hi mbak Firli,

Wah .. selamat sudah mau jadi calon mother of 2 :)

Karena 3x minor bleeding dalam 3x kehamilan, saya termasuk yang nggak bisa
meneruskan menyusui saat sedang hamil.  Untungnya saat itu anak yang
'terpaksa' disapih berturut-turut sudah berusia 2 tahun dan 19 bulan,
kebutuhan menyusuinya tidak se-intens sebelumnya :)
Waktu kehamilan Luigi, kakaknya Aleta baru saja 'lulus' ASI Eksklusif di
usia 6 bulanan.  Saya pengen banget tetap menyusui Aleta, jadi cukup banyak
'berdoa' supaya minor bleeding yang biasanya jadi langganan tidak lagi
terulang :)  Rasanya, kasihan baru 6 bulanan sudah harus disapih. Bersyukur,
doanya dikabulkan, kali itu tidak mengalami perdarahan dan saya tetap
menyusui Aleta sampai adiknya Luigi lahir.  Saya tetap make sure asupan
nutrisi dan cairan lebih dari cukup selama kehamilan dan menyusui tsb.

Based on pengalaman pribadi, keuntungan dari hamil sambil menyusui:
* Bonding kita dengan sang kakak tetap 'terjaga', at least agak lebih
panjang periodenya, sebelum mau tidak mau perhatian kita nanti akan terpecah
karena ada anggota keluarga yang baru.
* Semakin besar kehamilan, kandungan dan kuantitas ASI cukup berpengaruh,
entah itu rasanya atau volumenya.  Untuk sang kakak yang sudah lebih besar
(misalnya usia 2 tahunan), pengaruh ini cukup signifikan buat seleranya (no
wonder, dia kan sudah tahu segala jenis rasa makanan/minuman).  Kondisi ini
kadang jadi pemicu dia akhirnya mau disapih dengan suka rela.  Ini yang
selalu saya jadikan panduan, menyapih berlangsung tanpa perlu dipaksa atau
melukai perasaan ibunya atau anaknya  :)
* Yang paling OK, karena selama hamil tetap rajin menyusui, waktu adik baru
lahir, proses Inisiasi Menyusui Dini, Menyusui dan laktasi selanjutnya jadi
dirasa lebih mudah.  Nggak perlu panik lagi, habis lahiran mikir ASI bakal
keluar nggak ya?  Karena sudah 'latihan' sejak berbulan-bulan lalu.

Untuk yang ke-2, seperti sharing moms lainnya, saya paling hanya berbekal
surat keterangan Obgyn saya.  Selain bersikap jujur dengan pihak
airlines/bandara, yang penting juga bersikap jujur dengan Obgyn-nya :)
Beliau yang lebih tahu secara medis kondisi kehamilan kita memang OK atau
rawan dalam keselamatan penerbangan.

Btw, take care of your pregnancy and happy breastfeeding, ya mbak :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

2011/4/11 Ighfirli <ighfi...@thiess.co.id>

> Dear moms.
>
>
>
> Saya mo Tanya,saat ini saya lagi hamil anak ke 2,usia kandungan 9 minggu
> ,anak pertama masih umur 1 tahun 4 bulan dan saat ini masih ASI meskipun
> mimik ASinya hanya pada malam hari dan gak lama.
>
> Kira2 pengaruh kejanin seperti apa ya? Klo baca di internet,ditakutkan
> janin
> kita gak memeperoleh sari makanan karena di sedot kakaknya, apakah ada
> dampak lainnya? Karena saya kasian klo harus menghentikan ASI apalagi kami
> hanya bertemu 3 jam saja sebelum my baby dan saya  bobo dan hanya dalam
> waktu sesingkat itu apa iya janin saya kekurangan makanan?please sharingnya
> ya moms benar2 lagi bingung.kemarin periksa ke dokter lupa nanyain L
>
>
>
> Oya pertanyaan ke 2 ,kalau naik pesawat di usia kandungan 8 bulan bukan kah
> tidak diijin kan oleh petugas bandaranya.Apakah kita harus palsukan umur
> kandungan (max 7 bulan)?
>
> Selain surat dokter,apakah akan banyak pertanyaan di bandara? Kalau 1
> minggu
> lagi kita melahirkan apakah masih boleh nekat naik pesawat (tetap dengan
> palsukan umur kandungan hehehe)
>
> Mohon maaf pertanyaan diajukan sekarang meskipun schedule melahirkan masih
> lama (Insya Allah tdk ada halangan sampai melahirkan nanti) ,tapi schedule
> cuti harus di prepare dari sekarang,agar tidak menggangu schedule teman
> lainnya J
>
>
>
> <deleted>

Kirim email ke