setuju mbak Melda,
saya tetap bekerja dan tidak mempunyai pembantu tapi menyekolahkan 2
keponakan suami,
kuliah ==> masuk malam ==> pagi jaga anak2
sma ==> masuk pagi ==> sore jaga anak2,,
1 org lagi nyari kerja ==> bantu beres2 ..
jadi ini alasan saya u/ tetap bekerja,,,
hukum wajib ato sunnah nich ....

salam,
mamaAB

---------------

Bang yos... Be carefull kayanya email ini sensitif, soalnya disini
kebanyakan ibu2 bekerja. But kalo just forward sih is ok.

Kalo saya sendiri sih tanggapannya, kita ga bisa men-generalisir keadaan
di tiap keluarga, semua ibu kpd anaknya pasti sangat sayang dan ingin
mengurus anaknya sendiri tapi mereka pasti punya alasan2 tertentu kenapa
mereka harus tetap bekerja, termasuk saya :D

Regards,
Melda


-----Original Message-----
From: Bang Yos [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 05, 2005 9:58 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Kewajiban Istri








[assunnah] Kewajiban Istri

Chandraleka

Fri, 19 Aug 2005 06:10:24 -0700

[*] Seorang istri haruslah taat kepada suami dalam perkara yang tidak

mengandung kemungkaran kepada Allah. Dalam masalah Anda, seorang suami

menghendaki sang istri tinggal di rumah untuk mendidik anak anaknya. Ini
satu

cita - cita / keinginan yang baik, dan harusnya istri taat dan mendukung


keinginan baik suaminya.



[*] Urusan mencari nafkah untuk istri, anak dan keluarga adalah urusan
sang

kepala rumah tangga / suami. Ini kewajiban suami. Adapun seorang istri
mencari

nafkah tambahan bagi keluarga itu sifatnya sunnat saja. Sedangkan urusan
istri

mendidik anak anaknya ketika suaminya pergi mencari nafkah, mengurus
rumah

tangga, termasuk melayani suami adalah wajib bagi sang istri. Yang jadi

pertanyaan, apakah perkara yang wajib atau yang sunnat yang harus
didahulukan

oleh sang istri? Istri yang cerdik harusnya mendahulukan perkara yang
wajib.



[*] Seandainya seorang suami kerja diluar rumah dan sang istri juga
bekerja di

luar rumah, maka yang jadi pertanyaan, siapakah yang akan menjaga dan
mendidik

anak anaknya? Bila dihadirkan seorang pembantu, maka ini juga akan
menimbulkan

kejanggalan :

Pertama, istri bekerja untuk mencari uang dengan meninggalkan rumah
dengan

alasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah uang didapat, uang
tersebut

digunakan untuk membayar seorang pembantu??? Ini satu keanehan
berpikir...

Kedua, apakah pembantu tersebut seorang yang pendidikannya baik, dan
agamanya

baik? Sehingga bisa mendidik anak anak menjadi orang yang sholeh dan
sholehah?

Sedangkan seorang istri itu dinikahi salah satunya karena agamanya baik
dan

diharapkan bisa mendidik anak anaknya....



Tidakkah kita berbangga bila suatu saat anak kita ditanya, 'siapa yang

mengajarimu membaca Al Qur'an?'

Dan sang anak menjawab, 'ummi ku...'.

Bukan jawaban 'bibi ku...' (maksudnya pembantunya), yang meluncur dari

lisannya. Ini pun bila kita beruntung mendapatkan pembantu yang bisa
mengajari

Al Qur'an.



[*] Tidak diragukan, bahwa pekerjaan rumah tangga yang dibebankan kepada
istri

memang cukup berat dan banyak. Pekerjaan administrasi di kantor memang
lebih


ringan. Ada bagusnya bila seorang suami berempati (istilah kerennya)
dengan

membantu sang istri. Misal, ketika sang istri memasak, dia (suami)
menyapu

halaman / membersihkan rumah. Atau ada kegiatan mencuci baju bersama
ketika

libur, dll. Dengan demikian sang istri tidak terlalu keberatan dengan
pekerjaan

rumah tangga. Dan sang istri juga bisa berbangga mempunyai suami yang
bukan

sembarang suami.



[*] Hidup itu pilihan dan pada tiap pilihan ada konsekuensinya. Ketika
sang

istri tidak bekerja karena harus tinggal di rumah dan mengurus anak,
maka

imbasnya adalah pendapatan keluarga berkurang. Solusinya adalah sang
suami

harus kerja ekstra keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Ini satu
konsekuensi

dari pilihan yang dibuat. Dari sini akan nampak izzah /kemuliaan seorang
suami

di mata istri dan keluarganya.



[*] Seorang wanita di rumah, tidak berarti tidak bekerja menghasilkan
uang.

Satu pola pikir yang harus dihapus di masyarakat Indonesia ini adalah
bekerja

itu tidak mesti di kantoran yang berangkat pagi pulang sore (istilahnya
nine to

five). Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah sambil memenuhi


kewajiban sebagai istri dan ibu rumah tangga. Salah satu contohnya
adalah

menjadi penulis. Kalo ada usaha insya Allah ada jalan.



[*] Bantahan terhadap kekhawatiran rejeki. Salah satu pertolongan Allah
bagi


orang yang menikah adalah Allah akan cukupkan rejekinya. Benarlah apa
yang

difirmankan Allah (yang artinya) :



"Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian diantara kamu dan orang
orang yang

layak (berkawin) dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba
sahayamu

yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan

karunianya.... ". (An Nuur : 32).



Kemudian kita lihat kenyataan di lapangan, banyak orang yang mula mula
menikah

tidak punya apa apa, alhamdulillah, Allah cukupkan rejeki buat mereka.
Bahkan

anak anaknya bisa bersekolah sampai pendidikan yang tinggi.



[Buku buku yang perlu dibaca]

Diantaranya

- Istri Shalihah - Anugrah Terindah, Abdul Malik Al Qosim, At Tibyan

- Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin
Abdir

Razzaq, Pustaka Ibnu Katsir. Baca bab Memilih Istri dan Kriterianya, Hak
hak


Istri, Hak hak Suami.

- Adab Az Zifaf, Syaikh Al Albani, bab Kewajiban Wanita melayani
suaminya

- Risalah Nikah, Ahmad bin Abdul Aziz Al Hamdan, Darul Haq, bab Hak hak
Suami

dan Istri, dst.



[*] Suami wajib memberi nafkah istri.

Seorang suami wajib memberi nafkah kepada istri, memberi pakaian,
makanan

kepada istrinya. Banyak para suami yang melupakan hal ini. Seorang istri
harus

mengeluarkan uang dari hasil usahanya untuk memberi belanja sehari hari

keluarga, termasuk juga membeli pakaian untuk dirinya sendiri. Para
suami

jarang atau bahkan tidak pernah memperhatikan apakah istrinya sudah
makan atau

belum. Para suami jarang sekali membelikan pakaian untuk istrinya.
Perhatikan

hadits dan ayat Al Qur'an berikut ini ...



"Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiakan orang yang
harus

diberi belanja." (HR. Bukhari dan Muslim).



"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan
cara yang

ma'ruf." (Q.S. Al Baqarah : 233).



"Sedangkan hak mereka (istri istri) yang harus kalian penuhi adalah
kalian

memberikan pakaian dan makanan kepada mereka dengan baik." (HR. Tirmidzi


(II/204) (Adabuz Zifaf hal. 238).



Bacalah tentang masalah ini di Riyadhus Shalihin Bab Memberi Nafkah
Terhadap


Keluarga.



Nafkah pemberian dari suami kepada istri / keluarganya selain untuk
memenuhi


kewajiban yang dibebankan kepada suami, juga berimbas semakin cintanya
sang

istri kepada suami. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
(yang

artinya)



"Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling cinta
mencintai.


(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, dihasankan oleh Al Albani). (Lihat
Lautan

Cinta - Upaya Merekatkan Cinta Kasih, Fariq Gasim Anuz, Darul Qalam,
hal.41)




Demikian semoga bermanfaat buat saya dan semua. Afwan kalo ada yang
kurang

berkenan.



Wassalamu'alaikum



Chandraleka

Independent IT Writer




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke