Saya mau ikut bagi pengalaman, anak saya pertama dulu pada umur 1 tahun
sempat ngga 'kenal' mamanya, dia panggil babby sitter dengan mama. Lalu
upaya kami seperti ibu Fenny, mengambil alih semua hal berhubungan dgn si
kecil mulai dari cerita sampai ke toilet sampai tidur, bahkan sampai mandi
pagi kami yg kerjakan, tentunya juga 'memberi tahu' bahwa kamilah orang
tuanya. Akhirnya tidak sampai 1 bulan dia tahu bahwa kami orang tuanya.
selamat mencoba.
 
At 16:05 2000/02/03 +0700, you wrote:
> Mama Michelle,
> 
> saya ikut prihatin kalau hal itu benar-benar terjadi,
> saya sendiri, punya anak yang sejak kecil, karena suatu hal, saya beri susu
> formula (bukan ASI). Dan saya juga bekerja seharian, kadang-kadang jam 7
> malam baru sampai rumah.Tapi itu tidak menjadikan kendala bagi kami sebagai
> orang tua untuk tetap dekat dengan si kecil. 
> Saya sepakat dengan mbak Feny, bahwa sedikit waktu yang kita miliki harus
> kita gunakan semaksimal mungkin untuk menunjukkan kasih sayang yang tulus
> dan memberi pengertian padanya bahwa dia sangat berarti bagi kita. 
> Dan sampai sekarang (2 tahun), dia masih tidur bersama kami. Selain
> keterbatasan jumlah kamar, saya juga menganggap, secara psikologis sangatlah
> penting bagi si kecil, jika kami lah orang terakhir yang dia lihat ketika
> dia menjelang tidur, sekaligus orang pertama yang dia lihat ketika dia
> bangun pagi. 
> 
> Kalau sekarang Michelle menunjukkan gejala "cuek", mungkin karena memang
> usianya baru 6 bulan. Mbak masih punya banyak kesempatan untuk "lebih dekat"
> dengan si kecil.
> Mungkin mbak bisa menunjukkan dengan bahasa fisik, melalui raut muka,
> ataupun kata-kata.
> Misalnya dengan menunjukkan sama dia kalau dialah orang pertama yang kita
> cari ketika pulang kerja, dsb.
> Justru kalau pikiran mbak diliputi perasaan "khawatir dicuekin", nanti malah
> dirasakan sama si kecil sebagai suatu "penolakan".
> Ingat lho mbak, hubungan bathin antara ibu dan anak itu cukup kuat, sehingga
> kadang anak akan merasakan apa yang kita rasakan.
> 
> Semoga bermanfaat,
> 
> regards,
> Wied
> 
> > -----Original Message-----
> > From:       Fenny Halim [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent:       Thursday, February 03, 2000 3:49 PM
> > To: '[EMAIL PROTECTED]'
> > Subject:    [balita-anda] RE: Pendekatan...
> > 
> > Mbak Michelle
> > 
> > Dari anak saya 2 bulan saya sudah tidak dapat lagi memberikan ASI karena
> > tidak ada (maybe waktu itu saya kurang yakin). Jadi anak saya minum susu
> > formula terus sampe sekarang umur 14 bulan.
> > 
> > Saya tidak merasa karena ASI maka kedekatan ibu dan anak menjadi jauh.
> > Buktinya saya kerja seharian, tetapi begitu pulang kerja anak saya pasti
> > nempel terus kayak perangko. Dan waktu pagi berangkat kerja dia pasti
> > nggak
> > rela. Menurut saya sih hal ini terjadi karena setiap pulang dari kerja
> > saya
> > langsung mengambil alih mengasuh anak saya dari pembantu dan mertua. Dan
> > anak saya juga tidur dengan saya. Jadinya mungkin anak saya merasa rindu
> > dan
> > begitu saya pulang kerja, dia langsung nempel (sampai-sampai kadang mau ke
> > toilet aja susah ....hehehehe). 
> > 
> > Begitu aja mbak sharing dari saya, semoga membantu.
> > 
> > Rgd
> > Fenny
> > 
> > > ----------
> > > From:     Mama Michelle[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > > Sent:     Thursday, February 03, 2000 2:39 PM
> > > To:       [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject:  Pendekatan...
> > > 
> > > Met ciang penghuni balita-anda 
> > > 
> > > Saya mau konsultasi mudah-mudahan anda semua dapat membantu dan
> > memecahkan
> > > solusi saya. 
> > >     Begini, saya punya baby perempuan berumur 6 bulan (anak pertama),
> > dari
> > > sejak lahir sampe sekarang dia tidak mendapatkan cukup ASI karena ASI
> > saya
> > > sangat kurang sekali, malah sekarang sudah tidak ada sama sekali.
> > Sehingga
> > > dari sejak lahir sampe sekarang saya berikan dia susu formula. Akibatnya
> > > hubungan antara ibu dan anak tidak dekat. 
> > >     Disamping itu saya bekerja, jadi semakin tidak deket aja, padahal
> > saya
> > > kurang gimana saya sayangnya sama dia dan sudah berusaha pendekatan
> > > sebagai layaknya ibu dan anak. 
> > > kadang saya suka sedih, setiap saya mau berangkat kerja dan setiap
> > pulang
> > > kerja dia tidak mau senyum, melirik pun tidak mau seperti orang ngambek
> > > aja. 
> > >     Apa mungkin dia begitu karena kurang mendapatkan ASI atau karena
> > > setiap hari saya tinggalkan bekerja?  lalu harus bagaimana agar saya
> > bisa
> > > dekat sama dia sebagaimana layaknya ibu dan anak padahal saya sudah
> > > berusaha dan sangat sayang sama dia. 
> > > Mudah-mudahan anda bisa membantu saya, karena jawaban anda dapat
> > menghibur
> > > hati saya yang sedang sedih. 
> > > 
> > > LOVE 
> > > Mama Michelle
> > > 
> > 
> > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> > Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com
> > 
> > -- Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
> > Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> > Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> 
> Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
> -- Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
_____________________________________
Care about children, visit my page at
http://fedus.8m.com
high thinking plain living
Ibnu Qosim


Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
-- Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke