ibu Yulie......
sungguh luar biasa artikel yang telah ibu kirimkan pada kami
terima kasih yang tak terduga atas artikel ini......
semoga bisa menjadi bahan untuk lebih banyak belajar lagi
cara mendidik anak yang baik dan benar tanpa meninggalkan
peran kita sebagai orang tua.....

sekali lagi terima kasih.

=hendri=

> -----Original Message-----
> From: Yulie.Hendriyani [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, June 15, 1999 1:40 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] FW: FW: How to behave?
> 
> for your reference.
> 
> -----Original Message-----
> From: Wiesmarini Anwar [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, June 04, 1999 1:32 PM
> To:   Banowati, Diah; Ernita, Ernita; Hary, Suryani; Ibnoe, Lili-Hasan;
> Manuhutu,
> Helda; Manuhutu, Henny; Sari, Tina-Oktiana; Sopa, Rien; Syamsuri, Sumpeni;
> Aisyah, Aisyah; Astuti, Desi; Buwono, Erika-B; Dethan, Jenny; Fanari,
> Nina;
> Hendriyani, Yulie; Heryadi, Yussie; Megarani, Otty; Nugroho, Mona;
> Suryanthy,
> Susy; Suswantoro, Winantiyani; Aji, Efi-Karno; Kartika, Dewi; Kusuma,
> Endang;
> Kuswati, Koes; Nuraeni, Ani; Nurhayati, Nurhayati; Rini, Puspita;
> Syahriar,
> Katharina; Yulistyaningrum, Yulistyaningr
> Subject:      FW: How to behave?
> 
> 
> Ingat, Kita Membesarkan Anak, Bukan Bunga!
> 
> David, tetangga saya sebelah, mempunyai dua orang anak yang
> berusia lima dan tujuh tahun.  Pada suatu hari dia mengajari anak
> lelakinya
> yang berusia tujuh tahun, Kelly, tentang bagaimana cara mendorong pemotong
> rumput berbahan bakar gas mengelilingi halaman.  Ketika dia mengajari
> anaknya
> bagaimana cara membalikkan pemotong rumput itu di pojok halaman, istrinya,
> Jan,
> memanggilnya untuk menanyakan sesuatu.  Ketika David menoleh untuk
> menjawab
> pertanyaan istrinya, Kelly mendorong pemotong rumput tersebut persis
> melewati
> taman bunga di pinggir halaman - meninggalkan dua jejak besar yang rata
> dengan
> tanah! 
> 
> Ketika David menoleh kembali dan melihat apa yang telah terjadi,
> dia mulai kehilangan kontrol.  David telah menghabiskan banyak waktu dan
> tenaga untuk menjadikan taman bunga tersebut sesuatu yang diirikan oleh
> tetangga-tetangganya.  Pada saat dia mulai meninggikan suaranya
> kepada anak lelakinya, Jan berjalan dengan cepat ke arahnya, meletakkan
> tangannya dibahu suaminya dan berkata, "David, ingatlah....kita
> membesarkan
> anak-anak, bukan bunga!"
> 
> Jan mengingatkan saya betapa penting sebagai orangtua untuk
> ingat akan prioritas-prioritas kita.  Anak-anak dan harga diri mereka jauh
> lebih penting dibandingkan dengan berbagai macam benda fisik yang mungkin
> mereka pecahkan atau hancurkan.  Kaca jendela pecah oleh sebuah bola
> baseball,
> sebuah lampu berantakan karena ulah seorang anak yang sembrono, atau
> sebuah
> piring yang terjatuh di dapur sudah terlanjur pecah.  Bunga-bunga itu
> sudah
> terlanjur mati. Saya harus ingat untuk tidak menambah kehancuran dengan
> mematahkan semangat seorang anak dan mematikan semangat hidup mereka.
> 
> -----------------------------------------------
> 
> 
> Beberapa minggu yang lalu saya membeli sebuah jaket olah raga.
> Mark Michaels, pemilik toko itu, dan saya berbincang-bincang mengenai
> bagaimana
> menjadi orangtua.  Dia memberi tahu saya bahwa ketika dia, istrinya dan
> anak
> perempuan mereka yang berusia tujuh tahun sedang makan malam di luar, anak
> perempuan mereka itu memecahkan gelas minumnya.  Setelah air dibersihkan
> tanpa
> adanya kemarahan dari orangtuanya, dia mendongak dan berkata, "Terimakasih
> ayah, ibu,
> karena ayah dan ibu tidak seperti orangtua-orangtua lainnya.
> Sebagian besar orangtua teman-teman saya pasti sudah akan memarahi mereka
> dan
> memberikan nasihat untuk lebih berhati-hati.  Terima kasih karena ayah dan
> ibu
> tidak melakukan itu!" Dulu, ketika saya sedang makan malam dengan beberapa
> teman, terjadi peristiwa yang hampir sama.  Anak lelaki mereka yang
> berusia
> lima tahun menumpahkan
> segelas susu di meja makan.  Ketika mereka mulai memarahinya,
> dengan sengaja saya menjatuhkan gelas saya juga.  Ketika saya jelaskan
> bahwa
> saya masih sering mejatuhkan benda-benda bahkan pada umur 48 tahun, anak
> tersebut mulai bersinar wajahnya dan orangtuanya nampaknya paham maksud
> saya
> dan tidak jadi memarahinya.  Betapa mudahnya melupakan bahwa sebenarnya
> kita
> semua masih belajar.
> 
> -----------------------------------------------------
> 
> 
> Baru-baru ini saya mendengar sebuah kisah dari Stephen Glenn
> tentang seorang ilmuwan riset yang terkenal yang telah melakukan beberapa
> terobosan penting di bidang medis.  Dia diwawancarai oleh seorang reporter
> sebuah surat kabar yang bertanya kepadanya mengapa dia berpikir bahwa dia
> bisa
> menjadi lebih kreatif dibanding kebanyakan orang.  Apa yang membuat
> dirinya
> begitu jauh berbeda dari
> orang-orang lain? Dia menjawab bahwa, menurut pendapatnya, semua itu
> berasal
> dari sebuah pengalaman yang dia miliki bersama dengan ibunya yang terjadi
> ketika dia masih berusia tiga tahun.  Dia mencoba mengeluarkan sebotol
> susu
> dari lemari pendingin dengan satu tangan dan botol itu terlepas karena
> licin
> dan jatuh, isinya tumpah memenuhi seluruh lantai dapur --- benar-benar
> menjadi
> lautan susu! Ketika ibunya masuk ke dapur, dia tidak membentaknya,
> menguliahinya atau menghukumnya, tapi malah berkata, "Robert, betapa hebat
> dan
> bagusnya kekacauan
> yang telah kamu buat!  Ibu jarang sekali melihat genangan susu
> yang begitu luas.  Begini, semua ini tela terlanjur terjadi.  Maukah kamu
> bermain dikubangan susu itu barang sebentar sebelum kita membersihkannya?"
> Dia
> pun melakukan perintah ibunya.  Setelah beberapa menit, ibunya berkata,
> "Kamu
> tahu, Robert, setiap kali kamu bikin kotor dan kacau seperti ini, akhirnya
> kamu
> sendiri toh harus membersihkannya dan mengembalikan segala sesuatunya
> seperti
> semula.  Jadi, bagaimana kamu akan membereskannya? Kita bisa menggunakan
> sepon,
> handuk, atau kain pel.  Mana yang kamu pilih?
> Robert memilih sepon dan mereka berdua membersihkan tumpahan susu
> tersebut. Kemudian ibunya berkata, "Kamu tahu, apa yang kita miliki di
> sini adalah eksperimen yang gagal mengenai bagaimana membawa sebuah botol
> susu
> yang besar dengan dua tangan kecil secara efektif.  Mari kita ke halaman
> belakang dan mengisis botol itu dengan air dan kita lihat apakah kamu bisa
> menemukan cara untuk membawa botol itu tanpa menjatuhkannya."  Anak lelaki
> kecil itu belajar bahwa kalau dia memegang botol dibagian atas dekat bibir
> botol dengan kedua tangannya, dia bisa membawa botol itu tanpa
> menjatuhkannya.
> Sungguh pelajaran yang sangat hebat! Ilmuwan terkenal  itu kemudian
> menambahkan
> bahwa tepat pada saat itulah dia thu dia tidak perlu takut membuat
> kesalahan. 
> Sebaliknya, dia belajar bahwa kesalahan-kesalahan sebenarnya justru
> merupakan
> kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru, yang bagaimanapun juga,
> memang
> itulah esensi eksperimen ilmiah.  Bahkan kalau sebuah eksperimen "tidak
> jalan,"
> biasanya kita tetap bisa belajar mengenai sesuatu yang bermanfaat dari
> kegagalan itu. Apakah tidak akan merupakan sesuatu yang sangat berarti
> bila
> orangtua memberikan respon yang sama dengan respon yang diberikan oleh ibu
> Robert kepadanya?
> 
> ---------------------------------------------
> 
> Kiah terakhir yang menggambarkan aplikasi sikap ini dalam konteks
> orang dewasa diceritakan oleh Paul Harvey di sebuah radio beberapa tahun
> yang
> lalu. Seorang wanita muda sedang mengemudikan mobilnya dalam perjalanan
> pulang
> dari kerja ketika bagian depan mobilnya menabrak bumper sebuah mobil lain.
> Dia
> menangis ketika mengatakan bahwa mobil itu mobil barunya, baru beberapa
> hari
> keluar dari sebuah showroom.  Bagaimana dia akan menjelaskan kepada
> suaminya
> tentang kerusakan itu? Pengemudi mobil lain tadi adalah seorang yang
> simpatik,
> tetapi mengatakan bahwa mereka harus saling mencatat nomor SIM dan nomor
> registrasi mereka. Ketika wanita muda tadi memasukkan tangannya ke dalam
> sebuah
> amplop besar berwarna coklat untuk mengambil dokumen-dokumen mobilnya,
> secarik
> kertas terjatuh.  Di atas kertas tersebut terdapat kata-kata yang ditulis
> dengan tulisan tangan tebal, jelek, maskulin (tulisan tangan suaminya):
> "Kalau
> terjadi kecelakaan ... ingatlah, sayang, kaulah yang kucintai, bukan
> mobilnya!"
> 
> *********************************************
> 
> Marilah selalu kita ingat bahwa semangat anak-anak kita jauh lebih
> penting dibandingkan dengan benda-benda apa pun juga.  kalau kita selalu
> ingat akan hal itu, harga diri dan cinta akan berkembang dan tumbuh jauh
> lebih
> indah daripada setiap taman bunga.
> 
> Jack Canfield
> 
> 
> Kunjungi:
> http://www.balita-anda.indoglobal.com
> 
> --------------------------------------------------------------------------
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
> 
> 
> 
> 

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet




Kirim email ke