Sip sip makasih ya mba
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: sintiaprase...@gmail.com
Date: Tue, 14 Dec 2010 14:32:03 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif

Betuul, umur umur bayi gitu perbanyak berinteraksi dengan baby-nya, dinyanyiin, 
dibacakan cerita,diajak bercanda,cilukba, berdansa... Supaya bayi bisa 
merespons balik utamanya sering sering disebut namanya :)

Sambil mandiin bisa juga diajak "ngobrol" tentang busa busa, tentang air yg 
anget.. Yaa pokoke bawel bawel deh ;)

Selamat ngobrol ya :)

*jadi kangen masa masa itu
Ini Pake BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "Vie" <vie.iqba...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 13:47:22 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Sama donkss mba kyk anakku seneng bgt dinyanyiin.. Trs kalo diputerin murottal 
lgs ikut ngoceh hehehe
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: yoge...@gmail.com
Date: Tue, 14 Dec 2010 12:16:09 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Oia satu lg mom, klo anakku Namira suka seneng bgt liat bundanya nyanyi. Aplgi 
klo pas ganti po2k or baju.senyuum trus.And bwt para mom yg muslim jgn lupa jg 
sering bca doa2 atau surat2 pendek depan baby ny. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Vie" <vie.iqba...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 12:01:31 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Hehhee betul betul makasih bunda ica
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Ica Mulkan" <icamul...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:54:12 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Hahahahaha bukan ngerti enggaknya, itu juga cara komunikasi sama anak 
kan?ngeliatin gambar2 dan warna yg macem2. 
Mereka seneng loh, inget 2 anakku waktu bayi, kalo lg rewel dibukain buku aja, 
lsg diem bengong liat warna warni, sambil diceritain.
Kalo ada istilah gak ada kata terlambat utk belajar, ini gak ada kata kecepetan 
utk mengenal buku :) 

Ica Mulkan

-----Original Message-----
From: "Vie" <vie.iqba...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:49:43 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Udah ngerti emangnya mba
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Ica Mulkan" <icamul...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:41:12 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Dibacain buku juga bs kok umur segitu

Ica Mulkan

-----Original Message-----
From: "Vie" <vie.iqba...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:34:24 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Oooh iya mba jd blm waktunya dibeliin mainan ya... Makasih ya mba atas 
jawabannya
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: sintiaprase...@gmail.com
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:22:41 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif

Klo usia 5 bulan lebih ke arah motorik dulu mbak sama merangsang reaksi seperti 
dinyanyikan, dipanggil namanya, diberikan mainan yg berbunyi , bahkan bermain 
cilukba untuk membuat bayi tertawa dan menirukannya sudah cukup baik.. 
Perbanyak sentuhan terutama untuk memperkuat bonding ke orang tuanya karena dia 
mulai mengenali orang sekitarnya. Digendong sambil berdansa, dipangku sambil 
sedikit diayun.. 


Ini Pake BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "Vie" <vie.iqba...@gmail.com>
Date: Tue, 14 Dec 2010 11:11:28 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Mainan apa aja yg mengasah otaknya ya untuk anak umur 5bulan...
Sent by Maxis from my BlackBerry®

-----Original Message-----
From: sintia prasetio <sintiaprase...@gmail.com>
Date: Mon, 13 Dec 2010 18:00:23 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Sharing : 90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak 
Mainan Edukatif
Sekedar sharing dan mungkin perlu diingat bahwa interaksi dengan
pengasuh (orang tua,nenek, baby sitter, asisten rumah tangga dll) saat
bermain juga penting , jadi bukan diberi mainan lalu ditinggal
sendirian :)


Salam
Sintia


90 Persen Ibu Indonesia Jarang Beri Anak Mainan Edukatif

sumber : Merry Wahyuningsih - detikHealth



Jakarta,

Ibu-ibu biasanya paling royal membelikan mainan kepada anaknya. Tapi
sayangnya mainan yang dibelikan hanya sekedar mainan, bukan mainan
yang edukatif dan memberikan rangsangan tumbuh kembang anak.

Mainan bukan hanya dapat membuat anak senang atau berhenti menangis,
tetapi juga bisa sebagai media memberikan stimulus untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu yang dilakukan Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada periode Juni 2009 sampai Mei 2010 di 9
Provinsi dan 22 kota di seluruh Indonesia, ditemukan bahwa lebih dari
90 persen ibu masih jarang memberikan anaknya mainan yang memberikan
rangsangan tumbuh kembang.

"Kesadaran ibu untuk memberikan stimulus berupa alat permainan masih
sangat kurang, padahal stimulus tersebut sangat penting untuk
merangsang perkembangan anak, terutama perkembangan otak dan motorik,"
jelas Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, dari Fakultas Ekologi Manusia
Departemen Gizi Masyarakat IPB, dalam acara Konferensi Pers 'Ayo ke
Posyandu Tumbuh, Aktif, Tanggap' di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin
(13/12/2010).

Menurut Dra Mayke S Tedjasaputra, MSi, psikolog anak dan play
therapist dari Universitas Indonesia, permainan dapat menstimulasi
perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik, motorik kasar dan halus,
keberanian, kognitif (kemampuan berpikir) dan juga psikososial.

"Bermain merupakan hak anak dan ini sama pentingnya dengan pendidikan
itu sendiri. Bermain yang melibatkan interaksi akan merangsang pola
pikir anak, juga melatih kecerdasan emosi mereka," lanjut Dra Mayke.

Untuk mengajak anak bermain, sebenarnya tidak perlu memberikannya
mainan mahal, tetapi mainan yang dapat benar-benar merangsang
perkembangannya.

Berdasarkan perkembangan usia, berikut sejumlah tahap berpikir pada anak:

0-2 tahun
Merupakan tahap sensori motor, yang terdiri dari sejumlah tahap berikut:

1. 1-4 bulan. Tahap Primary Circular Reaction.
Bayi akan melakukan aksi dan reaksi yang melibatkan tubuhnya sendiri.
Pada usia ini, orangtua sebenarnya tak perlu membeli mainan bayi yang
mahal. Cukup dengan melakukan baby gym, yaitu menggerak-gerakkan kaki
dan tangan bayi, yang berguna untuk merangsang motoriknya.

2. 4-8 bulan. Secondary Circular Reaction
Pada usia ini, bayi biasanya melakukan aksi untuk mendapat respons
dari orang atau objek, sehingga bayi cenderung akan mengulangi aksi
yang sama.

Lakukan permainan yang akan merangsang kecerdasan audio visual.
Misalnya, dengan menirukan suara bayi, bermain 'cilukba' yang
bervariasi, mengajak bayi bubbling (menyebutkan kata yang sama,
seperti 'mamama' 'bababa'), dan lainnya.

3. 8-12 bulan. Coordination of Secondary Schemes
Aksi bayi terhadap objek semakin bertujuan. Bayi juga mulai mampu
melakukan antisipasi. Ajaklah bayi bermain dengan benda yang
sederhana, seperti bola-bola warna warni.

4. 12-18 bulan. Tertiary Circular Reaction
Bayi akan mulai memvariasikan aksinya. Ajak bayi bermain yang beragam,
misal menyusun balok, bermain di pasir atau di air. Ini bisa
merangsang indera peraba anak.

5. 18-24 bulan. Mental Combinations
Bayi sudah mampu menguasai bahasa dan konsep object permanence.

3-5 tahun
Ini merupakan tahap preoperational. Pada usia ini kemampuan motorik
dan bahasa anak berkembang pesat. Kemampuan kognitif berupa
fungsi-fungsi simbolis, berkembang melalui 3 cara:

   1. Meniru kembali, lewat bermain imitatif seperti main
masak-masakan, dokter-dokteran dan lainnya.
   2. Bermain simbolis, yaitu dengan memahami identitas dan fungsi benda.
   3. Berbahasa


Pada tahap usia ini, anak sudah siap untuk masuk sekolah. Perbanyak
mainan dengan bentuk geometris, seperti bola, lingkaran, persegiempat
dan segitiga. Bentuk-bentuk geometris adalah dasar anak untuk bisa
menulis huruf.

Ajarkan juga anak makan, mandi dan pakai baju sendiri. Untuk
mengajarkan kemandirian tersebut juga bisa dengan bermain, tentunya
dengan mainan yang sederhana.

Misalnya dengan menggunakan boneka yang mengenakan baju berkancing,
mintalah anak membuka dan memakai kancing baju boneka, memandikannya
dan la

--------------------------------------------------------------
Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download
lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi...
Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
--------------------------------------------------------------
Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat 
dan Mendidik Balita 

Kirim email ke