saya pikir maksud semuanya bagus dan kebetulan saya punya anak yang salah
satunya (perempuan) adalah adopsi resmi (anak kandungku 2 & keduanya
laki-laki)bener kata Mbak Evi yang penting kita iklas dan berusahalah untuk
tidak membedakan tetapi sejak dini berikan pengertian bahwa duduk
persoalannya kepada masing-masing untuk mulai menyadari seharusnya bagaimana
agar masing-masing pihak dapat memahami syukur yang diberikan tuhan pada
masing-masing insan sesuai kehendaknya
demikian sekilas masukan untuk yang sedang merintis salah satu kewajiban
dari  amanah dari diberikan tuhan, tks
Wasallam,



Vincentius Gatot R



-----Original Message-----
From: Evi Eryani [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 08, 2004 4:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Butuh masukan hidup dgn saudara yg ikut kita


Mbak, kalau saudara saya mau malah saya pingin seperti itu lho....
menurut saya pertama-tama kita harus ikhlas  mbak dan sadar bahwa kita itu 
menjadi perantara rejeki bagi orang lain atau bahkan saudara kita. 
Anggaplah anak itu anak angkat kita mbak dan anggaplah seperti anak 
sendiri (jangan dibedakan) sehingga nanti juga ke anak kita sendiri amat 
sayang seperti saudara kandung.
Kalau mengenai gaji dll itu sesuai kemampuan kitalah, tapi kalau untuk 
membicarakannya ya harus, justru kita harus terbuka agar tidak ada 
prasangka buruk. Bilang saja terus terang mengenai segala hal dengan cara 
yang baik, saya sama pembantu juga seperti itu, saya anggap mereka saudara 
meskipun mereka orang lain, jadi mereka-pun sama anak-anak dekat.
Justru dengan adanya orang lain malah mendidik anak kita untuk bisa 
berbagi lho......
Sorry mungkin nggak banyak membantu ya...

Best Regards,

Evi Eryani
Tax Planning & Control



"Alivia Yulfitri" <[EMAIL PROTECTED]> 
08-12-2004 12:09
Please respond to
[EMAIL PROTECTED]


To
<[EMAIL PROTECTED]>
cc

Subject
[balita-anda] Butuh masukan hidup dgn saudara yg ikut kita






Dear netters,

Aku sangat butuh masukan, sharing dari netters semua, kira-kira
apa ya suka dukanya hidup bersama dengan saudara yg ikut kita
--ceritanya untuk kerja bantu-bantu (tapi bawa anak, anaknya kita
sekolahin - 2 SD)? 
Apa yang harus aku persiapkan? Dan bagaimana ya enaknya cara bicara
tentang 'kerjaan' ke beliau, atau tentang gaji, atau tentang tata cara
'pengaturan' krn anaknya aku sekolahkan, pemberian uang saku, atau hal2
kecil lainnya,
Dsb ?  Karena aku harus tetap jaga hubungan baik yang padahal aku yang
bener2 yang blank, belum pernah hidup 'ramai' ada keluarga lain. Dan
bagaimana membina anakku (3 th) dengan anaknya beliau ( 2 SD), agar
tidak terlihat dibedakan atau terjadi konflik atau kira-kira bagaimana
baiknya?

Mohon sharingnya, barangkali ada yang pernah ngajak saudaranya untuk
ikut tinggal bersama. Kalau bisa diibaratkan, kita ini simbiosis
mutualisme lah -- saling menguntungkan. Aku ada yang menjaga anakku,
apalagi sudah kenal akhlak dan kehidupannya, dan juga memang ibunya bisa
membantu, tapi juga kebutuhan keluarganya juga bisa kubantu (anaknya
kusekolahkan).

Mohon sharingnya, jika mengganggu, japri saja. Terima kasih banyak
sebelumnya.
Salam
alif


---------------------------------------------------------------------

DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak 2004-2005 
versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2
ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004.
Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 
paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. 
Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap 
kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun 
Excelcom dengan tarif Rp 1.500. 

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke