Ada yang tahu tentang MAMMOGRAFI ?

THx.


----- Original Message -----
From: "wanda" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, July 12, 2005 11:01 AM
Subject: RE: [balita-anda] Aneka Pemeriksaaan Rahim (FYI)


> Mba, thx banget info nya........
> jadi inget kemaren pas nemenin mama operasi ambil rahim, pas dokternya
> manggil keluarga pasien, beliau kasih liat rahim yg telah di ambil dan
udah
> di bersihkan, serem deh......
> moga kita para ibu sampe anak besar nanti tetap di berikan kesehatan
> yah......amin.
>
> ======================================================
>
>
>
>
>
>  Untuk mengetahui sesuatu yang mencurigakan di rahim perlu dilakukan
> pemeriksaan.
>  Nah, jenis pemeriksaan apa yang tepat?
>  Kita tahu rahim memegang peranan penting dalam proses kelanjutan
keturunan
> atau
>  tumbuh kembang janin. Rahim yang berbentuk bola lampu pijar atau buah pir
> ini,
>  dalam keadaan tak hamil terletak dalam rongga panggul di antara kandung
> kencing
>  dan dubur. Rahim terdiri atas 3 bagian besar, yaitu badan rahim yang
> berbentuk
>  segitiga, leher rahim yang berbentuk silinder, dan rongga rahim.
>
>
>
>  Nah, untuk menjadikan ibu dan anak yang sehat tentu diperlukan rahim yang
> sehat.
>  Untuk melihat kesehatan rahim kita itulah diperlukan adanya pemeriksaan
> rahim.
>  Sering, kan, kala datang ke dokter ahli kebidanan dan kandungan, kita
> disarankan
>  melakukan aneka pemeriksaan yang berkaitan dengan rahim. Bisa jadi untuk
> satu
>  wanita dengan wanita lain akan berbeda jenis pemeriksaannya. Ibu A
mungkin
>  diminta melakukan pemeriksaan laparoskopi, sementara ibu B cukup
melakukan
> HSG,
>  sedangkan ibu C diminta melakukan kolposkopi. Sebenarnya ada berapa
> macamkah
>  pemeriksaan untuk rahim? Apa saja kegunaan dari masing-masing pemeriksaan
> itu?
>  Mari kita simak penjelasan dr. Achmad Mediana, SpOG dari Departemen
> Obstetri dan
>  Ginekologi RSPAD Gatot Subroto berikut ini.
>
>
>
>  * IN SPEKULO
>
>
>  Dilakukan pada ibu hamil muda atau ibu yang pertama kali datang untuk
>  memeriksakan diri ke dokter ahli kebidanan dan kandungan. Karena itu in
> spekulo
>  dikatakan sebagai pemeriksaan dasar.
>
>
>
>  Pemeriksaan ini menggunakan spekulum cocor bebek yang dimasukkan ke
vagina.
>  Gunanya untuk melihat keadaan permukaan di leher rahim. Dari pemeriksaan
> ini,
>  dokter akan mengetahui apakah ibu yang datang sedang hamil muda atau
tidak.
>  Sebab, kala hamil muda rahim akan berubah warna agak keunguan.
>
>
>
>  Dari pemeriksaan ini pula dokter akan mengetahui apakah di permukaan
leher
> rahim
>  ada infeksi, jengger ayam/kandiloma, varises, ataupun bila ada keganasan
> atau
>  kanker leher rahim.
>
>
>
>  Dengan demikian, bila dari hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal tersebut
> dokter
>  bisa segera menentukan langkah-langkah pengobatannya. Tentu saja
pengobatan
>  disesuaikan dengan kondisi kehamilannya, apakah perlu dilakukan tindakan
> saat
>  itu juga ataukah cukup diobati ringan saja, atau malah didiamkan saja
> menunggu
>  janin dan plasentanya cukup kuat baru diambil tindakan.
>
>
>
>  Dari hasil pemeriksaan in spekulo dokter bisa menilai persalinannya
kelak.
> "Jika
>  di jalan lahirnya ada varises, misalnya, dan dalam perkembangannya
varises
> itu
>  bertambah besar, maka tak mungkin dianjurkan untuk persalinan biasa."
>
>
>
>  * PEMERIKSAAN DALAM
>
>
>  Bersamaan dengan pemeriksaan in spekulo, dokter juga akan melakukan
> pemeriksaan
>  dalam atau colok vaginal. Dikatakan colok vaginal karena dilakukan dengan
> cara
>  perabaan memakai dua jari dokter yang dimasukkan ke dalam vagina.
> Pemeriksaan
>  ini digunakan untuk melihat besar rahim atau ukurannya, serta untuk
> mendeteksi
>  adanya kelainan bawaan rahim. "Selain itu, juga bisa teraba kalau ada
> benjolan
>  tumor ataupun polip."
>
>
>
>  Untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, sebaiknya si ibu berbaring
> dengan
>  letak litomi (terlentang dengan posisi mengangkang dan lutut dilipat).
"Si
> ibu
>  juga harus santai dan tak boleh menegangkan perutnya." Selain itu,
kandung
>  kencing juga sebaiknya dikosongkan karena bila penuh dapat disangka suatu
> kista
>  ovarium.
>
>
>
>  Pemeriksaan colok vaginal akan dilakukan lagi pada usia kehamilan 20-28
> minggu
>  bila memang ada indikasi, misalnya, di usia kehamilan itu si ibu sudah
> merasakan
>  mulas yang teratur. Pada akhir trimester III pun pemeriksaan jenis ini
akan
>  dilakukan lagi, yaitu untuk memantau persalinan, misalnya, memantau
bagian
>  terbawah janin atau keadaan serviks, vagina, dan panggul.
>
>
>
>  * PEMERIKSAAN USG
>
>
>  Selain kedua pemeriksaan di atas, kerapkali dokter juga melakukan
> pemeriksaan
>  penunjang, yaitu dengan dilakukannya pemeriksaan USG, baik secara
> transvaginal
>  maupun abdominal.
>
>
>
>  "Kalau si ibu datang periksa kehamilan di usia 7-8 minggu, maka tentu
> tangan
>  dokter tak bisa meraba adanya janin di dalam rahim. Nah, dengan memakai
> USG,
>  dokter bisa tahu keberadaan si janin." USG juga bisa melihat jumlah
> bayinya,
>  apakah bayinya terletak di dalam atau di luar kandungan, serta lokalisasi
>  plasenta. Bahkan USG serial mampu menilai perkembangan siklus dari telur
> tiap
>  harinya. Juga untuk memantau masa subur si wanita.
>
>
>
>  Tidak hanya di trimester I, USG juga perlu dilakukan di usia kehamilan
> trimester
>  II dan III. "USG yang dilakukan pada trimester II gunanya untuk skrining
> bayi.
>  Sedangkan di trimester III dilakukan untuk memantau proses persalinan."
>
>
>
>  * PEMERIKSAAN LUAR
>
>
>  Dilakukan dengan meraba rahim dari luar untuk melihat pembesaran rahim,
> letak
>  janin, gerakan janin, serta kontraksi rahim. Dari pemeriksaan ini pula
akan
>  diketahui apabila pembesaran rahim tak sesuai usia kehamilannya. Kalau
> rahimnya
>  besar, tapi tak sesuai dengan usia kehamilannya, maka dokter perlu
mencari
> tahu,
>  apakah janinnya besar atau tidak.
>
>
>
>  Di trimester III, pemeriksaan luar akan dibantu dengan doppler atau
>  CTG/Cardiotokografi untuk merekam denyut jantung bayinya.
>
>
>
>  * PEMERIKSAAN PAP SMEAR
>
>
>  Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kelainan-kelainan yang
ada
> di
>  leher rahim atau untuk menilai sel-sel leher rahim. Mengapa demikian?
> Karena
>  sel-sel leher rahim selalu berubah sesuai siklus. Bukankah pengaruh
hormon
>  estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan pada sel-sel selaput
lendir
>  vagina? Sehingga secara tak langsung pemeriksaan ini juga berguna untuk
>  mengetahui fungsi hormonal.
>
>
>
>  Pemeriksaan ini tidak dilakukan hanya untuk ibu hamil, melainkan
sebaiknya
>  dilakukan bagi semua wanita yang telah melakukan hubungan intim. Terutama
> bagi
>  wanita yang telah berusia di atas 35 tahun, atau bila ada indikasi,
seperti
>  keputihan, pasien dengan IUD. Sebab, IUD menggunakan benang yang bisa
>  mengakibatkan iritasi di leher rahim, sehingga sel-selnya berubah sifat.
>
>
>
>  Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil getah serviks kemudian
> diperiksa
>  di laboratorium.
>
>
>
>  * KOLPOSKOPI
>
>
>  Dilakukan bila ada kecurigaan di daerah leher rahim dengan cara
diteropong.
> Alat
>  kolposkopi terdiri atas dua alat pembesaran optik yang ditempatkan pada
>  penyangga yang terbuat dari besi. "Dengan teropong kolposkopi, kita bisa
>  membesarkan hal-hal yang dicurigai di daerah leher rahim hingga 20 kali
> lebih
>  besar." Bukan hanya peneropongan, alat ini juga sekaligus bisa langsung
>  memberikan tes. Artinya, dengan disemprotkan obat tertentu, maka daerah
> yang
>  dicurigai itu akan berubah warna menjadi putih atau warna lain.
>
>
>
>  "Karena kolposkopi dilengkapi dengan layar teve, maka pasien bisa melihat
> hasil
>  peneropongan tersebut di layar teve." Pemeriksaan kolposkopi juga
disertai
> alat
>  untuk mengambil jaringan yang dicurigai tersebut. Biasanya, kalau hal ini
>  dilakukan, maka si ibu akan dibius lokal.
>
>
>
>  * BIOPSI
>
>
>  Adalah pengangkatan dan pemeriksaan jaringan dari leher rahim untuk
tujuan
>  diagnosa. "Kalau pada pemeriksaan pap smear dilakukan dengan cara
mengambil
>  hapusan cairan leher rahim. Kalau biopsi, jaringannya yang diambil dengan
>  semacam alat atau jepitan."
>
>
>
>  Selanjutnya, jaringan yang telah diambil itu dikirim ke laboratorium.
> "Biasanya
>  biopsi dilakukan bila ada kecurigaan berupa benjolan asing atau ada
> perubahan
>  anatomi. Karena itu harus dilakukan pengambilan jaringan untuk melihat
> apakah
>  benjolan asing itu adalah polip, tumor, atau kanker."
>
>
>
>  Biopsi dapat dilakukan lebih terarah jika sebelumnya dilakukan
pemeriksaan
>  kolposkopi lebih dulu. Dengan demikian kemungkinan salah diagnosis lebih
> kecil.
>
>
>
>  * KURET D/C atau DIAGNOSTIK KURETASE
>
>
>  Diagnostik kuretase dilakukan untuk mengambil sel-sel dari jalan lahir.
>  "Biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami perdarahan di luar haid.
> Apalagi
>  bagi yang sudah menopause." Gunanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan di
> jalan
>  lahir atau di dalam rahim atau bila ada keganasan. Waktu pemeriksaan bisa
>  dilakukan kapan saja bila ada perdarahan.
>
>
>
>  * PEMERIKSAAN BV (Bakterial Vaginosis) atau SWAB VAGINA
>
>
>
>
>  Dilakukan pada pasien-pasien yang terkena infeksi berulang. Misalnya,
> keputihan
>  yang berulang atau radang panggul yang tak kunjung sembuh.
>
>
>
>  Bila ada gejala seperti di atas, maka dokter akan mengambil cairan di
> vaginanya
>  untuk dilihat di laboratorium. Kuman-kuman apakah yang ada di dalamnya.
> "Dari
>  situ kita bisa memberi obat sesuai kuman yang didapat di daerah itu.
> Biasanya
>  obatnya berupa antibiotik disertai cairan pembersih vagina untuk
> memanipulasi pH
>  vagina agar menjadi asam."
>
>
>
>  Pemeriksaan ini juga dilakukan pada ibu yang sedang hamil, terutama yang
>  kerapkali mengalami kontraksi. Karena salah satu penyebab kontraksi
adalah
>  infeksi di leher rahim.
>
>
>
>  * HIDROTUBASI
>
>
>  Salah satu bentuk tes untuk menilai patensi tuba (menilai terbuka atau
>  tertutupnya saluran tuba). Biasanya dilakukan pada hari ke-7 hingga ke-11
> siklus
>  haid pada pasien-pasien infertilitas, yaitu setahun setelah menikah, tapi
> tak
>  kunjung hamil.
>
>
>
>  Hidrotubasi dilakukan menggunakan cairan yang dimasukkan dalam selang dan
>  disemprotkan ke dalam vagina. Itulah mengapa, pemeriksaan ini sering
> dikenal
>  dengan istilah "ditiup". Pemeriksaan ini tanpa risiko, kok, sehingga bisa
>  diulang-ulang. "Kalaupun si wanitanya sangat sensitif, paling timbul
reaksi
>  alergi. Namun dengan diberikan antibiotik, biasanya alergi pun akan
> hilang."
>
>
>
>  * HSG/Histero Salvingografi
>
>
>  Seperti halnya hidrotubasi, HSG dilakukan untuk menilai saluran tuba dan
>  tumor-tumor yang ada di sekitarnya. "Saluran tuba ini bisa terbelokkan
oleh
>  adanya tumor. Karena itu diperlukan pemeriksaan HSG."
>
>
>
>  Pemeriksaan HSG juga dilakukan pada hari ke-7 hingga ke-11 siklus haid.
> "Karena
>  saat itu dinding dalam rahim paling tipis, juga sel telur tidak ada,
> sehingga
>  paling pas untuk dilakukan pemeriksaan HSG ataupun hidrotubasi."
>
>
>
>  Dibandingkan dengan pemeriksaan hidrotubasi, maka pemeriksaan HSG lebih
> berisiko
>  terkena radiasi. Sebab, pemeriksaan HSG menggunakan zat
radioaktif/rontgen.
> "Sel
>  telurnya juga bisa terkena radiasi, sehingga ada kemungkinan sel telur
yang
>  normal jadi mati."
>
>
>
>  * HYCOSY/Histero Salvingo Sonografi
>
>
>  Sama seperti halnya HSG, pemeriksaan ini digunakan untuk menilai saluran
> tuba.
>  "Jika HSG menggunakan zat radioaktif, maka hycosy memakai bantuan USG
> vaginal."
>  Hycosy merupakan pencanggihan dari hidrotubasi. Jadi, bisa dilakukan
> sekaligus
>  dengan hidrotubasi.
>
>
>
>  "Jadi, jika hidrotubasi hanya menyemprotkan cairan obat ke dalam vagina,
> maka
>  ditambah dengan USG ini, kita sekaligus bisa melihat aliran obat yang
kita
>  semprotkan itu."
>
>
>
>  Sama halnya dengan hidrotubasi, pemeriksaan ini aman untuk diulang.
"Tidak
>  seperti HSG, pada Hycosy ini tidak ada dampak radiasinya."
