Dulu anak saya juga memakai kipas angin sewaktu kecil karena dia selalu
kepanasan, dan keringatnya banyak  mulai di kepala sampai di pundaknya
bahkan di kaki. Tapi kemudian mengalami batuk-batuk ( mungkin krn
debu-debu ). Waktu di konsultasikan,  dokter bilang mungkin krn pemakaian
kipas angin. Akhirnya kami lepas itu kipas angin dan kami ganti dengan
Exhaust Fan (EF) yg kami pasang di ventilasi.  Dan ternyata anak kami tidak
mengalami batuk-batuk lagi, ( memang kadang pas kondisi udara panas dia
masih keringatan ) tapi tidak segelisah kalau dia kepanasan tanpa fan/
kipas.
Memang  efek EF tidak bisa dirasakan langsung kesegarannya pd si anak,
karena tujuan utama adalah untuk memaksa udara bersirkulasi dg baik, dimana
udara panas cenderung naik dibuang keluar dan tentunya debu ( yg secara
biasa sulit kita lihat) byk tidak pada beterbangan dibanding pemaian
kipas/fan. Kalau satu EF di rasa kurang bisa juga kan kita pasang dua.

Efek lain kalau pakai kipas yg kena langsung pd si anak saat berkeringat
('katanya") bisa menyebabkan asma. Kulit sianak masih basah oleh keringat
dan tertiup angin kipas menyebabkan udara lembab yg dihirup anak. Dan kami
juga menjaga, mungkin sekarang anak kita tidak mengalami apa-apa dg
pemakaian kipas yg langsung ke badan, tapi karena hal tsb di kemudian hari
dia menderita suatu hal karena terbiasa memakai kipas yg terus menerus di
waktu kecil sampai besarnya.
Pemakai EF atau kipas angin, juga  harus rajin utk membersihkan debu-debu yg
byk menempel di kipas tsb.

Demikian yg bisa saya share-kan ke rekan netter

Papanya LA. Pertiwi


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke