:'(нΰά˚°º:'(нΰά˚°º:'(нΰά˚°º.  Terharu bacanya..

Jd gag boleh2 menunda2 yaa

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: ryesya rasady <ryesya.ras...@gmail.com>
Date: Mon, 22 Aug 2011 15:58:36 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Tidak Apa-apa, Kan Masih Ada Hari Esok...

Tidak Apa-apa, Kan Masih Ada Hari Esok...

Sebagai permintaan maaf kepada sahabat yang lama tidak pernah gue sapa,
seorang sahabat yang lama sekali tidak gue dengar suara dan kabarnya,
sahabat yang dimasa lalu yang mungkin gw pernah berbuat salah, maka gue
kirim tulisan ini : "Tidak apa-apa, kan masih ada hari esok"

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang
bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu
mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan
kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia
menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak
apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar,
mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja.
Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya.
Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah,
tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta Maaf dan berbaikan dengan
teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun
dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling
tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik
yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama,
main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang
paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat
cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk
dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi Paling tinggi dalam
waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi
menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku
capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia
karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.

Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon
teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras
agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga
untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari
pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu
mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan
untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah
melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan
mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun
anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya.
Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan Waktu
mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan,
istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat.
Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat
istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu",
istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya Dan mencoba
menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya.

Tapi, dia baru sadar bahwa anak-anaknya tidak pernah mau berkomunikasi
dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya
masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa
lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan
pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk
perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70.

Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand, dan
negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar
biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya
ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa Sangat
kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya,
"Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu…." Kemudian perlahan ia
menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.

Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti.
Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah
maju terlalu jauh. Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk
meneleponnya segera. Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu
merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu
sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan
memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi
begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.
Jangan tunda Atau…. masih Ada hari esok…….

Sumber: Unknown

__._,_.___

Kirim email ke