Saya mendukung B' Utami, mudah-mudahan kebenaran itu akan terbukti dan RS
MMC sendiri tidak dapat berkelit lagi


Salam
Ibunya Bana

        ----------
        From:  maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
        Sent:  Tuesday, April 24, 2001 3:44 PM
        To:  [EMAIL PROTECTED]
        Subject:  [balita-anda] Kelanjutan kisah adek meninggal di RS.
MMC!!!!

        Assalamu'alaikum wr wb,

        Saya sebelumnya mengucapkan banyak terima kasih kepada netters yg
telah 
        memberikan respon atas kisah tragis adek di Rs. MMC. Ratusan respon
yg masuk 
        ke email saya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Maaf baru
sekarang 
        saya membalas respon dari netters sekalian karena pihak Rs. MMC
telah 
        menghubungi saya sekeluarga unt menyelesaikan masalah setelah
membaca 
        balasan email dari suami saya.

        Para netter sekalian awalnya saya menuliskan kisah sejati saya ini
hanyalah 
        unt bercurhat & berbagi pengalaman disaat hati saya sedang sedih,
tapi 
        ternyata cerita saya ini berbuntut panjang. Akhirnya saya akan
berjuang 
        menyelesaikan kisah ini setelah mendapat respon dari RS. MMC yg
kurang 
        menyenangkan bagi kami sekeluarga.

        Saya memulai cerita ini melaui miling list ini & insya Allah akan
saya 
        ceritakan kejadian selanjutnya di miling list ini juga sehingga para
netters 
        tidak menganggap cerita saya ini mengada-ada. Saya akan menceritakan
hasil 2 
        kali pertemuan dgn pihak Rs. MMC, mungkin secara ringkas mengingat
panjang 
        sekali kalau saya ceritakan runutan pertemuan.

        Dari 2 kali pertemuan pihak RS. MMC tidak pernah memberikan hasil
auditnya, 
        padahal dari email balasan humasnya mengatakan kejadian yg saya
ceritakan 
        tdk tepat demikian. Rs. MMC henya berkewajiban memberikan hsl audit
kepada 
        pihak ybs. (bukankah hrsnya ada kejadian yg tepat versi mereka???? &

        diberikan kpd kami seperti janjinya??)
        Setelah melalui penjelasan yg rinci akhirnya Rs. MMC mengakui
kesalahan 
        perawat yg tidak ada di ruangan UGD. Tetapi unt kejadian-kejadian yg
lain 
        mereka masih berkelit. Mereka mengatakan kalau management di Rs. MMC
Manager 
        Duty (MD) adalah juga kepala perawat (yg menemukan adek dlm kondisi 
        sekarat), tapi stlh diceritakan bhw tujuan MD ke kamar adalah
mengatakan bhw 
        renovasi sdh distop & beliau kaget melihat bayi yg dirawat (bukankah
kalau 
        kepala perawat itu hrsnya tau siapa yg dirawat????). Mereka berkelit
kalau 
        MD tsb baru ganti shift (bukankah kalau ganti shift itu hrs ada
laporan 
        shift yg lama ke yg baru???? & biasanya pergantiannya didepan
pasien???). 
        Selain itu MD sempat mengganti selang oksigen yg katanya terlalu
besar 
        (bukankah selang oksigen itu ada ukurannya???? kenapa unt bayi
dipakaikan 
        selang oksigen org dewasa??? sehingga kemungkinan sebagian besar
oksigen 
        tidak terhisap semua????). Mereka akhirnya diam & tidak bisa
menjawab semua 
        kerancuan yg terjadi. Para nettters sekalian yg paling fatal adalah
pada 
        saat adek dimasukkan ke ICU, dr. Lusi (dokter piket) mengatakan kpd
suami 
        kalo hrs dimasukkan obat sejenis piktat (maaf kalo salah tulis) unt 
        menyeimbangkan komponen logam dlm darah adek ke dalam infus adek,
tapi 
        ternyata selama adek di ICU (kurang lebih 45 menit) tdk seorangpun
baik itu 
        suster maupun dokter yg mlkk tindakan sampai akhirnya adek meninggal

        (padahal adek sdh dibawa ke ruang Intensive Care Unit, ruang dimana
si 
        pasien hrs benar-benar diperhatikan setiap menit bahkan detik 
        sekalipun..!!!) Dr. Lusi sendiri pd pertemuan itu mengatakan bhw
obat tsb 
        benar-benar urgent....Para netrters sekalian apa jawaban Dir. Medis
Rs. MMC 
        mereka mengatakan akan mengevaluasi lagi kebenaran kejadian ini
(bukankah 
        seharusnya mereka sudah punya hsl auditnya....unt apa mrk evaluasi 
        lagi????). Mungkin saya sekeluarga salah lupa tdk minta hsl audit pd

        pertemuan yg kedua, tapi bukankah itu kewajiban mrk unt
memberikannya kepada 
        kami sesuai janji mereka di email humasnya.

        Akhir pertemuan mereka menanyakan apa keinginan kita, suami saya
mengatakan 
        bahwa minta RS. MMC unt menulis permintaan maaf & berjanji unt
meningkatkan 
        pelayanan ke 3 (tiga) koran ibukota. Kami cuma punya keinginan agar 
        peristiwa ini tdk terjadi lagi shg tdk ada korban lain.

        Tetapi ternyata RS. MMC tidak mau & tidak bisa memberikan alasan
kenapa 
        tidak mau. Para netter sekalian saya benar-benar kesal seolah olah
mereka 
        menganggap enteng masalah ini padahal ini masalah nyawa seseorang.
        Saya tlh menghubungi YLKI unt minta nasehat apa yg sebaiknya saya
lakukan 
        sehingga pihak rumah sakit bisa menghargai & memahami arti sebuah
nyawa.

        Para netter doakan saya berjuang demi kebenaran.....!!!!

        Wassalam,
        mamanya ancha & adek
        
_________________________________________________________________________
        Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at
http://www.hotmail.com.


        >> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
        >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
        Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
        Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
        

>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke