Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita
di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya
berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya,
Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..).

Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau
bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang
pengalaman saya waktu istri saya bekerja.

Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama
mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai
anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak
di asuh sama mbah utinya...

Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa
atau mama ?
kemudian dia jawab mbah uti.... sedih hati ini jadinya. Saya tanya lagi...
sayang papa mama apa mbah uti... di jawab lagi... mbah uti............

Kemudian malamya saya diskusikan sama istri untuk memintanya berhenti
bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya sampaikan kekawatiran saya ( bukan
hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya lagi, kekhawatiran saya
sebagai suami.

Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan istri waktu beliau berangkat
bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur sampai malam...) rasa was2
menunggu istri pulang (biar pun sering saya jemput). Kedua, kawatir dia
kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga masalah anak yang lebih memilih
mbah utinya daripada papa dan mamanya....

Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi ada saratnya.......
syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu saya berfikir.... untuk beli
rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya mengontak rumah dan kami
tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir kalau penghasilan saya ngak
cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah maha sempurna lagi maha
pengasih....
Dia limpahkan rizky untuk hambanya ini.... dan alhamdullilah sekarang kami
sudah menempati rumah sendiri. 

Sekarang anak kami yang kedua (Adara) umurnya baru 5 bulan dan semoga jika
dia nanti di tanya... sayang mana... papa dan mama apa mbah utinya......dia
akan menjawab papa dan mamanya..... amin ya. robil alamin.......

Maaf kepanjangan ceritanya...  Mohon maaf buat yang kurang bekenan...

Terima kasih,

Reply via email to