Masalah empeng yahh..
kembalinya ke ortu masing2 sih...:-)

Klo aku TIDAK memakaikan empeng ke anak karena
- bisa menimbulkan ketergantungan di saat anak merasa tidak nyaman
- bisa utk sarana transfer kuman..
- anak jd pasif scr verbal... krn dipakein empeng jd dia merasa nyaman ga
suka ngomong..
- akunya ntar jd males.. krn ambil praktisnya aja anak rewel lsg diempengin
:-)

masalah pro kontra empeng pernah dibahas di sini
http://parentsindonesia.com/content/view/56/28/

Pro Kontra Empeng Tidak semua profesional di bidang kesehatan satu suara
terhadap pemakaian empeng. Kami coba beberkan beberapa fakta seputar empeng
sehingga Anda bisa mempertimbangkan baik buruknya.
Dot mini ini memang mujarab untuk menenangkan si kecil. Orang tua pun
menjadi lebih santai dan tak perlu banyak buang waktu untuk menenangkan anak
yang sedang rewel. Cukup dengan memasangkan empeng, si kecil pun langsung
anteng. Sesuai dengan akar katanya, pacifier (empeng) memang difungsikan
sebagai alat untuk menenangkan bayi. Benda ini sudah ada sejak sekitar
1900-an dengan desain yang dipatenkan di Amerika Serikat.

“Pada dasarnya, bayi memang punya naluri untuk mengisap sesuatu,” kata Prof.
Dr. Retno Hayati Sugiarto drg. SpKGA, penasihat PARENTS Indonesia. Naluri
mengisap pada bayi adalah demi mendapatkan suatu kenikmatan dan kenyamanan,
suatu hal yang sudah pasti akan dia dapat saat menghisap puting susu ibunya.
Bentuk empeng yang memang mirip puting susu sengaja dirancang untuk memenuhi
kebutuhan alamiah tadi.

Empeng tidak hanya berguna untuk menenangkan bayi. Pada batita, empeng bisa
berfungsi sebagai penenang saat anak menghadapi suatu transisi yang membuat
stres, misalnya mulai masuk preschool, atau akan punya adik.

Bagaimanapun, tetap ada dua suara dari kubu berbeda sehubungan dengan ada
tidaknya manfaat empeng. Berikut adalah beberapa hal seputar pro dan kontra
dalam pemakaian empeng.

*Masalah yang Ditimbulkan*
Salah satu alasan pemakaian empeng ditentang oleh sebagian profesional di
bidang kedokteran adalah masalah kebersihannya. “Empeng tidak dapat dijamin
kebersihannya. Seringkali empeng yang jatuh ke lantai dipungut lalu
dimasukkan lagi. Itu berarti memindahkan kuman langsung ke dalam mulut. Ini
berbahaya,” Dr. Setyo Handryastuti, SpA mengingatkan.

Gaung kontra yang lebih keras datang dari segi kesehatan gigi dan mulut.
“Empeng bisa memengaruhi lengkung rahang anak. Ketika anak sudah tumbuh
gigi, adakalanya dia suka menggigit atau menarik empeng tersebut dengan
giginya. Mungkin karena gemas. Tapi tekanan yang timbul dari gerakan ini
bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi,” Retno menjelaskan.
Sementara itu, menurut Patricia Hamaguchi, penulis C*hildhood, Speech,
Language, and Listening Problems: What Every Parent Should Know*, kebiasaan
mengisap empeng juga bisa menimbulkan masalah bahasa dan pengucapkan kata.
Hal lain yang ditakutkan adalah kegiatan mengisap empeng ini akan terus
melekat, bahkan hingga anak memasuki usia sekolah. Tentunya ini akan menjadi
lebih sulit dihentikan saat sudah menjadi kebiasaan. Dampak yang timbul
tidak hanya fisik (seperti bentuk rahang dan gigi yang kurang baik), tapi
juga psikologis. Coba bayangkan bagaimana perasaan anak yang takut diejek
karena masih mengisap empeng. Mungkin dia harus sembunyi-sembunyi saat
mengisap empeng agar tidak ketahuan kawan-kawannya.

*Masalah yang ‘Disembuhkan’*
Di lain pihak, ada beberapa hal yang bisa ditangani oleh pemakaian empeng.
Meskipun ini seharusnya bersifat sementara. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bayi punya naluri untuk mengisap sesuatu demi mendapatkan
kenikmatan dan kenyamanan. “Apabila tidak sedang mengisap puting susu ibu,
anak suka menghisap jempol. Ini pun bukan kebiasaan yang lebih baik,
sehingga orang tua sering mengalihkan perhatian anak dari jempol dengan cara
memasangkan empeng,” kata Retno.

Sementara itu, dilihat dari sisi pola tidur, Dr. Andreas A. Prasadja RPSGT
mengatakan bahwa penggunaan empeng tidaklah bermasalah. “Tidak ada masalah
jika batita diberi empeng, karena fungsinya adalah untuk mengurangi asupan
cairan di malam hari,” begitu penjelasan Andreas yang praktik di rumah sakit
Mitra Kemayoran, Jakarta, ini.

Adakalanya bayi bangun di tengah malam karena merasa lapar. Jika tidak
disusui, maka si kecil akan diberi empeng agar tenang dan bisa kembali
tidur. “Pada dasarnya, kebiasaan minum susu di tengah malam harus dihentikan
secara perlahan-lahan, agar anak bisa tidur sepanjang malam. Pemasangan
empeng sebagai pengalih asupan cairan di malam hari sedikit banyak membantu
proses tidur tanpa terputus ini,” kata Andreas.

