Memang, mulai usia segitu anak akan mulai exploring kemana2 yg dia pingin tahu. Untuk sharing saja, saya ada beberapa prinsip utama dalam mengasuh anak saya, yaitu : Selama tidak melanggar 2 prinsip dibawah ini, saya akan biarkan anak saya melakukan apa saja yg dia mau. 1. Tidak membahayakan dia sendiri maupun anak/orang lain. 2. Tidak melanggar sopan santun yg sudah kita gariskan. Memang, kita masih belum bisa/boleh terlalu keras dalam memberi peringatan utk anak umur 18 bulan, tapi kita sudah harus mulai melatih hal tsb. Yg penting kita tetap konsisten ttg hal2 yg memang harus dilarang. Si kecil sudah pasti akan nangis kalau dilarang, tapi justru dari situlah dia belajar, dan akan tahu mana yg boleh dan mana yg tidak boleh. Pengalaman saya dulu dg anak saya (Rihan) waktu umur 18 bulan (sekarang sudah 2,5 thn), waktu dia mau mainan/megang hiasan kristal di rumah, langsung dia saya dudukkan di depan muka saya, terus saya bilang dg serius kepada dia "RIHAN TIDAK BOLEH PEGANG ITU !", sambil nunjuk barangnya. Habis itu dia tidak pernah sama sekali megang barang itu. Paling dari jauh dia cuma nunjuk2 sambil ngomong "Tu...tu..tu....". Point-nya adalah memberi tahu dg sungguh2, dan si anak tidak dalam keadaan menangis, jadi secara psikologis dia siap menerima. Kemudian, jika si kecil mainan sesuatu dan nangis kalau diberhentikan, saya punya pengalaman dg anak saya seperti ini. Anak saya dulunya selalu nangis kalau di-stop kegiatannya yg lagi asyik, misalnya lempar bola. Tapi kita 'kan perlu mendidik bahwa sesuatu itu ada mulai dan selesainya. Nah..., kalau kita bilang 'Sudah ya....' pasti anak saya nangis. Tapi kemudian kita bilang 'Yg ini terakhir ya....', terus kita kasih kesempatan melempar satu kali lagi, baru dia mau berhenti tanpa menangis. Kemudian, utk menyetop apapun, kita selalu bilang 'Ini terakhir ya....'. Artinya, anak perlu diberi 'signal' bahwa dia sebentar lagi selesai. Kalau tiba2 kita bilang 'sudah selesai', 'pikiran'-nya belum siap utk menerimanya. Yang penting lagi, jangan terlalu banyak bilang "JANGAN". Semakin banyak kita bilang begitu, semakin sulit si anak dikasih tahu. Tetapkan dulu mana yg memang benar2 tidak boleh, dan mana yg masih bisa kita kasih toleransi. Dan.... SABAAARRRR..... Itu saja sharing saya, semoga bermanfaat. Sorry ya kepanjangan.... :-) Taufan http://members.tripod.com/infoanakindonesia/ ----- Original Message ----- From: Nurhasanah A <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, October 20, 2000 9:08 AM Subject: RE: [balita-anda] BUANDEL... > Pak Basuki, kaya'nya masalah kita sama. Anak saya Ibnu (18 bulan) juga > seperti itu (mungkin lebih kali ya). Susah dech nyeritainnya. Buat saya, > pokoknya selagi itu masih dalam keadaan tidak membahayakan, kita cukup > mengawasi dan mengarahkan aja. Tapi kalau udach yang aneh-aneh, mending > dibiarin aja nangis sambil dijelasin kenapa ngga' boleh? (tentunya dengan > bahasa yang bisa dimengerti juga oleh anak) Tapi kadang-kadang memang tidak > berjalan dengan mulus, gampang-gampang susah kali ya ngurus anak itu. Semoga > selalu sabar. > > > -----Original Message----- > > From: Basuki Rahmat [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Kamis, Oktober 19, 2000 4:08 > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: [balita-anda] BUANDEL... > > > > Saya sekarang mau minta tanggapan rekan-rekan , bagaimana mengatasi anak > > Bandel. Anakku sekarang 18 bulan.Kata orang memang umur segini ini bisa > > bikin orang tuanya kewalahan. Dulu ... saat masih belum bisa jalan, saya > > sangat berharap agar cepet-cepet bisa jalan. Tapi sekarang setelah bisa > > lari, ndak bisa kontrol. Ndak lihat itu lobang, selokan atau batu. Baru > > kalau jatuh, nangis. INi sih biasa..Yang bikin saya jengkel itu kalau > > sudah minta sesuatu atau ngajak pergi ndak bisa di rem, harus > > boleh/mau.Demikian juga kalau sudah bilang tidak mau, sudah deh.No > > way. Pernah saya coba untuk mengalihkan perhatian/membohongi,tapi lupa > > sebentar, pasti inget lagi.Kalau udah ngambeg biasanya diem aja, atau > > ngebantingin sesuatu. Ya kalau mainnya bukan sesuatu yang membahayakan sih > > oke-oke saja, tetapi kalau ngambeg trus mbanting botol, trus mainan > > belingnya kan berbahaya, kalau dimarah senjatanya memang ampuh.Nangis. Ini > > hanya salah satu saja, senengannya emang mainan mobil-mobilan di Kursi, > > dan sudah sering kali jatuh, tapi ya ndak kapok. Lebih bikin kami senyum > > getir adalah ,itu kursi sudah bau pesing karna seringnya diompolin. Kalau > > di kasur malah ndak mau. He..he.. memang namanya anak, mau diapain. > > Yang mau saya tanyain adalah untuk anak seumur dia, kalau di biarin apa > > bisa membuat karakter yang jelek nantinya. Kalau di kerasin apa juga > > pengaruhnya terhadap phsikologis si anak. Saya mohon rekan-rekan yang > > punya pengalaman ini,untuk di bagi ke kita kita.(kue kali').Terima kasih. > > > > >>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<< >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke