Waktu nonton derap hukum tadi malam, saya gemas banget
ngeliat pembantunya, tampangnya seperti masih polos,
tapi koq tega banget.  Tapi saya juga ga habis pikir
koq ibunya si bayi berani dan tega meninggalkan si
kecil sendirian sama pembantu yang baru bekerja selama
1 bulan, apalagi dia pergi untuk menginap di rumah
mertuanya (CMIIW), apa ga bisa si bayi dibawa aja ?? 

--- Dewi Wakkary <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Aduh jadi inget my princess di rumah nich...
> Memang susah yach cari orang yang bisa dititipin.
> 
> Mudah-mudahan Kel. Bpk Taufik diberikan kekuatan
> atas cobaan ini. Amien
> 
> 
> 
> Angina's Mom wrote:
> 
> > Liputan6.com, Bekasi: Rumah tampak sepi. Pintu
> rumah juga tidak terkunci.
> > Salmiah masuk perlahan ke kamar tengah. Putra
> bungsunya Muhammad Taufik
> > Alfarizy tergeletak sendirian. Sebuah surat berada
> tak jauh dari tubuh
> > bayinya yang berumur delapan bulan lebih. Pesan
> singkat di kertas putih
> > ini membuat Salmiah lemas. Matanya tertuju pada
> Taufik. Tangisnya pecah
> > berderai. Putranya yang genap berusia sembilan
> bulan pada 19 Januari itu
> > telah meninggal.
> >
> > Surat itu ditulis oleh Sri Wahyuni pembantunya.
> Pembantu rumah tangganya
> > itu mengatakan, Taufik tewas terjatuh dari ayunan.
> Karena takut, dia
> > meninggalkan rumah dan pamit lewat surat. Salmiah
> benar-benar terguncang.
> > Tubuh bayi mungilnya dipeluk erat-erat. Namun,
> Taufik tak bergerak.
> > Tubuhnya mendingin.
> >
> > Salmiah masih tak percaya. Suaminya Salman
> Nasution, tetangga, dan kerabat
> > dekat yang datang ke rumahnya juga bertanya-tanya.
> Telepon dari iparnya,
> > Supri, semakin membuat dia bingung. Suami kakak
> kandungnya itu meminta
> > Salmiah dan Salman memeriksa kondisi tubuh Taufik.
> Sebab, dia curiga pada
> > cerita Sri Wahyuni. Ternyata, Sri mampir dahulu ke
> rumah Supri di Cimone,
> > Tangerang.
> >
> > Namun, kecurigaan itu tertutup oleh kesedihan yang
> mendalam. Karena itu,
> > mereka segera mengebumikan Taufik di Taman
> Pemakaman Umum Karet Bivak,
> > Jakarta Pusat. Dua hari kemudian, polisi
> menghubungi keluarga Nasution
> > untuk menyelidiki penyebab kematian Taufik. Usulan
> polisi untuk menggali
> > kubur Taufik ditentang keluarganya. Namun, polisi
> tetap mengotopsi Taufik
> > di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor, Jawa
> Barat. RS ini dipilih
> > karena biaya otopsi di RS Cipto Mangunkusumo Rp 2
> juta, dianggap kelewat
> > mahal. "Akhirnya bisa dibuktikan kematian ini
> memang tidak wajar," kata
> > Ajun Komisaris Polisi Sartono, Kapolsek Gunung
> Putri, Bekasi.
> >
> > Sri tak bisa mengelak. Gadis yang tidak tamat
> sekolah lanjutan pertama
> > ini mengakui perbuatannya. Dia bakal dijerat Pasal
> 359 Kitab Undang-undang
> > Hukum Pidana tentang penganiayaan yang menyebabkan
> kematian seseorang.
> > Sebagai ganjarannya, remaja putri ini terancam
> hukuman tujuh tahun penjara.
> >
> > Kelelahan. Itulah yang membuat Sri kesal. Cewek
> berusia 17 tahun ini baru
> > bekerja selama sebulan di rumah Salmiah. Dia
> bertugas membersihkan rumah
> > dan menjaga Taufik dan mengawasi kakak Taufik.
> "Yang susah itu ya,
> > ngurusin bayi, harus gantiin popoknya, ngasih
> makan juga" ujar Sri.
> > Dari pekerjaan itu dia mendapat gaji Rp 200 per
> bulan.
> >
> > Sebaliknya, Salmiah masih tidak percaya. Dia
> mengaku tak pernah bersuara
> > tinggi apalagi memarahi Sri. Makanan di meja makan
> keluarganya juga
> > selalu sama dengan yang dilahap Sri. Ketika
> menginap di hotel, Sri juga
> > tidur sekamar dengan dia dan anak-anaknya. Bahkan,
> Salmiah juga membuat
> > kamar khusus buat Sri. "Saya nggak ngebayangin
> waktu Taufik disiksa,
> > dia sekarat," kata Salmiah berurai air mata.
> >
> > Sri memang mengarang sendiri alasan kematian
> Taufik. Dia mengisahkan,
> > sejak ditinggal Salmiah pada hari nahas itu,
> Taufik tak mau diam, meski
> > digendong dan dibujuk. Sri naik pitam dan menampar
> pipi Taufik. Suara
> > bayi itu kian kencang. Tak mau diam, perut Taufik
> yang jadi sasaran,
> > menyusul punggung dan kaki. Penganiayaan ini
> dilakukan berkali-kali.
> > Puncaknya, Sri mengangkat tubuh Taufik dan
> membantingnya ke kasur
> > busanya yang membentang di ubin kamarnya.
> Kemudian, dia membawa
> > Taufik yang dalam kondisi kejang ke ruang tengah.
> Tak lama kemudian,
> > rumah itu benar-benar sepi. Tak ada lagi rengekan
> bayi. Taufik tewas.
> > (TNA/Tim Derap Hukum)
> >
> >
>
---------------------------------------------------------------------
> > >> Kirim bunga, buket balon atau cake,
> klik,http://www.indokado.com/
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> > >> Stop berlangganan, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> >
---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake,
> klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Hotjobs: Enter the "Signing Bonus" Sweepstakes
http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/signingbonus

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke