nambah dikit ttg msl ASI n ibu bekerja..
co - pas dr jurnal saya saja ya..;-)

http://oetjipop.multiply.com/journal/item/235/Belajar_yuk.._manajemen_laktasi_untuk_ibu_bekerja

Setiap wanita (baca ibu) berhak mendapat informasi mengenai manajemen
laktasi..

Kenapa demikian?

Karena ASI merupakan makanan utama dan satu-satunya yang terbaik bagi bayi
selama 6 bulan pertama dalam kehidupannya yang biasa disebut sebagai ASI
ekslusive.

Lalu bagaimanakan dengan ibu bekerja atau yang sering disebut wanita karir ?
Bisakah untuk tetap memberikan ASI ekslusive selama 6 bulan atau bahkan
sampai 2 tahun/lebih??

Jawabnya adalah BISA..

Yang diperlukan adalah niat, usaha plus dukungan dari orang-orang sekitar
kita.
Walau ada kalanya karena masalah kesehatan yang berarti memang ada ibu baik
ibu yang benar2 tidak bisa menyusui misal karena sakit tertentu atau memang
ada gangguan secara hormonal.

Sejak awal kehamilan anak kedua saya benar-benar berniat memberikan ASI
lebih ekslusive lagi pada bayi saya kelak dibanding dengan anak pertama.
Berbagai usaha saya lakukan mulai dari mencari berbagai informasi perASIan,
konsultasi dengan DSOG, kompromi dengan suami dan kelg besar bahkan yang
tidak kalah pentingnya memberi informasi kepada atasan di kantor tentang
niat saya ini.

Awalnya memang berat, yang paling berat adalah mendapat dukungan dari
keluarga besar terutama mama saya.. mama agak sangsi apakah saya bisa
membagi waktu antara pekerjaan, anak yang masih BATITA, si bayi plus apa
lagi waktu untuk memerah ASI.

Tantangan kedua adalah dari tempat saya bekerja, mengingat saya bekerja di
sebuah konsultan yang bergerak di bidang lingkungan-manusia-bangunan yang
terkadang mengharuskan saya ke lapangan seharian di mana tidak ada tempat
yang layak untuk memerah ASI, di kantorpun saya hanya berdua dengan bapak
boss atau lebih sering saya sendirian sehingga saya full mengurus segala
tetek bengek yang ada di kantor mulai dari urusan bersih2J, menerima telpon,
sampai urusan administrasi plus keperluan boss semua saya.. jadi jangan
harap dehh bisa lama2 meninggalkan meja ada maupun tidak ada kerjaan karena
tugas saya yang utama memang hanya ‘penunggu’ kantor… :-D

Tapi saya tidak menyerah, karena memang saya berniat memberikan yang terbaik
untuk anak saya dan saya yakin bila Tuhan ijinkan apa yang terjadi
terjadilah.

Sejak usia kehamilan 3 bulan saya mulai rajin memijat payudara.. dengan
pijatan2 ringan saja karena bila pijatan terlalu keras yang dikuatirkan
adalah kontraksi dini, selain itu juga saya selalu membersihkan putting
payudara dari lemak2 atau kotoran lain yang menempel.

Sejak usia kehamilan 6 bulan saya mulai mengingatkan kepada atasan saya di
kantor bila saya ingin cuti full 3 bulan setelah melahirkan saya juga
informasikan bahwa nanti setelah saya masuk kerja kembali saya ada pekerjaan
tambahan untuk memerah Asi setiap 3 jam sekali demi kebutuhan ASI si bayi
saya.
Puji Tuhan atasan saya mendukung dan memang saya benar2 full cuti 3 bulan
karena bayi saya kedua ini lahir lebih cepat dari perkiraan, saya yang
rencananya akan cuti pada pertengahan Des 2006 menjadi cuti pada akhir nop
2006 dan pada awal Maret 2007 saya baru masuk kembali untuk bekerja.

Tepat pada usia 8 bulan kehamilan saya bayi saya lahir.. walaupun masih 36
minggu puji Tuhan bayi saya sehat.
Puji Tuhan juga saya tidak mengalami masalah dengan pemberian ASI .. lebih
lancar dari anak pertama, selain itu dengan ASI eklusive membuat pertambahan
BB (berat badan) dan perkembangan bayi premature menjadi optimal
Maka tidaklah heran menginjak 3 bulan usia bayi saya BB sudah lebih dari 2x
BB lahirnya.

Satu bulan menjelang saya masuk kerja saya mulai belajar lagi dengan memerah
ASI, saya belajar memerah ASI dengan tangan

Cara memeras ASI dengan tangan (dari berbagai sumber)

* Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih. Cucidengan air
sabun dan keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkaair mendidih ke
dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bilasudah siap untuk
memeras ASI, buang air dari cangkir.
* Cuci tangan dengan seksama
* Letakkan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lainuntuk
menampung ASIP.
* Badan condong ke depan dan sangga payudara dengan tangan
* Letakkan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jaritelunjuk pada
areola di bawah puting susu.
* Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.
* Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari danibu jari.
Ibu harus memijat sinus laktiferus di bawah areola.
* Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASIyang keluar,
tetapi setelah diperas beberapa kali, ASI mulai menetes.ASI bisa juga
memancar bila refleks pengeluaran aktif.
* Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas
dari semua segmen payudara.
* Jangan memijat puting susu itu sendiri. Jangan menggerakkan jari sepanjang
puting susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Ini
merupakan hal yang sama terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja.

* Memeras ASI untuk BBLR atau bayi sakit
Ibu harus memeras sebanyak mungkin ASI setiap kali bayi perlu disusui.Bagi
BBLR adalah 8 kali atau lebih sehari. Penting untuk memeras sesering dan
sebanyak mungkin untuk mempertahankan pasokan ASI. Bila ibu memeras ASI
lebih banyak daripada yang diperlukan bayi, ASIP dapat diberikan bagi bayi
lain yang ibunya tidak dapat memeras cukup, atau berikan pada BBLR yang
ibunya belum keluar ASI.
* Untuk mempertahankan pasokan ASI saat ibu atau bayi sakit Ibu harus
memeras ASI sebanyak dan sesering mungkin yang diinginkan bayi. Berikan pada
bayi bila mungkin.

* Menghilangkan bendungan
Peraslah sesering dan sebanyak mungkin yang diperlukan agar payudara tetap
nyaman dan menjaga kelenturan puting susu bagi isapan bayi.
Beberapa ibu mungkin perlu memeras setiap kali sebelum menyusui. Pada ibu
yang lain mungkin hanya perlu memeras satu atau dua kali sehari.
Beberapa ibu mendapatkan bahwa kompres hangat atau pijatan lembut membantu
ASI mengalir.

Kurang lebih 2-3 minggu sebelum saya masuk kerja, saya mulai menyetok ASI
perah.
ASI yang sudah diperah saya masukkan ke dalam botol kaca (saya pakai botol
kaca bekas minuman _UC1000_) kemudian saya simpan, berikut cara
penyimpanannya :
- PADA SUHU RUANG
Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam Jika ruangan
ber-AC, bisa sampai 6 jam
catatan: suhu di atas harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama
sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
- PADA SUHU LEMARI ES
Jika dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidak akan diberikan pada
bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias bertahan sampai 8
(delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan dalam compartment yang
terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk
menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan
disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
Ibu juga dapat "membuat" compartment terpisah dengan cara menempatkan botol
ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan
- PADA SUHU FREEZER
ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3(bulan)
lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena
bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah
(biasanyadisebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari
freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai
dengan 6(enam) bulan di dalamnya.


Dua minggu sebelum saya masuk kerja saya mengajari bayi saya minum ASI perah..
awalnya pakai sendok karena ini yang paling ideal supaya bayi tidak bingung
putting tapi tampaknya bayi saya tidak sabaran dan saya tidak tega juga bila
pengasuhnya nantinya bingung karena menghadapi kerewelannya maka jalan
satu2nya ya memberinya ASIperah dengan dot / botol.
Inipun perlu perjuangan berat karena bayi saya menolah dot.. berbagi merk
saya cobakan akhirnya puji Tuhan ada satu merk dot yang bentuknya penyet aka
datar yang cocok dengan bayi saya puji Tuhan juga bayi saya tidak bingung
putting.

Untuk menyajikan ASIperah yang notabene dingin atau beku caranya adalah
- ASI perah diletakkan dalam wadah siap minum direndam dengan air hangat
dalam wadah yang lebih besar (pada mangkok atau waskom)
- Bila ASI perah beku aka sudah masuk ke dalam freezer jangan langsung
dicairkan tetapi 12 jam sebelum diberikan ke bayi (sayabisanya malam hari
seblm pemberian) diturunkan dahulu ke rak kulkas bawah baru kemudian bila
akan dipakai ASIperah berikut wadahnya dihangatkan dengan direndam di dalam
wadah berisi air hangat.

Ingat ASI perah beku yang langsung dihangatkan akan terjadi perubahan suhu
yang mendadak / drastis sehingga cita rasa ASI berubah menjadi seperti sabun
dan bayi biasanya enggan meminumnya

Di samping itu saya juga menyiapkan cooler box/bag yang akan saya bawa ke
kantor sebagai tempat penyimpanan ASI mengingat di kantor saya tidak ada
kulkas..;-(

Seminggu sebelum saya masuk kerja, saya sudah ke kantor walau hanya
1/2 hari. Saya mencoba meninggalkan bayi saya selama 1/2 hari..pelan2
meninggalkan bayi saya critanya sekaligus mengajarinya minum ASIperah dari
dot dengan pengasuhnya.
Di kantor saya juga mencari tempat aman untuk memerah ASI mengingat di
kantor tidak ada ruang khusus untuk ibu memerah ASI dan ruang meetingnya
adalah ruang terbuka.
Puji Tuhan boss berbaik hati mengijinkan saya untuk meninggalkan meja saya
per- 3 jam untuk memerah ASI dan mau meminjamkan toilet yang ada di
ruangannya untuk memerah ASI.. ya gpp.. daripada di toilet umum kantor yang
notabene dipake bareng2 dengan mahasiswa2 mengingat kantor saya adalah
bagian dari sebuah Universitas.

Hari pertama masuk kerja… dengan niat yang tulus plus berbekal doa n
peralatan perang mulai dari botol2 kaca, blue ice plus segepok es batu,
cooler box aka termos dulu belum punya cooler bag sihh..hihihi sampai
dibilang ‘jualan es’, tissue basah saya yakin saya bisa.

Puji tuhan SAYA BISA… kurang lebih 3 kali sehari saya memerah ASI..
Dan bayi saya berhasil lulus ASI eklusive selama 6 bln dan kini hampir
setahun dia mendapatkan haknya untuk minum ASI…

Walau memang pernah juga saya seharian hanya bisa sekali bahkan tidak bisa
memerah ASI atau bahakan dengan terpaksa memerah ASI di toilet umum kantor
gara2 boss menerima tamu di ruangannya atau memang karna saya harus ngebut
kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Halangan lainnya adalah ketika saya sakit diare yang sangat parah dan harus
minum antibiotik yang tidak boleh diminum oleh ibu menyusui sehingga
mengaruskan bayi saya minum susu formula bebrapa hari.. puji Tuhan lagi2 ini
terjadi setelah bayi saya lulus Asi ekslusive… Tuhan benar-benar baik.

JADI bisa saya SIMPULkan bila Ibu bekerja tetap ingin ASI ekslusive kepada
bayinya yang perlu dilakukan adalah adalah
- niat yang tulus plus positive thinking
- usaha makan dan minum asupan yang bergizi
- minta dukungan dari orang-orang sekitar
- informasikan niatan untuk memberi ASI ekslusive 6 bulan (bahkan terus
memberi ASI sampai 2 tahun)kepada atasan dan rekan kerja di kantor
- atur waktu memerah ASI dengan tepat kurang lebih 2-4 jam sekali untuk
memerah ASI
- siapkan peralatan utk memerah ASI
- cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perASIan..

Yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasi ke KLINIK LAKTASI terdekat –
saya sudah melakukan ini sejak saya hamil dan memang sangat bermanfaat
sekali.


Ok, happy breastfeeding yaa!
(Uci - dari berbagai sumber)



Pada 16 Februari 2011 11:35, LUSIKA Yuliana <uci.lus...@gmail.com> menulis:

> sharing yaaa
>
> Praktek menyusui tak segampang kedengarannya. :-)
>
> Sekalipun menyusui adalah proses alamiah, tanpa bekal pengetahuan yang
> cukup dan dukungan penuh dari orang-orang terdekat, perjuangan memberi ASI
> Eksklusif bisa gagal total.
>
>
> yup benar!
>
> proses menyusui HARUS n WAJIB DIPELAJARI..:-)
>
> kata kuncinya adalah + thinking..
> Knapa harus + thinking... krn dengan + thingking smua akan berjalan rileks,
> mengalir..otomatis metabolisme tubuh termsk proses menyusui akan
> lancar...:-)
>
> Jangan lupa istirahat yang cukup. Tidak stress memikirkan sesuatu terlalu
> detail. ken beberapa penurunan ASI bisa dikarenakan stress emosional...ga
> lupa juga makanlah yang cukup & bernutrisi...piilih Makanan yg membuat ibu
> senang secukupnya .... asal yg bikin alergi tentunya..;-)
>
> Tp itu saja ga cukup..ada banyak hal yg harus dipelajari juga.. utk sukses
> menyusui..
> misalnya ttg posisi menyusui... gendongan silang, football hold, pss
> tidur.. klo posisi kurang nyaman walo se + apapun pikiran kita ASI juga ga
> akan kluar lancar..:-)
> dan teori2 lainnya msalah manajemen laktasi kudu dipelajari juga dong..;-)
> (teori2nya apa saja ga saya bahas krn banyak bahasan di milis ini n sudah
> banyak info kelas2 ttg ASI n menyusui :-)
>
> Kalau sudah paham ttb teori2 menyusui  persering menyusui..:-) minimal
> waktu2 menyusui dioptimalkan n dijadikan rutinitas..
> Ingat teori dasar menyusui semakin sering menyusui, semakin banyak
> produksi...;-)
>
>
> Yg ga kalah pentingnya adalah..support dr sesama ibu menyusui... klo ada yg
> support tentu kita akan merasa lebih tenang, rileks..merasa punya teman
> seperjuangan..
>
> So, kita akan semakin berpikir positif..kita akan smakin terpacu utk
> memberikan ASI ke anak kita....
>
> Krn dengan berpikir positif akan merangsang hormon oksitosin bekerja ..jika
> refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik seolah-olah payudara telah
> berhenti mengeluarkan ASI, padahal yang sebenarnya terjadi adalah payudara
> tetap mengeluarkan ASI namun ASI tidak keluar....:-)
>
>
> So, happy breastfeeding yaa..:-)
>
>
> --
> Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
> http://oetjipop.mulltiply.com
>
>


-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

Kirim email ke