No problem.

>>> "Zulia Saida" <[EMAIL PROTECTED]> 06/28 9:11 AM >>>

Thank you akan informasinya. Berguna untuk referensi.


Zullia Saida
United States Agency for International Development (USAID)
American Embassy
Jl. Merdeka Selatan 3-5
Jakarta 10110
Phone : (62-21) 344 2211 ext. 2356
Fax   : (62-21) 3483 0916
e-mail: [EMAIL PROTECTED] 


-------------
Original Text
From: "Teguh Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>, on 6/25/99 7:02 PM:
Begini, beberapa nutrisi tidak dapat disintesa di dalam tubuh, jadi harus 
dimasukkan ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman. Contoh mudahnya adalah 
vitamin C.  Tubuh sama sekali tidak dapat membuat vitamin C, jadi harus 
dimasukkan lewat makanan.

Di lain pihak, asi ibu itu selain berisi nutrisi juga berisi antibodi, yang 
tidak ada dalam susu kaleng, dan hanya bisa dibuat oleh tubuh ibu. antibodi 
ini pada gilirannya akan dibuat oleh tubuh bayi sendiri seiring dengan 
tumbuh dewasanya dia. Nah sebelum dia dapat membuat ini, dia dapat suplai 
lewat asi ibunya. Jadi, bukanlah hal yang mustahil kalo ibu mensuplai 
kebutuhan nutrisi dan gizi bayinya lewat asi maupun plasenta kandungannya.

Nah, sekarang, DHA yang disintesa dari asam lemak Omega 3 dan Omega 6 ini 
tidak dapat dibuat tubuh manusia. Memang terdapat dalam tubuh manusia, tapi 
datangnya dari luar. Ini merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam 
pertumbuhan bayi, terutama otaknya. Nah, kalo bayi dalam kandungan tidak 
mendapatkan DHA dari ibunya, lalu dari mana lagi? Nah sekarang, kalo 
makanan ibunya kurang DHA atau Omega 3 dan 6, padahal itu harus diberikan 
kepada janinnya, lalu diambil dari mana lagi? bukankah dari bagian tubuhnya 
yang merupakan pusat konsentrasi DHA ini (yaitu otak)? Atau mestikah 
bayinya tidak mendapatkan DHA sama sekali? Dan memang bila makanan ibunya 
benar-benar kurang DHA, dan ibunya sendiri tidak punya banyak DHA, bayinya 
akan mendapatkan sedikit DHA, dan akibatnya? tahu sendiri.

Nah, logika yang sederhana khan? Atau kalau mau tahu persisnya, tanya 
sendiri sama dokter yang tahu, atau orang lain yang tahu. Siapa yang dokter 
di sini? Atau kalau mau baca artikel tentang DHA baca intisari edisi 
beberapa bulan yang lalu, saya lupa, tapi ada tentang asam lemak omega 3 
dan dha.

>>> "Zulia Saida" <[EMAIL PROTECTED]> 06/25 9:11 AM >>>

Saya rasa kurang logis kalau DHA otak Ibu bisa diserap oleh bayinya. Saya 
sendiri kurang jelas mengenai DHA (hanya tahu bahwa ikan dan makanan laut 
lainnya mengandung senyawa protein yg. tinggi DHA). Mungkin ada yang bisa 
menjelaskan, atau bisa memberikan referensi (baik website maupun messages 
sebelumnya di mailing list ini) tengtang DHA dan Omega-3. Terima kasih,


Zullia Saida
United States Agency for International Development (USAID)
American Embassy
Jl. Merdeka Selatan 3-5
Jakarta 10110
Phone : (62-21) 344 2211 ext. 2356
Fax   : (62-21) 3483 0916
e-mail: [EMAIL PROTECTED] 


-------------
Original Text
From: "Teguh Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>, on 6/25/99 1:55 AM:
Salam,

Maaf, tapi untuk point dua (2) saya kurang setuju karena berdasarkan 
pengalaman istri saya, dan dokter dia, (kebetulan istri saya juga orang 
farmasi, jadi sedikit tahu), ibu hamil tidak semestinya makan dengan asumsi 
untuk dua orang. Memang kuantitas perlu ditingkatkan tapi jangan terlalu 
banyak. Secukupnya saja dan selaparnya saja. Sebab, resiko bayi terlalu 
besar juga bukan sesuatu yang bisa dianggap ringan-ringan saja. Dan memang, 
saya pikir, yang penting gizi dan nutrisi untuk janin dan ibu tercukupi, 
dan terutama DHA, yang didapat dari ikan atau susu seperti PRENAGEN, karena 
kalo makanan ibu kurang DHA, DHA dari otak ibu akan diambil untuk diberikan 
kepada janinnya, apalagi setelah ibu nanti menyusui. ASI adalah makanan 
yang kaya DHA. Jadi, jika ibu kurang makan DHA, DHA dari otaknya akan 
diambil untuk asi-nya. Akibatnya, kecerdasannya sedikit berkurang dan untuk 
mengembalikannya perlu waktu sekitar dua tahun. Toh, kalau orang tua bilang,
 lebih baik membesarkan anak di luar kandungan daripada di dalam rahim. 
Belum tentu bayi yang lahir dengan bobot 2,8 nantinya lebih kecil daripada 
bayi yang lahir dengan bobot 3,5 kg. Buktinya saya dan kakak ipar saya. 
Saya lahir dengan bobot 3,4 kg, tinggi badan saya cuma 170 cm. Kakak ipar 
saya lahir dengan bobot 2,7 kg, tinggi badannya 188 cm. Jadi, sama sekali 
bukan alasan khan? Bobot bayi sehat minimum adalah 2,5 kg. Tapi sekarang 
rata-rata di atas 3 kg. Dan bila sudah mencapai 3 kg itu berarti memang 
sudah baik sekali. OK. begitu saja. 

Salam.


Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com 

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED] 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet







Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com 

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED] 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com 

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED] 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet







Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com 

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] 
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED] 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet




Kirim email ke