Makasih shringnya, pak. Emang kejadian yang bapak ceritakan sering saya
dengar, begitu pula dengan dampaknya.
Tapi, saya kadang berpikir, teori sudah saya dapat, tapi apa prakteknya
nanti, saya bisa ya hindari?

Karena kadang sekarang saja, kalo saya ngomeli papanya Bryan sering di depan
Bryan, kali karena papanya diem, ato Bryan gak ngerti, dia gak bereaksi.
tetep main aja.

Bukannya niatan, tapi spontan sich. Kebanyakan ngomel ke papanya ya karena
masalha Bryan, yang cara dia gak bener ato gak cocok. Papanya uda sempet
protes ke sana, kalo ngomel jangan didepan anak, tapi masih aja
keceplosan...Pasti yang saya lakukan itu gak baik, tapi kok juga sulit ya
ngatasinya..

(kok malah curhat..)

salam,
mama Bryan

----- Original Message -----
From: "Taufan Surana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, December 08, 2003 11:16 AM
Subject: [balita-anda] Kesalahan besar thd anak


> Halo semuanya,
>
> Saya hanya ingin cerita ttg kesalahan besar yg sdh saya
> lakukan minggu lalu thd anak saya.
>
> Ceritanya... hari Sabtu yll saya bertengkar mulut dg istri
> saya, Dewi, hanya krn masalah kecil sih..
> Cuman, krn emosi kami masing2 saat itu sedang tdk stabil,
> pertengkaran mulutnya menjadi besar, sampai kami
> lupa bahwa anak-anak sedang ada di situ.
>
> Akibatnya, anak pertama saya, Rihan, yg pada dasarnya
> punya sifat yg relatif sensitif, cukup SHOCKED dg
> apa yg dilihatnya itu. Rihan menangis keras.
> Melihat itu saya jadi sadar akan kesalahan saya.
> Saya langsung minta maaf ke Dewi dan juga ke Rihan.
> Tapi, krn Rihan shocked dg kejadian yg belum dilihatnya
> itu, Rihan cukup lama nangisnya. Begitu berhenti nangis,
> tiba-tiba mulai nangis lagi.
> Saya sangat merasa bersalah dg apa yg sdh saya lakukan itu.
> Alhamdulillah, sekitar 1 jam setelah itu Rihan bisa tenang
> dan masalah saya dg Dewi juga tdk berlarut-larut, bisa selesai
> saat itu juga, dan bahkan kami merasakan hubungan yg
> semakin dekat setelah kejadian yg cukup besar itu.
>
> Yg ingin saya sampaikan disini...
> jangan sampai rekan-rekan semua melakukan kesalahan
> yg sdh saya lakukan itu.
> JANGAN sampai kita bertengkar dg pasangan kita
> di depan anak-anak !
> Apalagi jika sampai berkepanjangan...
> Anak kedua saya (Afi) yg hampir 3 tahunpun kelihatan
> ikut shocked. Walaupun pada saat kami bertengkar
> Afi hanya diam dan kelihatan tetap asyik dg kegiatannya,
> tapi setelah kami tenang, Afi mendekati saya, minta dipeluk,
> kmd ganti ke Dewi juga minta dipeluk, tanpa bicara apa-apa.
> Tadi pagi, waktu saya dan Dewi ada sedikit beda pendapat saja
> (tentang suhu di luar yg sdh mulai dingin ini),
> yg selama ini Afi tdk memperhatikan apa yg kami katakan,
> tiba-tiba dia diam melihat ke saya dan Dewi.
>
> Itu saja yg ingin saya sampaikan supaya rekan-rekan semua
> tidak melakukan kesalahan yg sama dg saya.
>
> Terakhir, buat para Bapak yg istrinya ada di rumah,
> kita harus selalu ingat bahwa pekerjaan di rumah
> itu JAUH LEBIH membuat para ibu rumtang lebih stress, krn
> apa yg dilakukan adalah hal yg monoton dan tdk ada habisnya
> (terutama yg tdk ada BS/PRT), tanpa banyak waktu utk
> refreshing spt ngobrol dg teman kerja pada
> saat istirahat siang (misalnya), dll.
>
> rgds,
>
> Taufan
> www.balitacerdas.com
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke