what a beautiful tale ........

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, April 16, 1999 2:39 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] telinga balita


KITA SEMUA ADALAH TEMPAYAN RETAK

Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar; masing-masing
tergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada
bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi
tidak.

Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah
perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu
hanya dapat membawa air setengah penuh. Selama dua tahun, hal ini terjadi
setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air
ke
rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga
akan
prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si
tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketudaksempurnaannya
dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang
seharusnya dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu
berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri,
dan saya ingin mohon maaf kepadamu."
"Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa malu?"
"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari
yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah
membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.
Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi," kata tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas
kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku
ingin
kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan
baru
menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu
membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih
karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak
itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan
adanya
bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang
jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu? Itu karena aku
selalu
menyadari akan cacadmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-
benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita
berjalan
pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini
aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan
kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias
rumahnya seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan. Kita semua adalah tempayan
retak. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan
takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi
sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan
kekuatan kita.




Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet



Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet


Kirim email ke