wah, sudah besar ya mbak.. mudah2an nanti razqy klo sdh umur segitu, sdh
pintar jg bilang kata 'maaf' ya..
soal analisa, aku lempar ke forum BA aja deh, soalnya aku gak ada pengalaman
utk anak umr segitu mbak..

thank's atas sharingnya ya...

----- Original Message -----
From: "fenty" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 24, 2004 10:25 AM
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"


3 thn 5 bln mbak.....kalau umur segini analisanya gimana mbak...??

-------Original Message-------

From: [EMAIL PROTECTED]
Date: 24 Agustus 2004 10:24:13
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"

Mbak Fenty, jangankan anak2.. wong orang dewasa aja masih mengulangi
kesalahan kok walaupun sudah minta maaf.. apalagi ini.. hehehe..;-) tp mbak,
paling tidak anak mbak sudah tau kalau salah harus minta maaf.. kalau saya
boleh tahu berapa tahun ya mbak anaknya??

----- Original Message -----
From: "fenty" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 24, 2004 10:12 AM
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"


Wah..anak saya malah keseringan minta maaf kalau tahu merasa bersalah. Malah
kalau dia merasa saya yg salah dia suruh saya minta maaf sama dia, baru deh
dia senyum bahagia. Tapi saya sih kok gak ngerasa dia tuh tahu ya artinya
maaf...lha wong suka timbul lagi badungnya. Seperti tadi pagi, heboh ngambil
tempat minumannya dari meja...and..eng..ing...eng...kotak nasinya ikutan
tumpah. Saya langsung diem and ngeliatin dia...langsung deh ngomong " Minta
maaf ya mi...." dan seperti biasa...ambil lap bersih2 in. Sampai saya bilang
iya...baru mau senyum. Tapi yah next buat kelakuan lain yg bisa buat jengkel
deh. Btw....saya masih maklum ...wong cilik...ya sudah...tapi ntar keterusan
gak yah kalau dah gede...????

-------Original Message-------

From: [EMAIL PROTECTED]
Date: 24 Agustus 2004 10:05:53
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"

Bener,...anak kecil itu susaaaah sekali minta maaf. Mungkin karena mereka
lihat kita yang orang dewasa juga jarang minta maaf kalo berbuat salah. Beda
dengan bilang terima kasih. Jadi,...masukan buat kita ya parents! Jangan
sungkan minta maaf, even to our child kalau kita buat salah.

----- Original Message -----
From: "Shinta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 24, 2004 10:58 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"


> parents, saya mau curhat dikit niih..
>
> semalam, Razqy 2,7 tahun tanpa ada yang mengganggu, cuma karena dianya
> iseng, dia lewat di depan kakak sepupunya sambil memukul wajah kakaknya
itu
> dengan tangan kirinya, menurut saya sih lumayan keras, lalu saya dia beri
> jari telunjuk dan saya pukul (tp tdk keras) tangan kirinya, sambil ajak
dia
> untuk minta maaf, saya bilang.. 'hayo ki, bilang maaf ke mbak ayu..' dan
> ternyata anak saya termasuk yg sullliiiit sekali untuk bilang 'maaf mbak
> ayu' sudah saya coba berkali-kali.... akhirnya saya bilang, 'ya sudah klo
> gak mau minta maaf, cium pipi mbak ayu ajah'.... dan dia ternyata dia
> langsung nurut loh.. langsung cipika cipiki kakaknya, saya coba lg untuk
> bilang maaf... dan tetap keras kepala dia gak mau, diem aja, dgn mulut yg
> rapat, dan kepala tertunduk (merasa bersalah sepertinya), akhirnya saya
> bilang 'kalau mukul itu tdk baik, sakit rasanya, dan razqy harus minta
maaf
> klo habis buat salah'....
> akhirnya razqy malah nangis dan minta gendong saya... saya langsung
gendong
> dia... dari situ saya tahu ternyata anak usia 2,7 tahun sudah mengerti dan
> punya persaan bersalah bila melakukan sesuatu, krn tanpa saya marah pun
dia
> akhirnya nangis...
>
> parents, sebenarnya dlm ke-sehari2an, saya dan suami berusaha menerapkan
> kata 'maaf' dan 'terima kasih' tp ternyata lebih sulit menerapkan kata
> 'maaf' ketimbang 'terima kasih' (seperti layaknya orang dewasa ya...) tp
> saya rasa dengan cipika cipiki yg dia lakukan itu sudah cukup mewakili
> permintaan maafnya... sambil berjalannya waktu razqy tetap diajarkan untuk
> mengatakan 'maaf'...
>
> dan benar kata mbak wening, kontrol emosi saat anak berbuat salah itu
> penting banget, walaupun sulit sekali, karena dengan saya tidak marah
saja,
> semalam razqy sudah menangis karena merasa bersalah...
>
> bagaimana menurut parents semua... sekedar sharing ya...
>
> ----- Original Message -----
> From: "Wening Pusparini" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, August 24, 2004 9:20 AM
> Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"
>
>
> > Menurut pemahaman saya, marah dengan kasih sayang adalah ungkapan rasa
> marah
> > tetapi yang proporsional, sebanding dengan tingkat kesalahan dan kondisi
> > anak. Dengan demikian kita harus tahu apa kesalahan anak dan alasan
> mengapa
> > orang tua perlu memarahinya. Dalam memarahi pun ortu harus mampu
mengukur
> > kira2 pantas atau tidak anak menerima tingkat kemarahan tertentu.
> Misalnya
> > dengan mempertimbangkan usia anak dan tingkat kesalahannya. Apakah
dengan
> > kesalahan itu si anak bisa dimaklumi atau harus dimarahi. Kemudian
setelah
> > memarahi, si anak harus diberitahu mengapa dia dimarahi & ajarkan mereka
> > untuk meminta maaf bila ternyata mereka memang bersalah.
> >
> > Memang dalam keadaan emosi, susah sekali mengontrol kemarahan kita.
> Khusus
> > dalam hubungannya dengan memarahi anak, 2 kunci utama yg saya pikir
harus
> > dipegang adalah pemahaman bahwa anak kita bukan manusia dewasa bertubuh
> mini
> > dan anak adalah titipan dariNya dimana kelak kita sbg ortunya akan
> dimintai
> > pertanggungjawaban atas apa yg dititipkanNya.
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Fadjar Nurswanto" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Monday, August 23, 2004 10:04 PM
> > Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"
> >
> >
> > > Terima kasih atas artikelnya yang menambah wawasan saya sebagai
> > > orangtua. Tetapi saya mengalami kesulitan dalam mecoba untuk
> > > mentafsirkan pada bagian "marah dengan kasih sayang".
> > >
> > > Seperti yang telah disebutkan bahma marah dan kasih sayang bagaikan
api
> > > dan air yang bertolak belakang. Mungkin para parents bisa memberikan
> > > sedikit pencerahan kepada saya penerapan atau mungkin contoh bentuk
dari
> > > "marah dengan kasih sayang".
> > >
> > > Kami (orang tua Aldi) belum tahu apakah sikap kami sebagai orang tua
> > > sudah merupakan "marah dengan kasih sayang" saat mengarahkan anak kami
> > > yang masih belajar memahami dunia ini (katanya kejam yah ?)
> > >
> > > Terima Kasih
> > > Fadjar Nurswanto
> > > http://www.rindudendam.com
> > > Ayahnya Aldi
> >
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

..


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

.


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke