak yakin bisa memberikan ASI.  "Banyak sedikitnya ASI yang
diproduksi ibu sangat tergantung dari kondisi emosi dan motivasi ibu,"
katanya.

Menyusui sebenarnya adalah suatu proses yang terjadi secara alami. Jadi,
jarang sekali ada ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meski
begitu, menyusui juga perlu dipelajari, terutama oleh ibu yang baru pertama
kali memiliki anak agar tahu cara menyusui yang benar.

Kualitas dan kuantitas produksi ASI juga perlu dijaga agar perkembangan
fisik dan mental bayi bisa optimal. Caranya, antara lain dengan mengonsumsi
makanan bergizi, minum cukup cairan, cukup istirahat dan sering menyusui,
serta memijat payudara.

Peluang memberikan ASI pada hari-hari awal kehidupan bayi juga bisa
ditingkatkan dengan proses inisiasi menyusu dini. Pada proses ini bayi
dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri. Ibu dapat merangsang bayi dengan
sentuhan lembut. Jika perlu, ibu boleh mendekatkan bayi pada puting.

Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya
oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim berkontraksi sehingga
membantu pengeluaran plaenta dan mengurangi perdarahan pada ibu. Sentuhan
itu juga merangsang hormon lain yang membuat ibu jadi tenang, relaks dan
mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.

.........

2010/1/7 Eka Surya <ekasu...@gmail.com>

> sori jawab ngeborong
>
> @Ibu Susanna Oktavia, thanks buat selamatnya.
> emangnya waktu pengalaman Ibu setelah berapa hari baru keluar ASInya?
>
> @Ibu Dewi, massage sudah juga kok, massage sendiri sih
> susternya gak bantu nunjukin cara massage tuh kmaren:(
> cuman bantu cara pegangin puting doang biar gak nutupin hidung baby
>
> @Ibu Rika, abis istrinya yang gak tega:(
> soalnya baby nya rewel/nangis2 trus dari semalem,
> mesti digendong terus biar agak anteng
> sudah ditempelin ke puting trus kok
> awal2nya dia masih mau ngenyot trus anteng
> trus lama2 dia sedot sebentar tapi gak dilanjutin trus nangis deh baby nya
> istri ampe sedih en nangis gara asi blum keluar2 juga
> apa mungkin gara2 ini (stres) gini jadi malah menghambat ASI?
> trus puncaknya ya tadi pagi, istri udah gak tega, ampe mohon2 ke saya
> biar dikasih sufor:(
>
>
>
> <deleted>
>



      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke