Mbak Chany & Mbak Frieza,
 
Saat ini saya memang sedang menyusun laporan kronologis kejadiannya beserta kuitansi 
pembayaran yang saya pegang untuk diteruskan ke YLKI. Sudah dapat nama contact person 
yang bisa saya hubungi sih, tapi beliau katanya lagi tidak ada di tempat.
 
Sebelumnya, saya sempat ragu juga mau maju terus atau tidak, soalnya takut bias gitu 
tujuan saya kalau sampai melibatkan YLKI, apakah tujuan saya murni idealisme atau saya 
hanya mau uang saya kembali?
 
Tapi sesudah dapat banyak masukan dari parents disini, saya memang sudah merelakan 
uang itu, andai balik pun, lebih baik untuk disumbangkan saja lha...  Dan yang tersisa 
yah tinggal idealisme, yg spt Mbak Chany & Mbak Frieza bilang, supaya orang ga buka 
sekolah asal sembarangan aza, walau ragu juga, apa iya sih, tindakan melawan arus gini 
cukup kuat untuk merubah kondisi yang udah ada?
 
Mungkin ada parents yang sebelum ini pernah minta bantuan dari YLKI bisa share ke saya?
 
Papa & suami saya masih kuatir banget dengan keinginan saya ini.
 
Dan saya juga sudah cari tahu tentang dasar hukum atau peraturan untuk 
menyelenggarakan kelompok bermain or pendidikan pra sekolah itu dari browsing sana 
sini, hasilnya baru ketemu 1 nih, yaitu Keputusan Mendikbud No. 018/U/1997, pasal 5 
dstnya yang intinya :
- anak didik tidak boleh kurang dari 3 thn
- penyelenggara KB & penitipan anakharus lapor ke Kakanwil kecamatan
- Kakanwil itu harus melakukan penilaian & memberikan bimbingan
- penyelenggara KB & PA harus melaporkan penyelenggaraan pendidikan minimal 1 thn 
sekali ke mendikbud
 
Nah dari sini, saya curious, apakah BLS ini sudah memenuhi persyaratan tsb atau belum, 
karena lha koq ga ada formulir pendaftaran nya gitu, ga ada data anak,gimana dia bisa 
buat laporan ke depdikbud nya?
 
Ada parents yang kira2x bisa mengerti mengenai status hukum ini ga yah?
 
Jujur aza, agak ketar ketir juga sih mau lanjut terus, ga ada support dari keluarga, 
hanya dari parents di BA ini aza yang terus ngedukung saya. Kalau saya yang balik 
dituntut, waduh... repot juga yah...  Tapi, masa sih yah di negara ini orang masih 
tidak bisa mengeluarkan pendapat dan pikiran dengan bebas? (jadi ingat psl 28 di UUD 
45, kalo ga salah, yang katanya negara menjamin kebebasan kita dalam berserikat dan 
berkumpul mengeluarkan pendapat dan pikiran baik dalam lisan ataupun tulisan).
 
Moms & Dads, please, kalau yang punya info sehubungan dengan kasus ini, bisa di share 
ke saya.
 
 
Salam....

[EMAIL PROTECTED] wrote:
setuju mbak....

sekarang ini sekolah2 yang ngaku2 bertaraf int'l mulai
berjamuran. bahkan banyak banget yang sekarang dibisnisin.
beberapa dari mereka hanya memikirkan bagaimana cara kembali
modalnya secepat2 nya...jadi bukan lagi seperti dulu yang
memang bertujuan mulia untuk mendidik putra putri bangsa....
beberapa teman saya yang nggak punya background pendidikan tapi
punya duit sudah ada yang merencanakan buka sekolah dengan
alasan untungnya banyak....
aduh kalau sudah begini..... bagaimana nasib anak2 kita ya?
so secepatnya deh dilaporkan ke YLKI biar mereka bisa mengusut
lebih lanjut hal2 spt ini. mudah2 an dengan kasus ini
pemerintah bisa mulai mengeluarkan ijin khusus untuk membuat
sekolah pra tk.kalau nggak salah, kalau mau bikin pre-school nggak perlu ijin
ke departemen pendidikan deh. kalau bikin tk ke atas baru pakai
ijin. tapi mungkin saya salah karena info ini saya denger dari
mami saya yang lebih dari 15 tahun bertugas menjadi kepala
sekolah TK, tapi sudah mengundurkan diri 4 tahun lalu.kalau memang masih nggak perlu 
pakai ijin..... no wonder deh
banyak pre-school2 yang muncul bak jamur..... lagian orang
indonesia kan terkenal 'latah', demennya ikut2 an. misal ada
yang buka factory outlet n sukses.... mulai deh bermunculan FO2
lain2. breadtalk buka di indo... mulai deh muncul bakery2 yang
ngikutin style breadtalk, dll...dll......

mama maya




> Mbak, mohon dgn sangat .....Info ini untuk segera dimuat di
> Kompas, dan disebarkan ke berbagai milis. Atau coba tuntut
> ke Yayasan Konsumen Indonesia atau kalau bisa sewa pengacara
> deh.
>
> Jika masalah ini diadukan ke departemen pendidikan, apa bisa
> yah?
> Seharusnya khan ada survey dari para wakil rakyat kita yg
> duduk enak2 di departemen pendidikan utk melihat2 sekolah2
> SINTING spt ini ya? Duh keki banget dengerinnya. Kalau aku,
> jika uangku nggak balik...... bakalan aku teror terus itu
> sekolah. Walaupun yg punya sekolah itu orang kaya atau
> penguasa.....pokoknya sewa pengacara pun aku jalanin.
> Sekalian minta ganti rugi atas waktu dan tenaga yg udah aku
> keluarin. Jadi, jgn cuman minta uang sekolahnya doank,
> sekalian tuntut uang sakit hati!! Serius lho, Mbak...artis
> yg diambil fotonya aja bisa nuntut kok 1 milyar...kenapa
> seorang Ibu biasa tidak bisa nuntut haknya?
>
> Sebaiknya mereka itu kalau tidak memiliki motivasi untuk
> mendidik dan mengajari anak dgn baik, jgn dirikan playgroup
> atau TK atau tempat pendidikan lain lha..... Jaman skr,
> tidak cuman playgroup saja yg jadi tempat bisnis. Sudah
> banyak kampus2 yg cuman modal kampus doank dan mengeluarkan
> biaya2 tapi didikannya NOL BESAR. Kasihan remaja2
> skr.....ck..ck...ck (kesannya aku itu udah tuaaa bgt
> yah?hehehe) - FRIEZA

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage!

Kirim email ke