>
>
>
>  * HISTEROSKOPI
>
>
>  Suatu alat yang masuk ke dalam rahim yang dilengkapi dengan kamera,
> sehingga
>  visualisasi yang dicapai lebih baik. "Sementara kalau HSG tidak bisa
> melihat
>  permukaan dalam rahim, seperti kalau ada polip, maka dengan histeroskopi
> akan
>  terlihat permukaan dalam rahim dan saluran tuba." Histeroskopi juga
> sekaligus
>  bisa untuk diagnosis dan terapi. "Jadi, kalau ditemukan polip di rahim,
> kita
>  bisa langsung melasernya. Pun kalau ada kelainan lainnya bisa langsung
> diambil.
>  Bahkan kalau ada sekat dalam rahim, bisa langsung dilakukan pemotongan
> sekat
>  tersebut."
>
>
>
>  * LAPAROSKOPI
>
>
>  Pemeriksaan untuk melihat bagian dalam rahim secara keseluruhan. Jadi,
> semuanya
>  akan kelihatan. Dalam pemeriksaan ini akan dimasukkan suatu alat teropong
> yang
>  ditembuskan melalui perut. Itulah mengapa, pemeriksaan laparoskopi
termasuk
>  dalam tindakan operatif.
>
>
>
>  "Laparoskopi adalah tindakan paling akhir kalau semua pemeriksaan,
seperti
> HSG,
>  Hycosy, serta histeroskopi masih belum mendapatkan hasil yang jelas atau
> masih
>  memerlukan penunjang." Karena dilengkapi dengan sarana operasi, alat ini
> bisa
>  digunakan baik untuk tindakan diagnostik maupun operatif. "Kalau ada
> benjolan,
>  maka dalam pemeriksaan ini bisa langsung diambil. Kalau ada pelengketan,
> akan
>  dipisahkan. Kalau ada penyumbatan di saluran tuba bisa dilancarkan."
>
>
>
>  Sementara untuk keperluan diagnostik alat ini biasanya digunakan untuk
> menilai
>  rahim itu sendiri. Adakah pelengketan di daerah rahim, adakah mioma atau
> tumor,
>  bagaimana saluran tuba, misalnya.
>
>
>
>  Jadi, laparoskopi adalah pemeriksaan yang relatif paling lengkap. Karena
> biaya
>  pemeriksaan ini sangat mahal, maka untuk pemeriksaan dalam rahim biasanya
> dokter
>  tidak langsung menggunakan jenis pemeriksaan ini. "Selain itu, karena
> tindakan
>  ini termasuk tindakan operasi, maka pasti ada risikonya."
>
>
>
>  Menurut Achmad, sebelum rahim ditembus alat peneropong, perut dimasuki
gas
> lebih
>  dulu agar menggembung. Nah, tentunya ada risikonya, kan, perut diberi
gas?
>  "Kalau tidak terampil menggunakannya, gas bisa masuk ke pembuluh darah.
> Kalau
>  sudah begitu, si ibu bisa tak tertolong, kan? Selain itu, saat memasukkan
> alat
>  ke perut, bisa saja salah satu usus kena tusuk. Begitu juga saat trohar
> (batang
>  logam berujung runcing) untuk masuk kamera bergerak di dalam perut, maka
> bisa
>  saja ia menabrak usus."
>
>
>
>  Bukan itu saja, bila diperlukan tindakan operatif, maka dilakukan dengan
> cara
>  bakar-membakar atau menggunakan laser. "Nah, bisa saja saat membakar
> menyerempet
>  ke tempat lain, misalnya usus. Itulah mengapa, tak sembarangan dokter
> kandungan
>  bisa melakukan ini. Harus yang benar-benar terampil menggunakannya.
Namun,
> asal
>  dokternya benar-benar ahli menggunakan alat ini sebenarnya banyak
> manfaatnya,
>  kok."
>
>
>
>  Nah, Bu-Pak, tak perlu bingung-bingung lagi, kan, bila dokter Anda
meminta
>  dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan di atas. Karena, kini kita lebih tahu
dan
>  paham tentang aneka pemeriksaan itu.
>
>
>
>
>
>
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA
> UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke