Bapak dan Ibu, Saya lagi dipusingkan dengan masalah pembantu nih, bukan, bukan masalah pembantu mencuri atau memukul anak, bukan. Pembantu saya ini baik kok, masalahnya cuma pulang kampung.
Pembantu saya pulang kampung, bilangnya mau balik lagi, tapi udah ditunggu sampai 3 minggu ini masih belum nongol juga. Mau cari lagi, tapi baju2 dia masih dirumah (karena niatnya balik lagi, maka bajunya gak dibawa semua). Pembantu ini saya ambil dari yayasan, dan sudah bekerja kira-kira 6 bulan. Saya sudah mulai curiga setelah belakangan ini dia terima telpon terus dari orang yang mengaku kakaknya. Setiap ditanya, katanya disuruh pulang sama orangtuanya, tapi dia-nya gak mau. Terakhir akhirnya dia mau pulang juga setelah dibilang rumah orangtuanya mau pindahan. Saya jadi ingat surat-surat perjanjian dengan yayasan, bahwa selama 6 bulan kalau pembantu bermasalah, bisa ditukar sampai sebanyak 3 kali. Saya pikir ini permainannya si sponsor dia atau bahkan yayasan ???, atau si pembantu itu sendiri ??? setelah 6 bulan kerja dan tidak ada lagi hak menukar / mengganti, si pembantu disuruh pulang, jadinya kalau kita perlu harus nebus lagi dengan biaya administrsi dan lain2. Kalau mau yang lama balik lagi, dia punya posisi tawar yg lebih tinggi yaitu minta dinaikkan upahnya. Kalau ini ulah si pembantunya rasanya sih gak mungkin, soalnya dia sendiri mulanya gak mau pulang. Lebaran tahun lalu, baby sitter untuk anak kedua saya pulang kampung lebaran, padahal dia bukan muslim. Setelah lebaran lewat, ternyata saya dapet info dia bukan pulang kampung, melainkan menjadi baby sitter infant (betul gak istilahnya) itu lho baby sitter pengganti selama lebaran. Waktu dia telpon, "bapak udah dapet pengganti belum ?, kalau belum saya bisa balik lagi", langsung saya tolak mentah2. Karena ujung2nya dia minta naikkan upah. Sekarang karena kebutuhan mendesak, terpaksa ambil lagi di yayasan yang artinya keluar uang lagi untuk administrasi. belum lagi ngajarin ngasuh anak, atau kerjaan rumah ..... mulai dari nol lagi nih, pusiiiinggggggggg