Dear netters,  saya mau tanya imunisasi Tifa itu untuk apa karena selama ini
saya belum pernah dengar tentang imunisasi tersebut.
Ari Agustini M
PT. Kaltim Prima Coal
Phn/Fax : 0549 521501


> ----------
> From:         Imelda, Pasni[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Tuesday, January 23, 2001 8:13 AM
> To:   balita anda (E-mail); Festarina; Anik, Artha; Devialina, P Dewi;
> Auguar Auguar (E-mail); Reno Pratiwi (E-mail); Wiratni (E-mail 2)
> Subject:      [balita-anda] Kontroversi Vaksin MMR dan Autisme
> 
> 
> FYI
> 
> 
> >  -----Original Message-----
> > 
> > Selasa, 23 Januari 2001
> > Kontroversi Vaksin MMR dan Autisme
> > 
> > Mencegah lebih baik daripada mengobati. Agaknya ini pula yang mendasari
> > para ahli kesehatan untuk melakukan vaksinasi ketika manusia -- sebagai
> > bayi yang mungil -- baru saja lahir ke dunia.
> > 
> > Tak heran bila beberapa hari setelah persalinan, ibu sang bayi --bila
> > melahirkan di rumah sakit, atau rumah bersalin -- langsung disodori
> kartu
> > menuju sehat. Di dalamnya tertera sederet vaksin yang harus diberikan
> > kepada sang bayi, lengkap dengan jadwal pemberiannya, seperti vaksin
> BCG,
> > Hepatitis B, DPT, MMR, HIB, Tifa, dan Polio.
> > Sejauh ini memang tidak pernah terdengar ada keluhan terhadap
> > vaksin-vaksin tersebut. Para orang tua rata-rata cuek. Para ahli
> kesehatan
> > pun --khususnya di Indonesia-- tak pernah mempermasahkan keamanan
> > vaksin-vaksin itu.
> > 
> > Salah satu prinsip vaksinasi adalah memasukkan mikroorganisme yang sudah
> > dilemahkan ke dalam tubuh, agar tubuh membentuk kekebalan terhadap
> > mikroorganisme tersebut yang masih ganas. Suatu hal yang bukan tidak
> > mungkin terjadi jika mikroorganisme itu malah mengganggu proses
> > metabolisme tubuh.
> > 
> > Dan, inilah yang dicurigai terjadi pada vaksin MMR (measles, mumps, and
> > rubella). Vaksin ini spesifik untuk penyakit cacar air, gondongan, dan
> > cacar jerman. Profesor Dr Andrew Wakefield, seorang konsultan
> > gastroenterologis pada Rumah Sakit Free Royal di London, menyatakan
> vaksin
> > MMR dapat menyebabkan autisme pada anak.
> > 
> > Autisme adalah penyakit gangguan sosial. Anak tidak responsif terhadap
> > lingkungan sekitarnya, bahkan terhadap ibunya sendiri. Gejalanya sudah
> > tampak sebelum anak berusia tiga tahun.
> > 
> > Klaim Profesor Wakefield itu didasarkan atas kasus 170 anak yang datang
> ke
> > kliniknya. Anak-anak tersebut mengalami sindrom autisme dan penyakit
> usus,
> > setelah mereka diinjeksi dengan vaksin 'three in one' MMR.
> > Prof Wakefield dalam wawancara eksklusif dengan The Telegraph akhir
> pekan
> > lalu mengatakan, "Pekan lalu di klinik kami melihat sembilan atau 10
> anak
> > baru, dengan cerita yang sama. Mereka dikirimkan oleh ahli anak dari
> > seluruh negeri dengan mengatakan anak ini awalnya berkembang secara
> > normal. Tapi setelah divaksinasi MMR, sekarang autis."
> > 
> > Kesimpulan Wakefield itu diperkuat dengan data yang ada pada kebanyakan
> > orang tua mereka. Menurutnya, para orang tua yang anaknya mengalami
> > autisme memiliki dokumen perkembangan fisik dan mentalnya, yang
> > menunjukkan penurunan setelah vaksinasi MMR berlangsung.
> > 
> > Atas dasar itulah ia sempat mengatakan bahwa pejabat yang menyatakan MMR
> > aman sebagai hal yang memalukan. "Ketika teman menganjurkan anak-anak
> > harus diimunisasi MMR, saya jawab tidak."
> > Perhatian profesor ini terhadap MMR telah dilakukannya sejak 1998, saat
> > kasus ini 'meledak'. Ketika itu ia menemukan 12 kasus serupa. Dan
> mulailah
> > perdebatan tentang bahaya MMR mengemuka.
> > 
> > Departemen Kesehatan Inggris termasuk yang menentang pendapat Wakefield.
> > Departemen itu menjamin bahwa MMR aman. Pernyataan itu misalnya datang
> > dari Dr David Salisbury, kepala program imunisasi pemerintah, pada bulan
> > ini.
> > 
> > "Departemen mengatakan bahwa keamanan MMR telah terbukti. Argumen itu
> tak
> > dapat dipertahankan. Itu tidak dapat dibenarkan oleh ilmu pengetahuan.
> Itu
> > tidak hanya pendapat saya tapi ditambahkan pula oleh ahli kesehatan dan
> > masyarakat," kata Wakefield.
> > 
> > Ia mengatakan, "Berbagai uji telah menunjukkan waktu dan waktu lagi
> bahwa
> > kita sedang menghadapi fenomena baru. Departemen kesehatan berpendirian
> > bahwa MMR telah terbukti aman melalui studi, setelah studi, setelah
> studi
> > yang tidak pernah berakhir. Terus terang, itu penilaian tidak jujur dan
> > menurunkan derajat ilmu pengetahuan pada level terendah."
> > 
> > Wakefield sadar tindakannya berbicara secara blak-blakan sekarang akan
> > membuat marah pejabat kesehatan setempat dan menambah dilema orang tua
> > tentang perlu tidaknya vaksinasi MMR bagi anaknya. Bisa jadi orang tua
> > akan shock. Namun, risiko itu diambilnya. Alasannya, berbagai bukti tak
> > dapat ditolak.
> > 
> > Di Inggris sendiri jumlah dokter dan perawat yang khawatir terhadap
> risiko
> > vaksinasi MMR meningkat pada bulan lalu. Muncul berbagai tekanan untuk
> > memisahkan pemberian vaksinasi MMR secara terpisah. Tidak 'three in one'
> > tapi satu per satu, dalam jangka waktu tiga tahun. Selain itu, ada
> tekanan
> > kepada pemerintah untuk menetapkan kebijakan vaksinasi baru.
> > 
> > Vaksin MMR yang mengandung virus cacar air, gondongan, dan rubella hidup
> > ini telah diberikan kepada jutaan anak di Inggris sejak diintroduksi
> pada
> > 1998. Tapi, kemudian jumlah itu turun sejak Dr Wakefield mengungkapkan
> > temuannya.
> > 
> > Sepuluh hari yang lalu kepala kesehatan setempat memperingatkan para
> orang
> > tua bahwa Inggris dapat menghadapi wabah cacar air, kecuali kalau banyak
> > anak-anak mereka telah divaksinasi dengan MMR. Terhadap peringatan itu
> > Profesor Wakefield mengatakan, "Bagaimanapun, jika wabah meledak ini
> > menunjukkan sebuah kegagalan dari departemen kesehatan, di mana mereka
> > 'gagal menghadapi isu-isu keselamatan'."
> > 
> > Kini dokter itu dan kolega-koleganya sedang menguji hipotesis bahwa
> virus
> > measles (cacar air) dari vaksin dapat menjadi rumah sementara dalam usus
> > pada anak yang rentan, membahayakan bagi usus dan mengakibatkan autisme,
> > serta virus mumps (gondongan) berkembang lebih dari yang diramalkan.
> > 
> > Bagaimana di Indonesia? Dr Rudy Sutadi SpA, spesialis anak RS Medical
> > Center, Jakarta, mengatakan, "Dari pengakuan orang tua yang berobat ke
> > tempat saya atau orang tua yang mengoborol dengan saya, memang ada
> > beberapa orang tua yang mengakui setelah anaknya diberi vaksin MMR,
> mental
> > si anak menurun secara perlahan-lahan, misalnya kontak mata anak mereka
> > mulai menurun perlahan-lahan," ungkapnya.
> > 
> > Namun demikian, menurut Rudy, tidak semua anak yang diberi vaksin MMR
> akan
> > menjadi autisme. Semuanya, lanjutnya, tergantung pada si anak. "Ada anak
> > yang mempunyai risiko tinggi untuk menderita autisme, dan ada yang
> tidak,"
> > katanya.
> > 
> > Biasanya anak yang berisiko tinggi autisme, jelas Rudy, adalah kalau ada
> > saudaranya atau orang tuanya juga menderita autisme, menderita retardasi
> > mental. "Karena itu, anak yang mempunyai risiko tinggi untuk autisme
> > sebaiknya ditunda dulu vaksinasi MMR. Setelah tiga tahun didiagnosis
> tidak
> > terjadi perubahan perilaku baru dilakukan MMR," katanya.
> > 
> > Rudy mengatakan harus disadari pula bahwa apabila tidak diberikan
> > vaksinasi MMR terhadap anak, kemungkinan terjadi wabah.
> > 
> > Terlepas dari apakah ada atau tidak hubungannya antara autisme dan
> > vaksinasi MMR, Rudy mengakui kasus anak penderita autisme di Indonesia
> > dari tahun ke tahun memang meningkat. Menurut dia, MMR ini biasanya
> > diberikan ketika anak berusia 1,5 tahun.
> > 
> > Peningkatan itu, menurut Rudy, berhubungan dengan dua persoalan.
> Pertama,
> > adanya informasi yang sampai tentang autisme kepada profesi, sahabat,
> > tetangga, dll sehingga meningkatkan kasadaran/kewaspadaan masyarakat.
> > 
> > Kedua, angka kejadian anak autisme dari kepustakaan memang meningkat.
> Dulu
> > angka kejadian autisme 2-10 per 10 ribu kelahiran, sedangkan dari
> > konferensi dunia tentang autisme tahun 2000 adalah 1:250, jelasnya.
> > 
> > Menurut Rudy, para ahli memang sekarang sedang melakukan penelitian
> untuk
> > mencari sidik jari apakah benar vaksin MMR itu yang menyebabkan autisme
> > dan penyakit saluran pencernaan akut. "Hal itu sedang diteliti terus,
> > kalau benar, memang hal itu tidak bisa disangkal lagi." ian/nri
> > 
> > Sumber : Republika
> > 
> 
> >> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Kirim email ke