Rasanya memang ada kesalahan persepsi mengenai film kartun atau film animasi. Beberapa film animasi (terutama film animasi Jepang) memang bukan konsumsi khusus anak-anak. Misal Samurai X yang diberi label SU. Padahal jelas itu adalah film animasi utk remaja. Atau Crayon Shinchan yang dilabel BO. Di bukunya sendiri ditulis 15 tahun ke atas, dan di Jepang (kalo tdk salah) ditayangkan pada waktu anak-anak tidur. Apalagi Ranma 1/2 (dilabeli A) yang muatan 'jorok'nya cukup besar. Utk film animasi keluaran amerika, seperti animatiacs, tweety, tom&jerry; jelas adegan bak buk nya ada di mana-mana. Bahkan jika dicermati, apakah dongeng HC Andersen adalah dogeng anak2 ? Hahaha .... adegan hamil di luar nikahnya banyak lho .... (versi bahasa asli) Untuk film animasi yang tidak jelas statusnya seperti Pokemon, Yu gi Oh ..... bisa dilihat dari paparan cahaya kilat yang beberapa kali muncul pada saat pertempuran/pertandingan ... apakah mata anak2 cukup kuat dengan paparan cahaya tersebut ?
Jadi pihak penyelenggara hiburan harusnya menyadari bahwa tidak semua yang kartun itu anak-anak. Dan rasanya kita tidak bisa membendung arus televisi. Yang paling mungkin adalah mendampingi anak-anak kita pada waktu menonton. Tambahan : Apakah di bioskop seorang penjual tiket tidak akan menjual tiket film remaja kepada seorang anak di bawah umur ? Rasanya tidak. Mohon maaf kalo ada kesalahan. -- Heni -- AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]