Meskipun demikian, Andreas pun tidak membenarkan pemakaian empeng sepanjang
malam. “Sebisa mungkin memang jangan langsung memakaikan empeng saat anak
menangis. “Misalnya, biarkan dulu anak menangis selama beberapa saat sebelum
dikasih empeng. Lambat laun, biarkan lebih lama. Nanti, Anda bisa membiarkan
anak menangis hingga kelelahan lalu tidur lagi,” begitu penjelasan Andreas.

*Ambil Jalan Tengah*
Pada dasarnya, mengisap empeng juga merupakan suatu fase yang hampir dilalui
setiap anak. Seiring dengan pertambahan usia, anak akan menghadapi tantangan
lain dari dunia luar, yakni berusaha untuk bisa diterima dalam kelompok.
Apabila dia melihat kawan-kawan sebayanya tidak lagi ngedot, kemungkinan
besar dia pun akan termotivasi untuk berhenti mengisap empeng.

Tentunya Anda tidak ingin duduk diam sembari menanti fase ini segera
berlalu. Karena sebisa mungkin Anda hentikan ini sebelum menjadi kebiasaan.
Apabila Anda tetap ingin menggunakan empeng sebagai alat bantu untuk
menenangkan anak, maka jangan lupa untuk mencucinya tiap kali empeng itu
jatuh. Basuhlah di air sabun yang hangat lalu bilas hingga benar-benar
bersih. Bila batita Anda punya kawan sepermainan, ajarkan dia untuk tidak
berbagi empeng dengan temannya tersebut.

Namun, Setyo menganjurkan agar Anda mencari penyebab anak menjadi rewel,
alih-alih bergantung pada empeng. “Pelajari bahasa anak. Apakah dia rewel
karena hanya ingin digendong atau lapar? Penyebab inilah yang harus dicari,”
Setyo menegaskan.
Sebisa mungkin alihkan perhatian anak dari empengnya. Sebab, adakalanya anak
menghisap empeng karena merasa bosan atau sedang tidak mengerjakan sesuatu
pun. Anda perlu memertahankan agar anak tetap aktif. Ajak dia bermain atau
beri krayon dan kertas lalu biarkan dia menggambar.

Sementara itu, Retno menganjurkan agar anak diberi mainan untuk berlatih
menggigit. “Mainan ini sudah banyak dijual di pasaran dan berguna untuk
melatih gigitan serta merangsang gusi. Namun, tetap harus diingat bahwa
mainan ini harus disterilkan setiap hari. Misalnya dengan dicuci dengan air
hangat, atau disimpan di dalam kulkas setelah dicuci,” sarannya.

Soal bayi nangis... :-)
Perlu dipahami sbg ortu baru memang masih sulit membedakan arti tangis
bayi.. n perlu waktu utk bisa mengerti habit baby..
AKu dulu saat anak pertama bisanya "mudeng' ini nangisnya gara2  lapar atao
kepanasan atau minta gendong baru saat si baby msk bln ke-3..

Klo masalah ASI n sufor..
Mungkin perlu dikasih penjelasan mbak.. bahwa ASI itu sifatnya unik n
'smart' banget bisa mengikuti kebutuhan bayi... intinya ASI itu supply n
demand.. si ibu klo memang berniat memberi ASI n mau belajar cara pemberia
ASI yg benar insya Allah bisa mbak..
Kecuali ibunya emg kena baby blues .. mgk awalnya bs menghambat optimalisasi
pemberian ASI..so perlu pendampingan lebih lanjut tuh mbak..
Klo emg seandainya ibunya blum menyadari bhw ASInya saja sbenernya cukup
buat baby.. ya kitanya juga ga usah terlalu memaksa.. ntar ibunya malah
stress.. kita support aja baik2...

Mgk kesannya aku "abu2" dlm urusan ASI ekslusive.. tapi emg msl pemberian
ASI itu ga bs dipaksa..kita support aja pelan2 sambil kasih contoh nyata..
krn pertimbvangan juga bhw ibu pasca melahirkan itu hormonnya masih blum
stabil..fisik n emosinya juga.. So, [pelan2 aka ya mbak...

Salam,
Uci
Pada 12 April 2010 10:11, Tri Puji Rahayu <tprah...@indovision.tv> menulis:

> Sekalian nanya ya mbak Uci..
>
> Kakakku kebetulan baru abis lahiran juga. Dari ceritanya anaknya walo udah
> sering minum tapi sebentar tidur..trus nangis kaya nyari-nyari susu. Karena
> dia takut anaknya gumoh karena kekenyangan jadi dikasih empeng. Aku
> sebenarnya g setuju dengan empeng ( kebetulan anakku juga dulu g kukasih
> empeng ).
> Cuma cara ngasih pengertiannya dari sudut medis gimana ya...dalam hal :
> 1. mengartikan tangisan bayi yang menurut ibu kehausan terus. Akhirnya
> pasrah kasih susu formula / empeng.
> 2. dampak negatif dari penggunaan empeng itu sendiri.
>
> Thanks & Regard
>
> Tri Puji Rahayu
> PT. MNC Sky Vision
> Wisma Indovision Lt. 10
> Jl. Raya Panjang Z/III
> Jakarta 11520
> 08129445122
> www.lidiyazhafira.blogspot
>
>
-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke