maaf yah, saya nggak ngerti tuh apa itu metoda kumon, padahal saya sering lihat banner 
tentang metoda kumon di jalanan. tolong dong jelasin ke saya yang tidak tahu ini 
tentang metoda kumon ini. terima kasih sebelumnya.
rita

--- "Taufan Surana" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>Rekan Netters BA,
>
>Apakah memang banyak rekan2 netters yg masih sering salah paham dalam
>mengartikan "BELAJAR" pada balita ? Apakah memang banyak yg memahami atau
>punya image bahwa yg dimaksud "belajar" pada balita itu seperti duduk rapi,
>mendengarkan ibu guru menulis di papan tulis, dsb., dsb.....
>
>Segala sesuatu yg dilakukan oleh balita adalah BELAJAR. Entah itu bentuk
>bermain (yg ada di-image kebanyakan para orangtua), melempar sendok,
>mencoret-coret tembok, dan sebagainya.
>
>Anak umur 3 th ikut les kumon ? Saya yakin, kata "LES" inilah yg
>di-image-kan sebagai sesuatu yg sangat formal seperti anak SMP ikut les
>matematika.
>Jika kita tahu program yg sebenarnya (tidak hanya kumon, tetapi juga play
>groups yg benar), program "les" mereka adalah BERMAIN. Bermain yg
>disesuaikan dg kemampuan anak tsb, dan tidak ada paksaan utk mengikuti
>'kurikulum' seperti anak SD atau SMP.
>Di Jepang, program kumon dapat diikuti oleh anak sejak usia 0 TAHUN s.d.
>dewasa. Kaget ? Apa yg mau diajarkan pada bayi umur 0 tahun ?  Jika kita
>tahu tahap perkembangan anak sejak lahir hingga besar, kita bisa
>membayangkan, apa yg bakal "DIAJARKAN" pada 'les' kumon tsb. Intinya,
>program kumon utk anak balita adalah memberikan stimulasi pada hal2 yg pada
>saat itu sedang tumbuh. Contohnya, bayi usia 2-3 bulan adalah usia dia
>BELAJAR utk menahan dan menegakkan kepalanya. Nah... di dalam 'les' tsb akan
>diberikan mainan yg dapat merangsang kuatnya otot2 leher dan kepala.
>
>Bagaimana dg LES BAHASA INGGRIS ? Bahasa adalah sesuatu yg digunakan
>sehari2. Tidak ada gunanya jika anak ikut les bahasa Inggris 1 minggu
>sekali, tetapi di rumah tidak pernah menggunakan bahasa tsb. Sebaliknya,
>jika kita bisa bhs inggris dg baik, tidak perlu lagi membawa anak kita ke
>les. Asal kita mengajaknya berbicara dg bahasa inggris (campur dg bhs
>indonesia) di rumah dan setiap hari, dia akan mengerti dg sendirinya, mana
>yg bhs inggris dan mana yg bhs indonesia. Itulah kehebatan anak. Saya tidak
>punya pengalaman dg bhs inggris, tetapi punya pengalaman dg bhs jepang. Anak
>saya selalu saya ajak ngomong bahasa campuran indonesia dan jepang, akhirnya
>dia akan tahu sendiri, mana yg bhs indonesia dan mana yg bhs jepang.
>
>Saya punya prinsip yg saya ikuti sejak saya kuliah dulu.
>"Belajar adalah bagian dari permainan, dan bermain adalah salah satu cara
>belajar"
>Dengan prinsip ini, saya merasa ringan dalam mempelajari mata kuliah, karena
>hal itu saya anggap bahwa saya sedang bermain.
>
>Maaf kalau terlalu panjang. Lebih detailnya tentang faktor2 penting dalam
>perkembangan anak dan stimulasi yg diperlukan utk mengembangkan kemampuan
>anak ini akan saya sampaikan dalam bentuk eBook (buku elektronik), yang saat
>ini sedang saya susun. Kalau sudah jadi, pasti saya infokan ke rekan2 semua.
>
>Semoga bermanfaat.
>
>Taufan


_____________________________________________________________
"A room without books is like a body without a soul."
-- Marcus T. Cicero

>> kirim bunga atawa pesan cake, klik saja, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Kirim email ke