basuki rahmat wrote:
> 
> Ini saya share sedikit ya
> Soal sterilnya peralatan makan/minum itu ya kalau bisa seumur hidup bu,
> jadi tidak
> hanya berlaku untuk balita saja. Sedangkan masalah pembentukan kekebalan
> itu kan
> rasanya aneh apabila itu terjadi akibat dari ketidak sterilan. Kekebalan
> tubuh atau
> anti body itu kan terbentuk dari dalam tubuh dan itu kan tergantung dari
> makanan
> yang di konsumsi oleh anak/orang. Lha gimana dia bisa bikin antibody
> yang baik kalo
> tidak ditunjang oleh lingkungan yang bersih.
> 
> Nah sekarang apabila anak kitapun memakan makanan bergizi dan steril,
> olahraga yang
> cukup saya pikir dengan otomatispun tubuhnya akan sehat kok. Dan
> tentunya antibody
> akan terbuat dengan sendirinya dari dalam tubuh yang sehat
> Jadi steril itu ya wajib hukumnya he...he...he. Itu menurut pikiran saya
> aja lho
> kurang lebihnya mohon maaf. Bukankah kebersihan itu sebagian daripada
> iman.


Pak Basuki,
mungkin ada kerancuan mengenai antibody dan daya tahan, yaa. Daya tahan
sudah ada pada tubuh dari 'sononya'. Cuma, ada orang yg. daya tahannya
baik (kuat ), ada yang tidak. Misalnya, ada yg. baru kena hujan sedikit
saja langsung pusing besoknya flu, ada yg. tidak kenapa-kenapa. Daya
tahan bisa dibangun dengan makan yg. bergizi, cukup istirahat, olahraga
teratur, spt. yg. bapak katakan itu. 

Tapi menurut saya, antibody hanya bisa terbentuk, kalau tubuh dirangsang
utk. mengeluarkannya. Jika tidak pernah ada 'peperangan' melawan kuman,
tubuh tidak akan mempunyai 'serdadu2' yg. disiapkan utk siaga lain kali.
Karena antibody harus dirangsang dulu baru diproduksi oleh tubuh.
Perangsangan mis. dengan imunisasi, yang memasukkan kuman (virus) yg.
kekuatannya sudah dilemahkan, shg tubuh akan bereaksi spt. jika kita
terserang penyakit tsb.; barulah antibody terbentuk. Lain kali, jika ada
serangan virus tsb., tubuh sudah kebal. Jadi vaksinasi sendiri merupakan
'pemasukan sesuatu yg. tidak steril' - dlm. hal ini berupa kuman - ke
dalam tubuh, supaya kekebalannya terbentuk. 

Tolong dikoreksi jika keliru.

Tentu saja maksud saya bukan membiasakan anak jorok-jorokan, supaya
kebal penyakit. Tapi idenya adalah membuat anak punya adaptasi tinggi
thp. lingkungan yg. berubah. Mis. makan di Mbok Berek, bukan di rumah.
Kan tidak mungkin kita menuntut peralatan makan di Mbok Berek itu
perlakuannya sama spt. kita di rumah. He-he... apalagi kalo makan di
fastfood yg. di saji di atas styrofoam, atau malah kotak kertas. Kita
yg. dewasa sih sudah lebih biasa dgn. bermacam2 'perubahan lingkungan'
tadi, tapi anak balita mungkin belum. Dan itu saya rasa, hanya bisa bila
tubuh 'diajar' utk. beradaptasi. 

Sebab itu saya berpikir, mungkin ada batas umur tertentu, dimana daya
tahan anak sudah cukup tinggi, sehingga peralatan makannya tidak usah
disteril (direbus mendidih sampai 3 menit) lagi. 
-- 
   O 
_/)(\_     |~          Salam,
 /~~\    o'  |~        Rien.
/_  _\      o'  
  ^ ^


>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke