Cara Pintar Kelola Asam Urat
Banyak
orang tahu dirinya menderita asam urat. Tapi mereka tidak tahu bagaimana
mengelolanya supaya tidak kambuh dan menyiksanya lagi. Berikut ini cara pintar
menghadapi penyakit penggemar jeroan dan minuman beralkohol ini.
Sudah
lebih dari sepuluh tahun, Affandi (52 tahun) mengalami berbagai masalah
kesehatan. Pernah terjadi ibu jari kakinya terasa pegal-pegal dan nyeri sekali.
Dia pikir keseleo, karena setelah seminggu dibalur obat gosok, nyeri itu sembuh.
Namun empat bulan kemudian masalah yang sama muncul. Nyeri terjadi tidak
pada ibu jari tetapi di lutut kiri. Pengobatan yang sama dilakukan Affandi dan
memang sembuh lagi. Dan seperti dulu lagi, beberapa waktu kemudian sakit itu
timbul lagi. Bedanya sekarang menimpa bagian siku tangan kirinya.
"Saya
jengkel, dan akhirnya konsultasi ke dokter," ungkap insinyur teknik sipil ini.
Oleh dokter Affandi diminta periksa darah. Hasil pemeriksaan menyebutkan kalau
kadar asam uratnya tinggi, yaitu 9 mg%. Normal musti kurang dari 7 mg%.
Ternyata apa yang dialami Affandi berkaitan dengan pola makannya.
Affandi suka makan jeroan, paru, emping. Bahkan dalam sejarah keluarganya, sang
ayah telah lebih dulu terkena penyakit yang sama. "Oleh sebab itu saya musti
menjalani diet rendah purin agar asam urat tidak naik lagi," kata
Affandi.
Termasuk Rematik
Nyeri yang dialami Affandi merupakan
gejala penyakit yang disebut rematik. Menurut Dr. Cecilia Padang, Ph.D, FACR,
konsultan rematik dari Klinik Pusat Rematik Indonesia, Jakarta, rematik itu
sendiri lebih dari 100 jenisnya.
Penyebabnya tentu bermacam-macam. Ada
yang muncul akibat luka mekanik, misalnya akibat kecelakaan, aktivitas
berlebihan sampai infeksi (virus dan bakteri). Dari berbagai jenis radang sendi
(rematik) ini, hanya ada satu jenis rematik yang terjadi karena asam urat yang
disebut sebagai artritis gout atau rematik gout.
Asam urat adalah asam
hasil metabolisme protein berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel.
Setelah mengalami berbagai macam proses biokimia akan menjadi oksida purin.
Purin sendiri merupakan salah satu turunan asam amino.
Oksida purin ini
dimetabolisme lagi oleh suatu enzim dan menghasilkan produk akhir, yakni asam
urat. Jadi asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.
Asam urat menjadi masalah bila ekskresi atau proses pembuangan tidak
terjadi dengan baik. Hal ini terjadi karena ginjal mengalami gangguan fungsi.
Ginjal tidak rusak, tetapi kemampuannya membuang asam urat kurang. Hal ini
biasanya karena faktor familial (keturunan).
Oleh sebab itu bila ada
gangguan fungsi ginjal, kadar asam urat dalam darah akan meningkat atau disebut
sebagai hiperurisemia. Selain dibuang lewat ginjal (70 persen) dalam bentuk
urin, asam urat yang berasal dari makanan dan metabolisme tubuh ini dikeluarkan
juga melalui usus (30 persen).
Mudah Mengkristal
Peningkatan
kadar asam urat dalam darah ini bisa juga terjadi karena asupan makanan yang
mengandung purin terlalu berlebihan. Asam urat sangat mudah mengkristal
(menumpuk) bila purin tidak dimetabolisme secara sempurna.
Kristalisasi
asam urat sering terjadi pada persendian, jaringan bawah kulit, dan ginjal.
Pembentukan kristal asam urat dalam persendian itulah yang menyebabkan munculnya
penyakit gout/pirai atau encok.
Timbunan atau kristal ini akan menimbulkan
reaksi radang bila tercetus oleh trauma misalnya benturan, stres, dan suhu
dingin. Dr. Cecilia menyebutkan bahwa kadar asam urat darah yang dianggap normal
rata-rata antara 5-7 mg% (6,5 mg% batas tertinggi pria dan 5,5mg% pada wanita).
Pengkristalan biasanya terjadi jika kadar asam urat sudah mencapai 9-10
mg%. "Karena itu jagalah kadar asam urat Anda agar tetap stabil pada 5 mg%,
untuk mencegah terjadinya komplikasi berat akibat kadar asam urat darah yang
tinggi," kata Dr. Cecilia mengingatkan.
Pada sebagian penderita, asam
urat yang berlebihan dapat tertimbun dalam jaringan ginjal dan membentuk batu
ginjal, kadang-kadang juga ditemukan batu dalam kandung kemih. Hal ini akan
mengganggu fungsi ginjal dan kadang-kadang timbul nyeri hebat pada daerah
pinggang.
Timbunan Bertahun-tahun
Dijelaskan oleh Dr. Cecilia
bahwa penyakit asam urat potensial menyerang penggemar minuman beralkohol,
kurang minum air putih, mengalami gangguan fungsi ginjal dan darah tinggi, punya
riwayat keluarga sakit asam urat, dan kelebihan berat badan.
Akan tetapi
umumnya rematik gout ini disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat darah yang
telah berlangsung bertahun-tahun. Jika kadar asam urat terus menerus tinggi,
bisa mengakibatkan rematik gout kronis, dimana serangan akan terus menerus
terjadi dan tidak ada lagi masa bebas serangan.
Rematik gout akut juga
bisa terjadi karena fluktuasi atau naik turunnya kadar asam urat darah secara
tiba-tiba. Dan ini pulalah yang bisa menyebabkan lambatnya proses penyembuhan.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua kondisi dimana rematik
gout muncul. Yaitu: (1) kondisi organ normal namun produksi asam urat berlebih,
(2) produksi asam urat normal namun ada gangguan organ dalam seperti ginjal.
Pria Lebih Rawan
Beruntunglah
wanita, karena penyakit ini ternyata tidak banyak menyerang. Dokter Cecilia
menyebutkan sekitar 90 persen penderita gout adalah pria. Rekannya, Dr. Harry
Isbagio, Sp.PD.,KR, kepala Sub Bagian Reumatologi, Bagian Penyakit Dalam
FKUI-RSCM Jakarta pun menyatakan hal yang sama.
Menurut mereka adalah
kodrat pria untuk memiliki kadar asam urat dalam darah lebih tinggi daripada
wanita. Hal ini terjadi karena wanita memiliki hormon estrogen yang dapat
mengekskresi asam urat.
Tidak hanya jenis kelamin, ternyata ras juga
pegang peranan. Berdasar penelitian, orang Asia banyak menderita gout. Namun
kata Dr. Harry, suku Maori di Australia yang paling tinggi, disusul oleh
Filipina.
Bagaimana dengan di Indonesia? Menurut Dr. Cecilia, dari riset
diketahui orang Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan banyak yang memiliki riwayat
keluarga sakit asam urat. "Mungkin mereka masih satu ras dengan orang Filipina,"
katanya. Begitu juga orang Sumatera Utara dan Barat. Maka di wilayah-wilayah
tersebut asam urat bisa saja muncul pada orang muda karena faktor genetik.
Menyerang Ibu Jari
Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa
nyeri, bengkak, merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya
pada satu tempat, yakni pada pangkal ibu jari kaki (70-80 persen).
Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain
seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan
atau jari tangan. Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan
dalam yakni ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing
batu.
Pada tahap yang lebih parah (timbunan kristal urat atau tophi
semakin banyak) selain bisa menyebabkan hancurnya struktur sendi juga bisa
merusak struktur jaringan di bawah kulit. Tophi tampak seperti benjolan kecil
berwarna pucat yang muncul pada daun telinga, bagian punggung lengan, bagian
samping mangkok sendi lutut, dan pada tendon achilles.
Bila kadar asam urat
darah tidak terkontrol, tophi bisa makin membesar dan menyebabkan kerusakan
sendi serta koreng. Koreng yang muncul bisa mengeluarkan cairan kental sperti
kapur yang mengandung kristal MSU (monosodium urat monohidrat).
Umumnya
tophi muncul pada tahap kronik, yakni bila penderita telah menderita rematik
gout lebih dari sepuluh tahun dan tidak mendapat pengobatan yang baik sehingga
kadar asam urat darahnya sering dalam kondisi
tinggi.