Mbak..memang serba bingung ya kalau dalam keadaan begini ini. Saat ini 
memang banyak pemilik sekolah ber-background non kependidikan yang 
mendirikan sekolah (atas nama yayasan). Nah kalau mereka sudah ketahuan 
lha pasti tujuannya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya 
(Contohnya Kid's School Harapan Indah Bekasi). Beda sekali dengan sekolah 
yang pemiliknya ber-background pendidikan, mereka lebih mengutamakan mutu 
serta kesejahteraan gurunya biarpun mahal tapi ada hasilnya, ini saya 
ketahui setelah berbincang dengan kakak saya yang pernah mengajar di 
berbagai tempat dan pernah merasakan perbedaan kedua pemilik tersebut. 
Sewaktu kakak saya diminta keluar dari Kids School (sudah 4 tahun mengajar 
disana dan pernah menjabat kepsek SD-nya) karena hamil sehingga tidak bisa 
lari-lari mengejar murid Juni lalu, saya juga berniat melaporkan hal ini, 
tapi bingung ke mana, ke depdikbud atau ke Depnaker, kalau YLKI kemana, 
sampai sekarang saya belum tahu. Herannya ada sekolah lain yang menerima 
kakak saya meskipun dalam keadaan hamil begitu, sekolah ini benar-benar 
tidak komersial dan mengutamakan kesejahteraan gurunya (pemiliknya orang 
kependidikan).
Kalau saran saya jika  mbak ragu-ragu, lebih baik di tulis dulu di surat 
pembaca Kompas, sepertinya ini lebih manjur deh mbak dan aman menurut 
saya. Sorry ya kalau kepanjangan.

Best Regards,

Evi Eryani
Tax Planning & Control



Milany Oktavia <[EMAIL PROTECTED]> 
25-08-2004 14:08
Please respond to
[EMAIL PROTECTED]


To
[EMAIL PROTECTED]
cc

Subject
Re: [balita-anda] (melanjuti) TUNTUT Bright Little Star Education Center






Mbak Chany & Mbak Frieza,

Saat ini saya memang sedang menyusun laporan kronologis kejadiannya 
beserta kuitansi pembayaran yang saya pegang untuk diteruskan ke YLKI. 
Sudah dapat nama contact person yang bisa saya hubungi sih, tapi beliau 
katanya lagi tidak ada di tempat.

Sebelumnya, saya sempat ragu juga mau maju terus atau tidak, soalnya takut 
bias gitu tujuan saya kalau sampai melibatkan YLKI, apakah tujuan saya 
murni idealisme atau saya hanya mau uang saya kembali?

Tapi sesudah dapat banyak masukan dari parents disini, saya memang sudah 
merelakan uang itu, andai balik pun, lebih baik untuk disumbangkan saja 
lha...  Dan yang tersisa yah tinggal idealisme, yg spt Mbak Chany & Mbak 
Frieza bilang, supaya orang ga buka sekolah asal sembarangan aza, walau 
ragu juga, apa iya sih, tindakan melawan arus gini cukup kuat untuk 
merubah kondisi yang udah ada?

Mungkin ada parents yang sebelum ini pernah minta bantuan dari YLKI bisa 
share ke saya?

Papa & suami saya masih kuatir banget dengan keinginan saya ini.

Dan saya juga sudah cari tahu tentang dasar hukum atau peraturan untuk 
menyelenggarakan kelompok bermain or pendidikan pra sekolah itu dari 
browsing sana sini, hasilnya baru ketemu 1 nih, yaitu Keputusan Mendikbud 
No. 018/U/1997, pasal 5 dstnya yang intinya :
- anak didik tidak boleh kurang dari 3 thn
- penyelenggara KB & penitipan anakharus lapor ke Kakanwil kecamatan
- Kakanwil itu harus melakukan penilaian & memberikan bimbingan
- penyelenggara KB & PA harus melaporkan penyelenggaraan pendidikan 
minimal 1 thn sekali ke mendikbud

Nah dari sini, saya curious, apakah BLS ini sudah memenuhi persyaratan tsb 
atau belum, karena lha koq ga ada formulir pendaftaran nya gitu, ga ada 
data anak,gimana dia bisa buat laporan ke depdikbud nya?

Ada parents yang kira2x bisa mengerti mengenai status hukum ini ga yah?

Jujur aza, agak ketar ketir juga sih mau lanjut terus, ga ada support dari 
keluarga, hanya dari parents di BA ini aza yang terus ngedukung saya. 
Kalau saya yang balik dituntut, waduh... repot juga yah...  Tapi, masa sih 
yah di negara ini orang masih tidak bisa mengeluarkan pendapat dan pikiran 
dengan bebas? (jadi ingat psl 28 di UUD 45, kalo ga salah, yang katanya 
negara menjamin kebebasan kita dalam berserikat dan berkumpul mengeluarkan 
pendapat dan pikiran baik dalam lisan ataupun tulisan).

Moms & Dads, please, kalau yang punya info sehubungan dengan kasus ini, 
bisa di share ke saya.


Salam....

[EMAIL PROTECTED] wrote:
setuju mbak....

sekarang ini sekolah2 yang ngaku2 bertaraf int'l mulai
berjamuran. bahkan banyak banget yang sekarang dibisnisin.
beberapa dari mereka hanya memikirkan bagaimana cara kembali
modalnya secepat2 nya...jadi bukan lagi seperti dulu yang
memang bertujuan mulia untuk mendidik putra putri bangsa....
beberapa teman saya yang nggak punya background pendidikan tapi
punya duit sudah ada yang merencanakan buka sekolah dengan
alasan untungnya banyak....
aduh kalau sudah begini..... bagaimana nasib anak2 kita ya?
so secepatnya deh dilaporkan ke YLKI biar mereka bisa mengusut
lebih lanjut hal2 spt ini. mudah2 an dengan kasus ini
pemerintah bisa mulai mengeluarkan ijin khusus untuk membuat
sekolah pra tk.kalau nggak salah, kalau mau bikin pre-school nggak perlu 
ijin
ke departemen pendidikan deh. kalau bikin tk ke atas baru pakai
ijin. tapi mungkin saya salah karena info ini saya denger dari
mami saya yang lebih dari 15 tahun bertugas menjadi kepala
sekolah TK, tapi sudah mengundurkan diri 4 tahun lalu.kalau memang masih 
nggak perlu pakai ijin..... no wonder deh
banyak pre-school2 yang muncul bak jamur..... lagian orang
indonesia kan terkenal 'latah', demennya ikut2 an. misal ada
yang buka factory outlet n sukses.... mulai deh bermunculan FO2
lain2. breadtalk buka di indo... mulai deh muncul bakery2 yang
ngikutin style breadtalk, dll...dll......

mama maya




> Mbak, mohon dgn sangat .....Info ini untuk segera dimuat di
> Kompas, dan disebarkan ke berbagai milis. Atau coba tuntut
> ke Yayasan Konsumen Indonesia atau kalau bisa sewa pengacara
> deh.
>
> Jika masalah ini diadukan ke departemen pendidikan, apa bisa
> yah?
> Seharusnya khan ada survey dari para wakil rakyat kita yg
> duduk enak2 di departemen pendidikan utk melihat2 sekolah2
> SINTING spt ini ya? Duh keki banget dengerinnya. Kalau aku,
> jika uangku nggak balik...... bakalan aku teror terus itu
> sekolah. Walaupun yg punya sekolah itu orang kaya atau
> penguasa.....pokoknya sewa pengacara pun aku jalanin.
> Sekalian minta ganti rugi atas waktu dan tenaga yg udah aku
> keluarin. Jadi, jgn cuman minta uang sekolahnya doank,
> sekalian tuntut uang sakit hati!! Serius lho, Mbak...artis
> yg diambil fotonya aja bisa nuntut kok 1 milyar...kenapa
> seorang Ibu biasa tidak bisa nuntut haknya?
>
> Sebaiknya mereka itu kalau tidak memiliki motivasi untuk
> mendidik dan mengajari anak dgn baik, jgn dirikan playgroup
> atau TK atau tempat pendidikan lain lha..... Jaman skr,
> tidak cuman playgroup saja yg jadi tempat bisnis. Sudah
> banyak kampus2 yg cuman modal kampus doank dan mengeluarkan
> biaya2 tapi didikannya NOL BESAR. Kasihan remaja2
> skr.....ck..ck...ck (kesannya aku itu udah tuaaa bgt
> yah?hehehe) - FRIEZA


---------------------------------
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage!

Kirim email ke