----------
> From: Yudi Iriandoyo Pati <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [balita-anda] anak saya susah bicaranya
> Date: 01 Desember 1998 10:38
> 
> Yang sedang berbahagia dan sayang sama balita kita,
> Saya memiliki balita tepatnya 23 bulan 10 hari.
> Entah masalah atau bukan, tapi yang pasti merisaukan saya, yaitu
kemampuan
> bicara anak saya yang kedengarannya cenderung tidak jelas, dan hanya pada
> kata -kata tertentu saja dia fasih dan dengan jelas terdengar apa yang
> diucapkan, sehingga dengan mudah dapat dimengerti.
> Bila saya bandingkan dengan anak seusia dengannya, saya melihat agak jauh
> berbeda tingkat kemampuannya berbicara.
> Selain itu setiap malam selalu ngompol bahkan bisa sampai 3 kali,
sementara
> balita se-usia dengannya walaupun minum susu formula tetapi tidak pernah
> ngompol.
> Kemudian timbangan badannya yang tidak pernah naik-naik, sejauh ini berat
> badannya tetap 10 Kg. (waktu lahir, berat 29 ons dan panjang 49).
> Menurut dokter tidak masalah, hal wajar dan tidak perlu dikuatirkan.
Tetapi
> kami tetap merisaukannya.
> Sebagai tambahan informasi bahwa putri saya mulai usia 4 bulan tidak
minum
> ASI lagi. makan-pun tidak susah, beberapa makanan instant seperti
> biskuit-biskuit dan bubur instant pernah dicoba diberikan tapi tetap
sulit
> menaikkan berat badannya. Demikian juga dengan minumnya. Berbagai susu
> formula cocok dengan dia, dalam arti mau dan tidak ada ekses smpingan
dengan
> susu formula tsb, seperti SGM,1,2 ; Enfapro, enfagrow; Lactogen 2 dan
gold
> 2; Bendera 123; Dancow balita dan balita madu ada babelac, dll.
> 
> Para orang tua balita kita yang berbahagia,
> Adakah anda memiliki atau pernah mengalami hal yang semacam ini?
> Adakah kiranya diantara anda yang bekenan memberi advis dan berbagi
> pengalaman untuk mengatasi hal ini.
> 
> Regards,
> 
> Yudi Iriandoyo Pati
> Field Operations Bandung
> Ph: 022-7213383 ext.31061
> Fx: 022-7213398
> HP: 0818-220045
> email: [EMAIL PROTECTED]
> 

Kalau anak anda sangat sulit bertambah berat badan ada beberapa kemungkinan
yang terpikir oleh saya : 1. apakah dia sangat aktif bergerak, sehingga
energi yang masuk habis terbakar menjadi energi gerak? 2. Faktor genetis :
ayah ibu, nenek kakek dll memang bukan ukuran L (tinggi besar), atau 3. ada
sesuatu yang salah dengan proses pencernaannya (misalnya kemampuan usus
menyerap sari makanan)
Tapi kalau selama ini dia  ternyata sehat2 saja, kenapa harus terlalu
risau? Mungkin yang harus kita lakukan sebagai orang tua kita harus mulai
berhenti membanding-bandingkan anak kita dengan anak tetangga, karena anak
itu individu yang unik dengan sifat dan kondisi fisik dan biologis masing2.
 

Putri saya baru saja berulang tahun yang ke-2. Berat dia juga 10 kg. Anak
saya makannya memang sulit, jumlahnya sangat terbatas dan variasinya sangat
sedikit (Anda beruntung lho kalau anak anda tidak bermasalah dalam jenis
dan jumlah makanan). Karena dia tidak dapat makan sekaligus banyak maka
yang dapat saya lakukan memberi dia makan sedikit2 tapi sering (frequent
feeding). Sebelumnya saya sering juga merasa kecil hati dan gagal sebagai
ibu yang baik setiap kali ada yang berkomentar tentang betapa mungilnya
anak saya (kesannya ngga dikasih makan yang cukup, gitu), apalagi kalau
sudah mulai dibanding2kan dengan anaknya yang super gemuk... sedih. Tapi
lama2 ya sudah, orang boleh berkomentar apa saja, yang penting anak saya
sehat2 saja dan lincah. Saya khawatir malah kalau anak terlalu sering
dikomentari negatif seperti dia itu koq kecil sekali, kurus, susah makan
dll, lama2 terpatri di pengertian dia kalau dia itu memang 'lain', 'tidak
normal' dll, nah itu sepertinya malah lebih bahaya daripada hanya sekedar
berbadan mungil.

Anak saya sudah sangat cerewet, kadang kita sampai kaget dan geli sendiri
mendengar komentar2 spontan dia. Dia juga sangat suka nyanyi, dengan kata2
dan nada yang benar. Iseng2 saya daftar lagu2 yang dia hafal, ada 34 lagu
anak2 yang tercatat!! Saya pernah diberitahu untuk merangsang kemampuan
bicara anak, kita sendiri harus 'cerewet', karena anak pada dasarnya memang
belajar lewat meniru. Banyak2lah bercerita tentang apa saja, misalnya
sambil mandi, kita sebutkan bagian2 tubuh dia yang sedang diberi sabun,
misalnya : Ini tangan, ini perut gendut, ini sabun, shampoo dll. Sambil
main dengan boneka atau mobil2an kita berhayal dan bikin cerita yang rame
sendiri. Juga lafalkan kata2 sebagaimana seharusnya, jangan malah kita
ikut2an lafal bayi, ulangi kata dengan lafal yang benar setiap kali anak
tidak mengucapkannya dengan benar (tapi sekali-kali jangan dengan nada
memaksa/kesal/marah, anak malah bisa2 jadi malas bicara). Sering2 nyanyikan
lagu2 anak2 untuk dia, ini akan merangsang dia untuk partisipasi. Dan yang
terpenting semua itu harus kita lakukan dengan senang, tidak terpaksa dan
tidak memasang target, alias kita memang harus benar2 ikut larut dalam
dunia anak2.

Kalau anda berminat untuk mengetahui secara pasti seberapa serius
keterlambatan bicara anak anda saya dapat memberikan satu alamat di
Bandung, di situ ada tenaga2 yang saya nilai ahli dan sabar, dengan biaya
yang relatif terjangkau. Saya beberapa kali bawa anak saya ke situ untuk
sekedar konsultasi atau test perkembangan. 

Sekian bagi2 pengalaman dan info-nya, moga2 berguna.

Salam,
Lyn-Bandung
  

  




> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> "Milis Bagi Orangtua Yang Menyayangi Balitanya"
> To subscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> HI-Reliability low cost web hosting service - http://www.IndoGlobal.com 


---------------------------------------------------------------------
"Milis Bagi Orangtua Yang Menyayangi Balitanya"
To subscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
HI-Reliability low cost web hosting service - http://www.IndoGlobal.com 

Kirim email ke