waduh pak saya turut prihatin, semoga lekas sehat dekh pak...

saya dalam hal ini belum punya pengalaman, tapi soal anak sakit dan masih
main serta lari-larian itu sering saya alamin...

pak memang begitu kelihatannya sifat anak-anak, waktu itupun anak saya
pernah demam tinggi karena radang tenggorokan malah muka saja sampai sembab
merah, air mata sering keluar, dan kalau saya raba lehernya panas tinggi....
tapi anak saya masih saja lari-larian mau ngajak main apakah itu main
sepeda, bola dan lain sebagainya.. dan utk penanganan ini saya selalu utk
memaksakan ibunya agar membawa anak ke dokter (kalau bisa dokter anak yang
biasa nanganin) kalau bukan dokter yang biasa dan ternyata dalam dua hari
masih putuskan untuk bawa lagi kedokter yang biasa nanganin anak kita dan
bawa seluruh obat-obatan yang dikasih terdahulu....

yang perlu saya sarankan adalah kita jangan tertipu dengan keceriaan dan
permainan anak kita, kita yang harus lebih waspada dalam memonitor sakitnya
.... memang susah-susah gampang masalah anak itu...

mudah-mudahan dapat membantu meringankan beban pikiran bapak...


-----Original Message-----
From: agus pitoyo <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, June 26, 2000 11:17 AM
Subject: [balita-anda] Panas naik turun & napas sesak


>Selamat siang
>Mungkin rekan netters bisa berbagi pengalamannya,
>
>Anak saya berumur 1 th 10 bulan,
>Hari kamis yang lalu, sepulang dari sekolah kondisinya biasa-2 saja seperti
biasa sehari hari. Sore harinya badan masih segar hanya sesekali disertai
batuk kecil yang sebatas pengalaman selama ini sepertinya batuk biasa saja.
Karena cuaca saat itu panas sekali, anaka saya dimandiin dan dikramasin
dengan air hangat pakai shower. Selesai mandi juga biasa saja bermain, makan
dll. yang kemudia sekitar jam 21.30 dia tidur.
>
>Tengah malam sekitar jam 01.00 badannya panas tinggi sekali hampir 40'C,
dan langsung kami beri kompress dan diminumin obat penurun panas. 2-3 jam
berikutnya panas turun dan tidur lagi sampai pagi, Pada pagi harinya pun
sehat seperti biasa, bahkan masih sempat mau di sekolahin saja hari itu,
hanya karena kuatir mamanya saja yang libur dirumah. Pagi dan siang makan
seperti biasa, hanya menjelang siang batuknya sedidik lebih sering dari pada
kemarin dan sedikit berdahak. Jam 4 sore hari, panas badannya  mulai naik
lagi dan saat itu saya bawa ke DSA, sesampai di DSA panasnya sekitar 38,5`C.
Yang kemudian diberi obat antibiotik, penurun panas dan obat batuk, untuk
tiga hari, yang langsung minum disitu. Pulang dari DSA, dalam perjalanan
pulang panas sudah normal kembali, bahkan sempat kami berhenti di taman
karena dia minta makan untuk makan.
>
>Sesampai dirumah juga masih biasa-2 saja, hanya tengah malam batuknya makin
sering dan kelihatan sekali sepertinya berlendir di tenggorokan ( suaranya),
dan selalu kesakitan setiap habis batuk. Nggak lama setelah itu anak saya
menggigil seperti kedinginan, setelah diukur suhu tubuhnya 40,1`C, tapi
anehnya yang panas sebatas dada ke atas sampai kepala, sedang kaki dan
tangan juga dingin.Kami jadi panik lantas saya beri kompress, dan penurun
panas melalui anus, karena disamping panas napasnya sesak. Nggak lama
setelah itu panas badan bisa turun kembali, dan dia bisa tertidur lagi,
hanya saja napasnya terasa sekali sesak dan bersuara grok-grok( bukan ngik-2
seperti asma ), sepertinya berat sekali untuk bernapas.
>
>Keesokan paginya (sabtu) saya bawa lagi ke DSA. Kondisi anak sich seperti
sehat masih bisa lari-2an kesana kemari( paginya), cuman napasnya terasa
berat sekali.
>Tapi sekitar jam 11 siang panasnya naik lagi, dan napasnya makin sesak
sehingga kalau disertai nangis dia bisa glagepan seperti orang yang kecebur
di air.
>Karena kondisi seperti itu, langsung di bawa ke emergency, dan sampai
sekarang masih dirawat di RS. Suhu tubuh saat itu berkisar anatara 39- 40`C,
tensi darahnya sangat tinggi sekali sampai 190, sedangkan kadar oksigen di
tubuhnya 80-90%, Sehari pertama sampai hari minggu kemarin selain di infus,
pernapasannya di bantu dengan oksigen tambahan. Tapi alhamdulillah, kemarin
sore sudah mulai membaik, dan bantuan oksigen juga sudah dilepas, hanya
infusnya belum karena nggak ada napsu makan, di samping tenggorokannya masih
merah sekali. Menurut dokternya dan dari hasil rontgen katanya terjadi
penyempitan saluran pernapasan. Bukan  Bronkhitis.
>
>Mungkin rekan-2 netters pernah ada yang punya pengalaman seperti ini ??
>Kenapa ya...? Kemungkinan kejadian lagi..?
>
>Dan yang belum semoga jangan dech, bisa panik sendiri karena kejadiannya
sangat mendadak dan bisa fatal bila penganannya nggak buru-2. Selain itu
juga kasihan anak kecil di infus, pakai masker, badannya ditempel kabel-2
yang nggak karuan, makanya kemarin sehari-semalem nangis terus, baru
berhenti kalau kecapekkan dan tertidur sendiri. Selain itu kita ortunya juga
capek banget, sudah dua hari saya nggak tidur, gantian sama istri berdua
nungguin di RS. Tapi masih sempet nulis e-mail juga sich....
>Tapi alhamdulillah, sekarang sudah bisa lari-2 lagi miskipun masih sambil
nenteng-2 infus. Habis anaknya nggak betahan kalau suruh tiduran terus di
bed, maunya main bola segala. Insya Alloh hari rabu nanti sudah bisa keluar
dari RS.
>
>Salam,
>Papanya Arsy
>=========================================
>Agus Pitoyo
>[EMAIL PROTECTED]
>=========================================
>
>>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke