Bahasa dan budaya itu saling terkait satu dengan yang lain. SEhingga kalau hanya untuk 
komunikasi saja, tidak perlu tahu mengenai tata bahasa suatu bahasa, ya cara yang 
paling efektif adalah dibiasakan berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Kalau di rumah, 
bahasa dan budaya yang dipakai sebagian besar adalah budaya dan bahasa jawa, nggak 
usah di-les kan, pasti anggota keluarga lain juga mengikuti. Tapi kalau enggak, 
meskipun di-leskan juga akan jarang dipakai. Sama dengan bahasa kwok i juga (maaf, apa 
betul gitu ya ejaannya? ada ribuan les bahasa kwok i alias mandarin, tapi kalau di 
rumah meski keluarga tersebut keluarga tionghoa tapi pake bahasa indonesia betawi,... 
ya sudahlah... percuma les tadi.
Saya punya pakde di jakarta. Anak-anaknya mulai lahir di jakarta, tapi bahasa jawanya 
lancar semua. Tentunya bahasa yang dipakai sehari-hari. Misalnya dia bisa bedakan 
penggunaan kata mangan dan dhahar, adus dan siram. Ya some kind like that lah...
  ----- Original Message ----- 
  From: Wong Jowo 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, March 24, 2004 1:21 PM
  Subject: [balita-anda] Bahasa daerah untuk anak ( gimana)


            Sekolah di Jakarta kan gak ada bahasa daerahnya? gimana ya supaya anak 
jadi bisa bahasa daereh.. tentunya selain bahasa asing.
        Kalo di jawa memang masih ada pelajaran tersebut.
        masalahnya saya sih bisa bahasa jawa, tapi istri saya bukan orang jawa (ngerti 
dikit sih) gimana ya ngajarinnya dan bagusnya pas udah umur berapa baru diajarin.

        trims.
       
               
       
  ____________________________________________________
    IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here

Kirim email ke