Tidak heran kalo bangsa kita tidak pernah bisa maju dan keluar dari
masalah-masalahnya, karena wakil rakyatnya sendiri saja berjuang bukan dgn
tujuan memperjuangkan rakyat yang diwakilinya tetapi untuk memperkaya diri
agar modal yang dikeluarkan selama kampanye dapat kembali bahkan kalo bisa
lebih besar lagi....:((((








"Ralp Andrean" <[EMAIL PROTECTED]> on 12/28/2004 03:27:49 PM

Please respond to balita-anda@balita-anda.com

To:    <balita-anda@balita-anda.com>
cc:     (bcc: Dewi Andayani/Asia Division/Manulife)

Subject:    [balita-anda] OOT - Huaaaaa.....Anggota DPRD Tidak Tahu Diri...

Rekans,

Maafkan saya, saya sedang berduka, tapi juga marah dengan segelintir orang
di bawah ini,
Lebih-lebih, karena mereka berasal dari daerah yang sama dengan saya,
Artinya juga, mereka adalah wakil2 saya...

Tentu saja, bukan orang yang saya pilih dan tidak pernah saya pilih.....

Di tengah-tengah hiruk pikuk ketakutan, jerit tangis kepedihan.....
Masih ada jeritan seperti ini...????????????????????
Dimana hati nuranimu wahai manusia yang ber pangkat Wakil Rakyat.....
Kalau sekarang hutangmu banyak, siapa juga yang suruh kamu ikut
kampanye..??
Kenapa bukan kamu aja yang kemaren di terjang ombak....
Daripada rakyat jelata yang hidupnya sudah susah....
Menunggu kail dan jalanya di samperin ikan, ternyata bencana yang
menghampiri....

Ya Allahhh.........berilah petunjuk-Mu...

La kawllawa kuwatta illah bilahil alliyill adzim....

Salam,
Papanya Nicko, Jeddah KSA
www.geocities.com/nickoandrean/nicko.html



Selasa, 28 Desember 2004

Anggota DPRD Protes Gaji

Laporan : c21

TANGERANG --Gaji anggota dewan sekarang Rp 4,5 juta. Sedangkan gaji anggota
dewan periode sebelumnya bisa mencapai Rp 12 juta sampai Rp 15 juta.
Sebanyak 20 anggota DPRD Kabupaten Tangerang melakukan protes terhadap
Peraturan Pemerintah (PP) No 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan dan
Protokoler Anggota Dewan, Senin (27/12). Mereka menilai PP tersebut
mengurangi pendapatannya sebagai anggota dewan.

Protes diungkapkan dengan cara naik ojek bersama-sama menuju gedung serba
guna (GSG) Kabupaten Tangerang saat acara peringatan HUT ke-62 Kabupaten
Tangerang. Sekitar 20 anggota DPRD lengkap dengan pakaian jas dan dasi
berkumpul bersama 40 tukang ojek. Tukang ojek tersebut mengaku dibayar Rp
50 ribu untuk memeriahkan aksi itu.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar, Dedy, mengatakan aksi ini menurut
rencana akan diikuti seluruh anggota DPRD Kabupaten Tangerang. Saat itu
mereka masih menunggu anggota DPRD yang lain. "Kami tadi berjanji berkumpul
di bundaran ini, mungkin ada yang berkumpul di bundaran satu lagi,"
katanya. Para anggota dewan itu mencegat mobil yang lewat agar tidak ada
anggota DPRD yang lolos. Namun aksi itu akhirnya hanya diikuti kurang dari
setengah anggota DPRD.

Menurut Dedy, PP No 24 itu berakibat pendapatan anggota dewan jauh lebih
kecil daripada periode sebelumnya. Gaji anggota DPRD Kabupaten Tangerang
sekarang sekitar Rp 4,5 juta, belum termasuk tunjangan perumahan yang
sampai saat ini belum diberikan. Gaji ini hanya sepertiga dari gaji anggota
dewan periode sebelumnya yang bisa mencapai Rp 12 juta hingga Rp 15 juta.
Dalam PP No 24, anggota dewan juga tidak lagi mendapat pinjaman mobil dinas
kecuali ketua DPRD.

Menurut Dedy, aksi naik ojek hari itu merupakan bentuk keprihatinan mereka
atas peraturan dalam PP 24 tersebut. "Aksi ini merupakan bahasa tubuh bahwa
kami tidak menyetujui PP tersebut. Kami tidak menentang PP itu, namun mohon
agar ditinjau kembali," tuturnya.

Dedy mengaku, sekarang sudah tak bisa lagi menggaji sopir, bahkan ada
mobilnya baru kredit sudah disita karena tak kuat bayar. "Tunjangan
kesehatan saja cuma Rp 40 ribu sebulan, bagaimana kalau kami sakit?"
tambahnya. Bahkan menurutnya banyak anggota dewan yang telah menggadaikan
SK Pengangkatan sebagai anggota dewan untuk mendapatkan pinjaman di Bank
Jabar.

Dalam PP tersebut, kata Dedy, telah tertutup sama sekali celah untuk
menambah pendapatan bagi anggota dewan. "Di APBD sudah tidak ada lagi
anggaran untuk anggota dewan," kata Dedy. "Ada kesenjangan dengan anggota
eksekutif," tambahnya. Para kepala dinas, kata Dedy, sudah bisa mempunyai
mobil.

Kecilnya gaji anggota dewan, menurut Dedy, mengakibatkan dia tak mampu lagi
menyediakan dana pembinaan untuk konstituen dan pengurus partai di tingkat
desa. "Saat ini pengurus partai di desa mengancam akan mundur," kata Dedy.
Padahal, lanjutnya, saat kampanye dulu mereka yang menjagokan dirinya
menjadi anggota dewan dengan segudang harapan untuk perbaikan nasib.

Dedy sendiri sampai saat ini masih mempunyai hutang Rp 800 juta di Bank
Muamalat untuk biaya kampanye pemilu kemarin. Dengan menjadi anggota dewan
dia berharap bisa mencicil setiap bulan. Namun dengan gaji sebesar itu lima
bulan ini dia tidak membayar cicilan bank sehingga rumahnya terancam disita
akhir bulan ini. Namun tidak semua anggota DPRD dengan aksi itu. Fraksi PKS
telah menyatakan akan mengikuti PP 24 apa adanya. "Kita tidak akan
memodifikasi aturan itu. PKS akan mengikuti PP 24 sesuai apa yang
tertulis," kata Anugrah, ketua Fraksi PKS Kabupaten Tangerang. Menurutnya,
perubahan PP 24 tersebut akan membahayakan posisi anggota dewan itu
sendiri.

Hal senada disampaikan Daka Udin, dari fraksi PPP. "Dulu saya berjuang
dengan biaya sendiri, sekarang berjuang ada yang membiayai," kata Daka yang
mantan guru tersebut. Daka mengaku puas dengan posisi dan gajinya sekarang.
"Sekarang jauh lebih baik daripada yang dulu," tambah Daka yang sudah mampu
membeli mobil dari gaji gurunya.










Kirim bunga, buket balon atau cake: http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke