Pak Basuki,
Kalau bapak baru mulai saya masih nih dalam masa ujian
kesabaran, kadang gagal, kadang berhasil. Dafi (28
bulan) sudah memulainya sejak lama dan belum kelihatan
kapan berakhirnya. Kalau dari artikel katanya masa
yang terberat antara 20-30 bulan, semoga saja benar
(The terriible Two's).Dalam mengatasi tingkah laku
yang demikian tidak ada 1 cara ampuh, tetap harus
dicoba bermacam-macam dan kalau perlu pengulangan
action. Tapi ada beberapa garis besar yang saya
rasakan bisa berhasil :
1. Beritahukan apa yang tidak boleh. Jangan
banyak-banyak karena anak tidak bisa menampung
informasi banyak dalam sekejap, jadi perlu prioritas.
Kalau saya paling cuma "Dilarang main di dapur, di
tangga, kamar mandi dan main colokan listrik".
2. Ulangi lagi saat dia melanggar. Pengulangan ini
bisa 10-50 kali sebelum akhirnya dia tahu bahwa itu
memang dilarang, jadi jangan pernah bosan.
3. Singkirkan semua benda yang kita tidak ingin dia
mainkan, jadi sebangsa, gunting, jarum, botol kaca,
hiasan meja dll, jangan sampai terlihat. Ini
mengurangi energi kita untuk selalu berkata 'nggak
boleh atau 'jangan' juga menghindari si anak
menganggap remeh larangan kita karena terlalu sering
didengar. Jangan malu kalau rumah kita dibilang 'nggak
ada isinya/barangnya' ini demi kebaikan si anak, masih
ada waktu buat menghias rumah saat mereka besar nanti.
4. Kalau sudah begitu yang terakhir dan yang terberat
adalah Konsisten dengan larangan tersebut. Siapa saja,
kapan saja dan dimana saja, sesuatu yang dilarang
harus tetap dilarang, jangan sampai pas ortu nggak
ada, neneknya ngasi, atau pas ayah nggak lihat, ibunya
ngasi kalau sudah begitu akan sulit mengembalikan anak
ke track yang benar. Perlu perjanjian antara
ibu-ayah-pengasuh hal-hal apa yang akan dilarang dan
bagaimana penangannya jika terjadi pelanggaran.
Kalau saya, misalnya papa Dafi yang melarang dan
menasehati, saya diam atau mendukung, meskipun kadang
di balik layarnya kita debat juga, begitu juga kalau
saya yang sedang 'bernyanyi' papanya Dafi harus
menunggu sampai Dafi nggak lihat sebelum kita diskusi
lagi.
Untuk menghentikan perbuatan yang tidak sesuai
biasanya saya :
1. Mengalihkan dengan barang atau kegiatan lain yang
biasanya Dafi sukai.
2. Mengambil/menghilangkan sumbernya, kalau sudah
begini pasti deh dia ngamuk atau nangis, tapi saya
bilang "Biarpun Dafi nangis mama nggak akan kasih,
karena mama sayang sama Dafi dan nggak mau Dafi luka"
Tapi ya kuping harus tahan dengan tangisan yang
mengiba. Saya beri waktu 2 menit untuk Dafi nangis
sepuas hati, biasanya setelah itu dia sudah menerima
kenyataan bahwa keinginannya tidak akan terpenuhi, dan
bisa main lagi seperti biasa.
3. Kalau dia sudah normal lagi, jangan lupa memuji
keberhasilannya.
4. Lihat kondisi anak saat itu, apakah dia sedang
lapar/haus, capek, ngantuk, karena tingkah laku yang
tidak terkontrol bisa disebabkan keadaan ini, jadi
berikan apa yang dia butuhkan. Kalau Dafi marah-marah
atau heboh sekitar jam 1 siang maka saya tahu sudah
waktunya dia tidur, jadi langsung ritual menjelang
tidur dilakukan.
5. Kalau rasanya kita akan marah atau mau melakukan
sesuatu terhadap anak (memukul, mencubit, dll) maka
kita harus ambil 'time out' untuk mengembalikan emosi
yang sudah tinggi (kadang orang tua terlambat
mengambil langkah ini jadi anaknya sudah keburu
dibentak/dicubit), padahal kekerasan terhadap anak
tidak pernah akan membuahkan hasil yang baik. Kalau
saya merasa sudah akan marah sama Dafi saya pergi dulu
ke kamar mandi atau ke tempat lain sementara yang lain
menggantikan sampai saya merasa siap lagi untuk
menghadapi tingkahnya.
Memang berat ya jadi orang tua.......

Mamanya Dafi

--- Basuki Rahmat <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Saya sekarang mau minta tanggapan rekan-rekan ,
> bagaimana mengatasi anak
> Bandel............

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Messenger - Talk while you surf!  It's FREE.
http://im.yahoo.com/


>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke