Rekans,
Video rekaman Pak Hasyim sudah saya kirim ke alamat2 berikut, sesuai permintaan.
Beberapa sudah konfirmasi terima, beberapa mental karena quota ( dan sudah saya beritahukan via JAPRI),
beberapa lagi confirm belum terima. ( Ada gak yang sudah terima tapi gak confirm ),
Nah yang belum terima, mohon di tunggu saja, mungkin jalan di sekitar kota anda macet,
seperti halnya tol Jakarta-Serpong yang ladi di demo.
 
Kalau ternyata nanti mental, error message nya akan di kirimkan ke email anda.
 
Terima kasih,
 
 
 
----- Original Message -----
To: Fera Murdiyani ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Ossi Roswihati ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Nevia ; Dewi Candra ; Sampe Manullang ; Dede ; Sari, Firsty Maria ; Adit`s Mom ; [EMAIL PROTECTED] ; Yogi Ganesrama ; Sri Astuti ; [EMAIL PROTECTED] ; Evi ; Oliv M ; [EMAIL PROTECTED] ; Chrisbijantoro ; Icho ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Wahyuni Tichawati ; [EMAIL PROTECTED] ; Andresia (andresi) ; Muhammad Arwani ; Susi Nurhayati ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Wiwi Williyanti ; Ivan Imadudin ; sumirah ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Tikus Got ; Ahmad Zaki ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Suhibah ; Erwan Mosra ; Anna Dwiyana ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; fina new ; [EMAIL PROTECTED] ; Beth
Sent: Wednesday, January 12, 2005 11:00 AM
Subject: Video Amatir Pak Hasyim di MetroTV Itu

 
 
 
Prolog :
 
Teknologi handy-cam yang makin sederhana dan memudahkan membuat kita
mampu merekam sebuah peristiwa maha dahsyat dan seketika hasilnya
disaksikan seluruh orang di hampir pelosok dunia. Ya inilah sebuah
fenomena hidup modern dimana seorang bisa saja punya peralatan atau
perlengkapan pribadi yang mampu mengabadikan dan mengabarkan semua
pristiwa yang baru saja kita alami dan dengan cepat menyebarkan ke
seluruh dunia .. seseorang bisa mempunyai hp yang bisa merekam dan
memotret, juga bisa memiliki kamera digital dan trend terakhir adalah
memiliki sebuah handy cam yang bisa dihandle dalam sebuah genggaman
tangan, kesemua sangat mudah dioperasikannya bahkan oleh seorang anak
kecil sekalipun.
Maka nun jauh di perairan aceh, di sebuah pulau di tengah samudera :
pulau simeuleu, terpencil dan sedikit penduduknya, toh ada seorang
yang sudah punya handy-cam sehingga dia bisa merekam detik-detik
penyelamatan warga pulau itu menghindari tsunami yang datang. Maka
jelas kita lihat dalam gambar yang diambil : wajah-wajah panik dari
orang-orang yang saling berlarian dan bergegas menuju bukit. Dan di
pulau ini dikarenakan mereka sudah mempunyai pengetahuan turun
temurun akan bahaya tsunami, maka jumlah korban tak banyak, tak
sampai hitungan jari korban yang tewas, namum memang tsunami tetap
memporak porandakan perumahan mereka yang berada di tepian pantai.
Habis semua bangunan, tak ada lagi yang berdiri tegak, hanya
reruntuhan dan puing kehancuran.

Cerita lain datang dari seorang keponakan pembesar polisi di banda
aceh ( ingat dengan cut putri ? ), kebetulan pd tanggal kejadian itu
( 26 desember 04 ) sedang bertandang di rumah pamannya, dia tak lupa
membawa handy-cam, sewaktu gempa pertama usai, dia sempat merekam
pamannya dan keluarga yang berhamburan ke luar rumah, pamannya juga
berencana akan ikut rapat pada waktu itu sehingga terekam olehnya
sang paman yang gagah mengenakan seragam lapangan polisi. Orang di
rumahpun melepas kepergian Kombes sayed husaini pergi ke kantor.
Hanya dalam hitungan menit semua orang disekitar rumah dilanda
kepanikan dan berteriak air air, sehingga ia dan keluarga pamannya
berlarian naik ke lantai 2 rumah. Setelah berhasil naik di lantai 2,
barulah dia, cut putri itu melanjutkan perekaman
peristiwa 'bersejarah dan terbesar di abad ini' dengan tangan yang
bergetar dan hati yang menangis ( akibatnya ada gambar yang sempat
goyang-goyang dan tidak fokus ). Maka seperti yang kita lihat di
metro tv : betapa dahsyat dan mengerikannya limpahan gelombang
tsunami setinggi pohon kelapa menghantam semua bangunan,
menghanyutkan orang yang terlibas tak bisa menyelamatkan diri (
teramsuk akhirnya pak sayed husaini sendiri ), menghanyutkan kayu,
pepohonan yang tercerabut, mobil, truck bahkan kapal
sekalipun...Gelombang tsunamipun berwarna hitam keruh menambah
kengerian bencana. Teriakan takbir, istihfar serta rentetan doa tak
putus terekam dalam karya 'spektakuler' cut putri... Inilah salah
satu dokumentasi peristiwa yang mendunia dan jadi saksi tentang
dahsyatnya sebuah bencana gempa yang diikuti oleh tsunami besar !

Belum lama kita tercekam oleh karya rekaman handy-cam cut puttri yang
diistilahkan sbg video amatir, kita kembali dikejutkan dan
dipersaksikan pada rekaman peristiwa bencana yang diambil relatif
secara runtut dan 'stabil' oleh seorang yang bernama hasyim, yang
selama ini bekerja sebagai pembuat dokumentasi video perkawinan atau
pesta lainnya di banda aceh. Hasyim dengan kamera yang dipakainya
selama ini untuk menshooting pesta kawinan dan dengan batery yang
tersisa merekam kejadian mulai dari pasca gempa ; dimana kita melihat
banyak bangunan rumah, toko,pasar, super market dsb yang roboh,
penduduk yang berhamburan keluar dan berkerumun di jalan. Beberapa
pedagang mencoba mengamankan barang dagangan yang bisa diselamatkan,
sebagian lagi hilir mudik mungkin ingin mencari kabar keluarga
lainnya, semua sibuk merespon bencana gempa yang baru saja terjadi.
Warga yang ketakutan belum ada yang berani masuk ke dalam rumah atau
gedung, bahkan untuk sarapan mereka ada yang makan sambil duduk di
pembatas jalan di tengah hilir mudik kendaraan. Tapi ya Alloh..dalam
rekaman video itu kita bisa lihat awal gelombang tsunami yang datang,
sedetik kita menyangka itu seperti air comberan yang melimpah ke
jalan, tapi dalam hitungan detik berikutnya, air keruh hitam itu
membesar, meluap setinggi 3 meter dengan aneka puing, mobil dan drum
yang hanyut dan dengan deras menghantam semua yang dilewatinya. Dalam
sekejap pusat kota dekat masjid baiturahman menjadi lautan air pasang
yang keruh dengan segala puing dan reruntuhan serta barang yang
terbawa hanyut termasuk mayat-mayat warga aceh yang bisa jadi tadinya
kita lihat sedang sarapan di tengah jalan, sedang berkendaraan,
sedang berjalan di trotoar jalan atau pedagang yang sedang
membereskan tokonya dan menyelamatkan sisa barang. Di scene yang lain
kita lihat penduduk yang menyelamatkan diri sampai pucuk kelapa,
sebagian lagi berlarian ke masjid baiturahman yang relatif ada di
ketinggian.
Ya semua terekam jelas oleh kamera yang dioperasikan seorang bernama
Hasyim, yang juga sempat menyelamatkan diri di atas atap bangunan
untuk wudhu di masjid baiturahman dan setelah yakin itu aman, dia
melanjutkan shoting detik-detik bersejarah musibah besar ini . Ketika
diwawancarai, hasyim menyatakan air pasang tsunami itu tinggal 10 cm
menyentuh atap bangunan tempatnya menyelamatkan diri...! Lalu ketika
ditanya lagi bagaimana persaannya : dia hanya bilang pasrah dan
menyerahkan semuanya kepada Alloh. Subhanallah, dia terselamatkan dan
memberikan kesaksian itu pada kita semua....

Begitulah teman, sebuah peristiwa bencana yang teramat dahsyat dapat
kita saksikan sebagaimana adanya seperti yang sudah terekam oleh
seorang spt cut putri, hasyim dan mungkin ada yang lain juga. Sangat
mungkin masih ada foto atau gambar lain yang diambil lewat kemera
foto digital, cuma belum sempat terpublikasikan. Ya, mereka adalah
orang-orang yang pada saat bencana terjadi masih berpiki perlunya
sebuah dokumentasi kesaksian, tak semua sanggup dan kuat melakukan
itu !

Apa jasanya semua itu ? Jelas dengan melihat tayangan video amatir
semacam ini lebih menggugah banyak orang, gambar-gambar itu berbicara
sendiri dan bicara lebih banyak. Maka empati dan simpatipun membuat
semua tergerak menghimpun bantuan dan menggerakkan hati menjadi
relawan. Dan satu hal lagi yang ingin saya katakan : teknologi yang
makin memudahkan akan banyak membantu kita mendokumentasikan semua
peristiwa dalam hidup kita..!

Terimakasih cut putri, pak hasyim..ditengah bencana maha dahsyat,
dengan tangan bergetar dan hati yang menangis anda menyempatkan
melakukan semua itu untu sebuah kesaksian kita semua :...gambar itu 
mengandung hikmah yang dalam bahwa semua yang hidup tak pernah tahu
persis kapan bakal mati. Alloh jualah segala penentu dan ketetapan
ini. Kita tak bisa lagi mengelak dari itu !

 
 
 
 

Kirim email ke