Teknik Mengatur Jenis Kelamin
                                 Anak

                                 Jenis kelamin apa yang Anda inginkan untuk anak
                                 Anda saat ini? Gampang saja. Kini, para ahli
telah
                                 menawarkan beberapa metode yang dapat digunakan
                                 untuk menyeleksi jenis kelamin anak. Antara lain
                                 melalui pengaturan diet (konsumsi makanan) dan
                                 pengaturan waktu hubungan seksual (sanggama).

                                 Pada pengaturan diet, seperti ditegaskan oleh
para
                                 ahli bahwa bila ibu mengkonsumsi makanan yang
                                 banyak mengandung mineral kalium dan natrium,
                                 maka kemungkinan untuk melahirkan bayi laki-laki
                                 lebih besar. Jenis makanan yang mengandung kedua
                                 mineral tersebut bisa didapatkan dari garam,
                                 buah-buhan, teh, kopi, dan ikan.

                                 Sedangkan bila ibu yang bersangkutan menginginkan

                                 anak perempuan maka dianjurkan untuk
                                 mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
                                 mineral kalsium dan magnesium. Mineral-mineral
                                 tersebut bisa diserap dari kacang-kacangan, susu,

                                 serta coklat yang bebas garam.

                                 Untuk keberhasilan program tersebut, dianjurkan
agar
                                 pengaturan diet dilakukan 1,5 bulan sebelum saat
                                 pembuahan dan dilaporkan angka keberhasilan
                                 program tersebut mencapai 84 persen

                                 Selain program pengaturan diet, upaya mengatur
                                 jenis kelamin janin ini juga dapat dilakukan
dengan
                                 mengatur waktu yang tepat saat hubungan seksual.
                                 Pengaturan ini didasari teori yang menjelaskan
bahwa
                                 bila pada proses pembuahan, sel telur (ovum)
dibuahi
                                 oleh spermatozoa X, maka akan menghasilkan anak
                                 perempuan. Sedangkan bila sel telur tersebut
dibuahi
                                 oleh spermatozoa Y akan menghasilkan anak
                                 laki-laki.

                                 Selain itu, pengaturan hubungan seksual juga
                                 didasari oleh karakteristik spermatozoa Y dan X
yang
                                 berbeda. Spermatozoa Y berenang lebih gesit dan
                                 lebih cepat dibandingkan dengan spermatozoa X.
                                 Namun, spermatozoa Y mempunyai umur yang lebih
                                 singkat, yaitu hanya dapat bertahan selama satu
hari
                                 atau paling lama hanya sampai dua hari. Sedangkan

                                 spermatozoa X dapat bertahan sampai tiga hari.
Oleh
                                 karena itu, hubungan seksual yang dilakukan tepat

                                 saat ovulasi (lepasnya sel telur dari indung
telur),
                                 kemungkinan besar akan menghasilkan anak
                                 laki-laki.

                                 Sedangkan hubungan seksual yang dilakukan 2-3
                                 hari sebelum ovulasi, kemungkinan besar akan
                                 menghasilkan anak perempuan. Keberhasilan dengan
                                 pengaturan hubungan seksual ini, dilaporkan
                                 mencapai 80 persen.

                                 Namun yang menjadi pertanyaan dengan pengaturan
                                 ini, adalah bagaimana mengetahui saat ovulasi
                                 tersebut ? Dijelaskan bahwa untuk menentukan masa

                                 ovulasi, salah satu caranya adalah dengan
mengukur
                                 suhu basal tubuh (suhu badan saat baru bangun
pagi
                                 dan sebelum melakukan aktivitas) secara rutin.
Saat
                                 ovulasi ditandai dengan penurunan suhu secara
                                 mendadak, dan setelah 1-2 hari biasa mengalami
                                 kenaikan kembali sekitar 0,5 derajat celcius.
Saat
                                 ovulasi ini biasanya terjadi sekitar 14 hari
sebelum
                                 masa menstruasi berikutnya.

                                 Semua upaya tersebut, tentunya memerlukan
                                 ketekunan dari diri Anda dan pasangan Anda.
Karena
                                 itu, kalau Anda memang berniat melakukannya maka
                                 persiapkanlah secara matang.



Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet




Kirim email ke