Mengapa bayi baru lahir kuning? 
oleh : Eva 

satumed.com - Pasangan muda Hari dan Wanti bingung memikirkan bayi mereka
yang baru lahir. Sebetulnya bayi mereka tidak mengalami cacat fisik, tetapi
karena warnanya sedikit kuning, mereka jadi agak panik.
Keadaan seperti yang dialami bayi Hari dan Wanti sebenarnya bukan baru lagi.
Bisa dibilang, sekarang ini sebagian besar bayi yang baru lahir mengalami
kuning atau dalam bahasa kedokterannya dikenal dengan Ikterus Neonatorum. 
Namun demikian, Anda harus bisa membedakan kuning pada bayi dengan sakit
kuning (hepatitis) yang terjadi pada anak ataupun orang dewasa akibat virus
Hepatitis. 
Dalam seminar bertajuk "Bayi Kuning" di RSAB Harapan Kita Sabtu (16/6/2001)
dijelaskan bahwa kuning pada bayi merupakan bagian dari proses alamiah
penyesuaian bayi yang baru lahir terhadap keadaan di luar kandungan dan
biasanya kondisi ini tidak berbahaya. 
Namun dalam beberapa kasus tertentu, kuning pada bayi bisa merupakan kuning
patologik atau kuning yang berbahaya yang bisa menimbulkan komplikasi
kejang, keterlambatan perkembangan atau bahkan kematian. Dari itu diperlukan
penanganan serta terapi yang tepat.
Sebenarnya apa sih penyebab terjadinya kuning pada bayi? Faktor penyebab
ikterus pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya karena
produksi bilirubin yang berlebihan dan sang bayi tidak bisa mengeluarkannya.
Penyebab dari berlebihannya produksi bilirubin itu, misalnya:
inkompatibilitas darah rhesus, kasus ABO, kekurangan enzim G6PD, piruvat
kinase, pendarahan tersembunyi dan sepsis.
Faktor lainnya penyebab ikterus ialah adanya gangguan dari proses uptake dan
konjugasi hepar. Penyebab dari kedua kondisi ini, misalnya karena imaturitas
hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin dan gangguan fungsi
liver akibat asidosis, hipoksia dan infeksi. 
Biasanya bayi akan mengalami kuning saat berusia tiga sampai empat hari dan
akan semakin terlihat jelas pada hari ke enam sampai hari ke tujuh, yang
kemudian akan berkurang bahkan hilang saat bayi berusia 10 - 14 hari. 
Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium, kadar bilirubin bayi tidak akan
lebih dari 12 gr/dl. Jenis ikterus ini tidaklah berbahaya bagi bayi, yang
perlu Anda lakukan hanyalah dengan menjaga bayi agar mendapatkan cukup
kalori dan cairan dengan ASI sebanyak mungkin, bila perlu bayi diberikan
susu formula.
Jika kadar bilirubin bayi lebih dari 12 gr/dl, maka bayi memerlukan
pengobatan sinar lampu atau foto terapi. Dalam terapi ini bayi akan diberi
sinar lampu selama dua sampai tiga hari secara terus menerus, sinar lampu
ini akan mengubah bilirubin yang sukar larut dalam air menjadi larut dan
terbuang melalui urin ataupun tinja.
Saat kadar bilirubin melebihi 20 gr/dl, maka bayi harus menjalani transfusi
tukar darah, tindakan ini hanya bisa dilakukan pada rumah sakit yang besar
karena memerlukan alat dan tenaga yang terampil.
Pengetahuan mengenai penyakit kuning pada bayi memang penting sekali
diketahui oleh para ibu hamil ataupun para ibu yang akan memiliki anak kedua
atau ketiga. Karena dengan terdeteksinya penyakit kuning secara dini, maka
bayi akan lebih mudah untuk menjalani perawatan yang cepat dan tepat. 



>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke