Ikutan nih,
Saya setuju sekali dengan pendapat pak/bu Hardi Mardiana:
1. Popok sekali pakai (pospak) itu diiklankan memmberikan kenyamanan, tetapi
nyatanya satu-satunya yang mendapat kenyamanan adalah orangtua si bayi, yang
tidak usah sering mengganti popok anaknya, tidak ada cucian segunung, dan tidak
ada ceceran ompol di mana-mana. Si bayi sendiri justru akan menderita karena
iritasi, dan pospak itu kan suaranya kemerisik, enggak seperti popok kain yang
tanpa suara.
2. Pada kenyataannya, bayi pakai popok paling cuma 1-2 bulan, sesudahnya pakai
celana. Selain itu, frekuensi BAK dan BAB nya perlahan-lahan akan berkurang.
Dengan penggunaan popok/celana kain, kita bisa mempelajari pola BAB/BAK-nya,
lama-lama akan ketahuan tanda-tanda yang diberikan si bayi kalau dia mau BAB/BAK,
bisa cepat-cepat dibawa ke toilet/pispot (ditatur kata orang Jawa sih). Dengan
cara ini bayi akan lebih cepat memasuki masa tidak mengompol (percaya atau tidak
ke-3 anak saya usia 1 tahun sudah jarang ngompol). Dengan pospak, enggak ketahuan
kalau anak mau BAK/BAB, tau-tau pospaknya sudah penuh aja. Acara toilet training
akan menjadi semakin sulit.
3. Pernyataan bahwa tidur bayi yang terganggu akan menghambat pertumbuhan otak
dan sebagainya, sehingga diperlukan pospak, itu cuma akal-akalannya perusahaannya
pospak saja. Coba dipikirkan lebih jauh:
a. Apakah anak terbangun karena basah atau justru karena perasaan ingin BAK
? Bayi saya sekitar usia 6 bulan ke atas selalu terbangun di saat masih kering,
sehingga seringkali masih ada waktu untuk membawanya ke WC,
b. Apakah anak terbangun semata-mata karena BAK/BAB ? Bukankah cukup banyak
frekuensinya anak terbangun karena ingin minum/lapar, nah yang ini mesti diatasi
pakai apa dong, kalau memang anak/bayi tidak boleh terbangun sama sekali ?,

c. Sekali lagi, siapa yang diuntungkan bila bayi tidak terbangun di malam hari
? Orangtuanya kan, yang tidak perlu begadang.

Kesimpulannya, biarlah kita repot mengganti popok setiap kali basah, repot dengan
cucian segunung, asal jangan anak kita yang repot dengan kulitnya yang bermasalah,
atau repot karena sudah hampir usia sekolah tapi belum bisa mengatur keinginannya
untuk BAK/BAB.

Semoga bermanfaat, sorry kalau kepanjangan,

Ambu-nya Devina, Diva, dan Daffa


>mohon maaf kalau salah. menurut saya popok kain lebih baik asal telaten
>memebersihkan dan menggantinya.  penggunaan diaper terus-menerus akan
>menimbulkan iritasi (karena berdaya serap tinggi). dan lagi bahan kimia yg

>digunakan untuk membuat diaper juga punya efek buruk dalam jangka panjang,

>sebuah artikel di kompas (sudah lama sekali, sekitar 1999) menyatakan
>bahwa bahan kimia tersebut dapat menimbulkan kanker.
>
>
>> saya mau nanya tentang popok yang baik, apakah yang terbuat dari kain atau

>> popok sekali pakai, selain itu apakah benar pernyataan bahwa kalau bayi
>> terganggu tidurnya akan menghambat perkembangan otaknya?
>> terimakasih sebelumnya.
>> 
>> wassalam
>> susan
_____________________________________________________
Get your free E-mail account at http://www.kompas.com
_____________________________________________________

>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke