Himbauan (mohon maaf bagi yang merasa terganggu)


Kawan-kawan,

Sudah beberapa bulan ini gue perhatikan bahwa kehidupan di Indonesia semakin lama 
semakin sulit. Gue
ngobrol sama banyak orang: supir taksi,satpam, tukang jual majalah, etc, etc-dan 
mereka semua mengeluhkan
keadaan yang sama bahwa Jakarta semakin berat dan tampak sekali dari cara
mereka bercerita bahwa mereka sudah sangat terjepit dengan kehidupan di sini.

Selain tidak terdistribusinya uang dengan baik, juga memang keadaan politik yang tidak 
menentu cukup
menyumbang banyak dalam hal ini.
Alasan gue menulis e-mail ini adalah untuk mengajak kawan-kawan (terutama yang ada di 
dalam negeri,
especially Jakarta) untuk mulai memainkan peran kita untuk menjaga keseimbangan 
komunitas kita. Kalau
bisa kita buatdaftar di sini apa yang bisa kita lakukan untuk menolong orang kecil.  
Gue tidak bicara
soal kita "menyumbang", karena urusan menyumbang adalah urusan pribadi. Tapi gue mau 
menolong orang kecil
dengan cara menyatukan dengan kehidupan sehari-hari. Kita lakukan dengan cara membeli 
jasa mereka atau
pun hasil produksi mereka, ketimbang kita membeli dari rangkaian bisnis
yang besar.

Gue punya daftar, yang cukup mungkin untuk dilakukan (gue harap kawan2 bisa 
menambahkan daftar ini
sehingga bisa lebih panjang):

1. Kalau beli majalah, jangan beli di dalam supermarket atau toko buku.
Tetapi usahakan untuk membelinya dari kios pinggir jalan atau pun di lampu merah. 
Sehingga uang
keuntungan akan masuk ke orang kecil.

2. Kalau beli sayur-sayuran, mungkin bisa beli di tukang sayur yang lewat di rumah 
daripada beli di
supermarket. Kebanyakan dari kita tidak ada di rumah pada saat tukang sayur lewat, 
tetapi bisa juga kita
titipkan dengan pembantu/tetangga. Agak lebih repot sedikit, tetapi uangnya akan masuk 
ke orang kecil.

3. Ada baiknya secara berkala, misalnya satu bulan sekali, kita panggil tukang nasi 
goreng/tukang sate
yang lewat di depan rumah. Walaupun kita tidak terlalu ingin makan nasi goreng atau 
sate, tetapi boleh
lah sekali-sekali membeli dagangan mereka.

4. Sering kita berjalan-jalan dan mendapati beberapa orang berjualan kue, misalnya kue 
pancong, kue ape,
dsb. Beli. Untuk kita uangnya tidak seberapa, tetapi untuk mereka akan sangat berguna. 
Tentu saja jangan
keseringan, karena nanti kita juga bosen.

5. Gue orang yang anti sama pembajakan, tetapi saat ini  masalahnya udah lebih jauh 
daripada sekedar
prinsip-prinsip dasar. Gue mulai membeli VCD bajakan, karena dengan itu uang yg gue 
keluarkan akan dapat
membantu si penjual (dan bukan masuk ke hollywood). Cara buruk untuk membenarkan 
pembajakan, tetapi:
orang-orang kita sedang terpuruk dan ada agenda yg lebih penting untuk di selesaikan.

6. Untuk yang cowok -- mungkin jika tidak terlalu pusing sama model rambut, ada 
baiknya mulai potong
rambut di tukang potong rambut ketimbang di salon.
Lumayan bisa menolong mereka.

Kalau di dalam mailing list ini ada 30 orang, rasanya uang yang turun ke bawah cukup 
lumayan. Jika kita
beli nasi goreng seharga 4000  rupiah satu kali sebulan, maka uang yang kita "berikan" 
ke orang kecil
sudah mencapai 120 ribu sebulan-itu hanya dari urusan nasi goreng. Gue rasa kalau kita 
membiasakan diri
untuk melakukan ini, maka mudah-mudahan secara perlahan kita bisa menyeimbangkan 
distribusi uang ke
bawah. Apalagi jika Anda mau meneruskan usul  ini ke rekan-rekan lain.
Atau jika itu terlalu muluk -- paling tidak kita sudah memainkan peran kita untuk 
menolong orang kecil.



>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke