Klo menurut ak siy,
Semua keponakan ak yang balita tuh nontonnya, dvd baby einstein gitu, jadi 
bagus bgt untuk wawasan dan knowledge mereka..
Karena itu berbahasa inggris, dan ada textnya serta nyanyiannya, jadi ponakanku 
skr tuh pada jago lumayan jago vocabulary-nya, spellingnya, dan bahasa 
inggrisnya juga pinter2..

Selain nonton baby einstein, ortunya juga sering ngajarin kata2 sehari2 pake 
bhs inggris ringan gt..

Alhamdulillah ponakanku yg balita pada pinter semua..

Semoga sedikit membantu..

Regards,
-vessha-
Follow me @vessha


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: mira_mm...@yahoo.com
Date: Wed, 14 Sep 2011 08:28:37 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Awas! Nonton Kartun Merusak Memori Balita

Mumpung lg bahas film....

Ada referensi gak moms ň dads....film2 yg bagus ň mendidik untuk balita apa aja 
yaa?

Trs film anak2 apa aja sih yg sebaiknya gak qta kasih tonton ke anak2 qta? Kl 
mnrt aku tom ň jerry, film cicak oscar at d oasis yg mlm jg agak2 kurang layak 
yah buat anak2....krn byk mempertontonkan kekerasan.

Thx info ň sharingnya yaa.


-mamaBe-


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: ryesya rasady <ryesya.ras...@gmail.com>
Date: Wed, 14 Sep 2011 13:16:49 
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Reply-To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Awas! Nonton Kartun Merusak Memori Balita

fyi...




  Awas! Nonton Kartun Merusak Memori Balita

*TRIBUNNEWS.COM <http://tribunnews.com/>* - Sering menonton kartun cepat
ternyata merugikan kemampuan balita untuk berkonsentrasi Dan memecahkan
teka-teki berbasis logika. Parahnya, satu penelitian menyebutkan kebiasaan
ini juga bisa merusak memori jangka pendek mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Virginia di AS ini
melibatkan 64 anak yang secara acak dibagi dalam tiga kelompok.

Satu kelompok diminta secara khusus menonton sembilan menit kartun SpongeBob
SquarePants yang populer, di mana perubahan adegan terjadi pada rata-rata
setiap 11 detik.

Kelompok lain mengamati kartun pendidikan dengan perubahan adegan rata-rata
setiap 34 detik, sedangkan kelompok terakhir diizinkan untuk menggambar.

Setelah itu anak-anak kemudian diminta untuk menyelesaikan berbagai tes.
Yang pertama, tes teka-teki, Dan tes yang kedua adalah tes mengikuti
petunjuk.

Hasilnya, terlihat kelompok anak yang sebelumnya diminta untuk menonton
kartun lebih lambat menyelesaikan berbagai tes, bila dibandingkan dengan
kelompok yang menonton kartun yang lambat Dan kelompok yang menggambar.

"Percobaan memperlihatkan anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih buruk
setelah melihat kartun. Bahkan Ada temuan yang didukung penelitian lain yang
menemukan efek jangka panjang akan fakta negatif ini," tutup salah satu
peneliti Dr Angeline Lillard.

   
<http://www.incredimail.com/?id=619263&did=10500&ppd=2723,201108041216,9,[TypeID],[IM_UPN2]&rui=130742228>

Kirim email ke